65 Pondok Pesantren di Kalsel Siap Jadi Role Model Ramah Anak
2 min readBANJARBARU – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kalimantan Selatan menargetkan 65 pondok pesantren di tahun ini bakal menjadi program percontohan ramah anak.
Kepala Dinas PPPA Kalsel, Husnul Hatimah melalui Kabid Pemenuhan Hak Anak DPPPA Kalsel, Adryan Anwary mengatakan, dilaksanakannya program pondok pesantren ramah anak ini merupakan instruksi langsung dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia.
“Tujuan dipilihnya pondok pesantren sebagai program ramah anak yakni membentuk karakter nyaman anak di dalam suasana belajar di sekolah dan tentu haknya pun harus terpenuhi,” ujarnya, belum lama tadi.
Berdasarkan statistik dan fakta lapangan, penduduk Kalsel yang berusia anak bahkan masih berstatus pelajar di sekolah sebagian besarnya banyak memilih mengenyam pendidikan di pesantren.
“Ada kondisi khusus di pondok pesantren, karena anak berada di tempat itu hampir 24 jam. Jadi, tidak salah apabila mereka juga mendapatkan hak dan perlakuan yang sama seperti sekolah ramah anak lainnya,” ungkapnya.
Sementara itu, Kasi Pemenuhan Hak Pendidikan dan Pengasuhan DPPPA Kalsel, Rahmawaty menyebutkan, pondok pesantren yang dicanangkan sebagai kaderisasi program ramah anak itu juga sudah dipetakan dan akan menjadi role model.
“Kita sudah memetakan ada sekitar 65 pesantren yang akan dijadikan percontohan dan mudah-mudahan ke depannya masuk dalam deretan kategori nasional,” bebernya.
Bahkan, Rahmawaty menyampaikan, salah satu pondok pesantren yang dicanangkan masuk dalam skala nasional sudah dibentuk.
“Itu adalah Pondok Pesantrean Al Falah Banjarbaru dan menjadi role model di Kalsel bahkan sudah di SK kan pada tahun 2019 kemarin,” ucapnya.
Terlebih, melalui hasil monitoring yang dilaksanakan pihaknya dalam beberapa bulan terakhir ini, indikator capaian menuju Pesantren Ramah Anak sudah berhasil naik diangka 70 persen.
“Iya, kami juga sudah mendatangi ke sejumlah pesantren yang pernah dilatih seiring dengan hasil evaluasi bahwa capaian ini cukup berhasil,” pungkasnya. (RHS/RDM/RH)