Cegah PMK Ternak Masuk ke Kalsel, Tim Terpadu Disbunak Bergerak Cepat
2 min readBANJARBARU – Menindaklanjuti instruksi Gubernur Kalsel Sahbirin Noor agar melakukan pencegahan dini penyebaran penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak, Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunak) Kalsel menurunkan tim terpadu.
Tim terpadu bertujuan untuk melakukan pelacakan dalam rangka kewaspadaan dini penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak di wilayah Kalimantan Selatan.
Tim terpadu terdiri dari Tim Kesehatan Hewan Disbunak Provinsi Kalsel, Tim Balai Veteriner Banjarbaru, Tim Balai Karantina Pertanian Kelas 1 Banjarmasin,Tim Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Banjarbaru, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Banjarmasin, serta Dinas Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Banjar.
Kepala Disbunak Kalsel drh. Suparmi menyampaikan, sejak instruksi Gubernur, pihaknya gerak cepat dengan melakukan berbagai antisipasi, salah satunya dengan melakukan pelacakan hewan ternak sejak Minggu (8/5).
“Kita bergerak cepat sebagaimana instruksi Bapak Gubernur. Kita turunkan tin terpadu dan
mulai melakukan pelacakan di Rumah Potong Hewan (RPH) dan tempat-tempat pengumpul ternak sapi, kerbau dan kambing yang berada di wilayah Kota Banjarmasin, Kota Banjarbaru, dan Kabupaten Banjar,” kata Suparmi.
Suparmi menjelaskan, pada wilayah Kota Banjarbaru dilakukan pemantauan di 3 tempat pengumpul sapi dan 1 tempat pengumpul kambing. Sedangkan untuk wilayah Kabupaten Banjar dilakukan di RPH Martapura dan 3 tempat pengumpul sapi.
Tim terpadu untuk Kota Banjarmasin juga melakukan pemantauan di RPH Basirih Banjarmasin, dan 2 tempat pengumpul sapi dan satu tempat pengumpul kambing.
Dibeberkan Suparmi, tim terpadu melakukan pemeriksaan kesehatan pada hewan ternak yang ada dan pengambilan sampel, tracking pemasukan ternak dan distribusi ternak pada dua bulan terakhir. Selain itu juga melakukan sosialisasi dan KIE pada staf RPH dan pemilik tempat pengumpul ternak terkait kewaspadaan PMK.
Tidak sampai disitu saja, tim terpadu juga melakukan pengawasan di pintu masuk melalui jalur laut, yang dilakukan terhadap KM. Dharma Rucitra I yang berasal dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dalam rangka kewaspadaan PMK di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin, dengan menggunakan mobil layanan karantina dan hasilnya nihil penyakit ternak yang berasal dari Provinsi Jawa Timur.
“Alhamdulilah, sampai hari ini belum kita temukan penyakit mulut dan kuku pada ternak yang ada di Banua. Semoga kewaspadaan kita ini benar-benar membuat hewan ternak di Kalsel bebas penyakit,” harap Suparmi.
Diketahui sebelumnya, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Disbunak, sesuai dengan arahan Gubernur Sahbirin Noor akan terus melakukan upaya-upaya pencegahan dan pengendalian virus PMK pada hewan ternak ruminansia. Antara lain dengan meningkatkan biosekuriti dan memperketat pengawasan lalu lintas ternak, mengingat banyaknya ternak yang berada di pengumpul ternak merupakan ternak yang berasal dari luar Kalsel.
Disbunak juga mengimbau masyarakat yang melakukan usaha yang berkaitan dengan lalu lintas ternak, agar selalu mematuhi peraturan yang berlaku dan melaksanakan tertib administrasi serta melaporkan kepada petugas Dinas yang melaksanakan fungsi kesehatan hewan, jika ditemukan ternak yang sakit. (DISBUNAK.KALSEL-RIW/RDM/RH)