Petani Ternak Banjarbaru : Permintaan Sapi Kurban Banyak, Stok Kurang Akibat PMK
2 min readBANJARBARU – Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak, ternyata berdampak dengan sulitnya para petani ternak di kota Banjarbaru dalam menyediakan pasokan untuk hewan kurban. Seperti yang dialami Masdarmaji, peternak sekaligus Ketua Kelompok Tani Lembu Selatan di Kawasan Loktabat Selatan Banjarbaru.
Kepada Abdi Persada FM, Darmaji mengungkapkan bila biasanya setiap tahun harus menyediakan stok sapi untuk kurban kurang lebih 100 ekor, kini dengan jumlah sapi yang hanya ada 30 ekor saja, mengharuskan dirinya mencari pasokan ke peternak lainnya.
“Mau gimana lagi, permintaan banyak. Tapi yang ada cuma segini, jadi sementara kami mencari tambahannya dengan membeli ke peternak lain, tapi yang dari lokal saja,” ujarnya, Kamis (2/6).
Bukan hanya Darmaji, pengepul hewan ternak skala besar di kawasan Loktabat Utara, Saprin Abdullah juga mengeluhkan dampak yang terjadi akibat mewabahnya PMK ini.
“Dengan adanya wabah PMK ini, kami ya susah untuk pengadaan sapi. Terbataslah. Walau bisa mendatangkan dari daerah bebas dari PMK, tetap saja kami takut nantinya sapi kami tertular. Makanya kami coba koordinasi dengan dinas terkait, bagaimana solusi persoalan kekurangan ketersediaan stok sapi ini. Di kami permintaan banyak, sampai 3.000 ekor, sementara yang ada ini hanya 200 lebih saja,”ucap Saprin, saat disambangi Abdi Persada FM di lokasi kandang ternaknya.
Sementara itu, menanggapi keluhan para peternak dan penyedia hewan kurban ini, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan kota Banjarbaru Abu Yajid Bustami mengaku tidak dapat memungkiri bahwa pasca mewabahnya PMK ini, pemerintah memperketat lalu lintas hewan ternak dari luar.
“Memang ada kebijakan bahwa dengan adanya PMK ini, Banjarbaru juga termasuk daerah dilarang memasok sapi dari luar. Sehingga, ditingkat petani maupun pengepul ada keterbatasan menyediakan stok,” ucap Yajid.
Meski begitu menurut Yajid, data yang dimiliki pihaknya, untuk Banjarbaru ada tersedia kurang lebih 1.300 ekor, yang tersebar di petani hewan ternak yang ada dibeberapa lokasi, diantaranya adalah kawasan Cempaka.
“Kebutuhan hewan kurban biasanya untuk kota Banjarbaru saja kurang lebih 900 ekor, jadi dipastikan mencukupi,” jelasnya.
Ia pun menyampaikan, jika ada masyarakat atau petani kesulitan mendapatkan hewan kurban, dapat berkoordinasi dengan DKP3 kota Banjarbaru.
“Bagi yang membutuhkan nantinya melalui bidang peternakan, akan kami arahkan ke petani lokal sebagai pemelihara hewan ternak, terutama untuk kurban,” tutupnya. (RDM/RH)