Kalsel Bergerak Cepat Ikhtiarkan Percepatan Penanggulangan COVID

BANJARMASIN – Ketersediaan oksigen di Provinsi Kalimantan Selatan, dipastikan masih tercukupi menyusul tibanya bantuan dari Kementerian Kesehatan sebanyak 80 ton di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin, Rabu (1/9) pagi.

Gubernur Kalsel dan rombongan saat melihat proses bongkar muat Iso Tank bantuan Kementrian Kesehatan

Komitmen untuk menanggulangi covid di Banua merupakan program prioritas Gubernur Sahbirin Noor dan Wakil Gubernur Kalsel Muhidin di samping upaya pemulihan ekonomi rakyat.

Gubernur Kalsel (tengah) didampingi Forkopimda dan satgas oksigen saat berada di pelabuhan peti kemas Trisakti Banjarmasin

Saat ini Kalimantan Selatan bergerak cepat dalam upaya percepatan penanggulangan COVID-19.

“Hari ini kita kedatangan lagi bantuan dari kementerian kesehatan, 80 ton oksigen. Tapi saya minta sebelum barang mau habis, sudah ready (siap, red),” kata Sahbirin Noor saat menjemput kedatangan oksigen cair di Pelabuhan Peti Kemas Trisakti.

Dikatakan, jika ada perusahaan yang memerlukan oksigen, stok yang ada bisa saja disalurkan sepanjang tidak mengurangi kebutuhan oksigen di rumah sakit untik pasien COVID-19.

“Penyediaan oksigen, tidak hanya berkaitan manusia dan kemanusiaan, tapi juga berkaitan dengan perekonomian,” ujarnya.

Oksigen cair bantuan Kementerian Kesehatan itu diangkut 4 Iso Tank masing-masing berisi 20 ton dengan kapal KM Meratus.

Gubernur didampingi sejumlah ketua dan sejumlah anggota Satgas Oksigen itu berharap, dengan adanya bantuan tambahan oksigen dari Kemenkes ini dapat membantu penanganan COVID-19 di Kalsel.

Selain itu, semua pemangku kepentingan baik pemerintah, TNI, Polri,  dan masyarakat tetap diminta saling bergotong royong dalam penanganan COVID-19.

Anggota Satgas Oksigen Kalsel, Mahyuni menambahkan, dengan jumlah pasokan oksigen yang ada, bisa mencukupi untuk kebutuhan hingga 10 hari.

“Besok datang lagi satu Iso tank dari Gresik dan dua Iso tank lainnya tanggal 3 untuk memperkuat cadangan oksigen kita. Dengan kedatangan ini, aman ketersediaan oksigen kita,” ujar Kepala Dinas Perindustrian Provinsi Kalsel itu.

Disebutkan, dalam kondisi normal, kemampuan ketersediaan oksigen di Kalsel sekitar 2.700 tabung, sekitar 25 persen saja untuk rumah sakit. Namun terhitung sejak Juli 2021, pasokan oksigen diutamakan sepenuhnya untuk layanan kesehatan. (BIROADPIM-RIW/RDM/RH)

Pemprov Kalsel Adakan Istigotsah Virtual

BANJAR – Dengan masih mewabahnya Pandemi COVID-19 di Indonesia, terlebih khusunya di Provinsi Kalsel, membuat Pemerintah Provinsi Kalsel menggelar Istigotsah virtual doa bersama untuk kemajuan Kalimantan Selatan dan keselamatan warga banua dari pandemi COVID-19.

Istigotsah ini dilaksanakan di Masjid Agung Al-Karomah Martapura, pada Rabu (1/9) yang dihadiri langsung oleh Gubernur Kalsel Sahbirin Noor, dan dibuka oleh Pimpinan Madrasah Darussalam Tahfidz dan Ilmu Al-Qur’an KH Muhammad Wildan Salman.

Pimpinan Madrasah Darussalam Tahfidz dan Ilmu Al-Qur’an KH Muhammad Wildan Salman

Dalam sambutannya Gubernur Kalsel Sahbirin Noor menyampaikan, tujuan diadakannya Istigotsah ini yakni untuk memohon doa untuk keselamatan warga banua dari pandemi COVID-19, serta mengharapkan agar pandemi COVID-19 cepat berakhir.

“Hari ini kita bersama para Alim Ulama, untuk berdoa bersama-sama agar COVID-19 segera diangkat dari permukaan bumi terutama lambung mangkurat Kalsel,” ucap Sahbirin Noor.

Sahbirin Noor menambahkan, pihaknya berharap kedepannya dapat menjalani kehidupan seperti sedia kala, dimana pada sat pandemi COVID-19 masih belum mewabah di Kalsel.

“Kita imbau kepada masyarakat, mari bersama-sama, karena pandemi COVID-19 adalah musuh besar bagi kita, maka untuk menghadapinya kita harus bersama-sama pula, kita bergotong-royong, bahu-membahu, kalau ada saudara dan masyarakat terkena COVID-19 jangan dikucilkan mereka,” tutup Sahbirin Noor.

Sementara itu, Pimpinan Madrasah Darussalam Tahfidz dan Ilmu Al-Qur’an KH Muhammad Wildan Salman menyampaikan, pembacaan istigotsah dilakukan secara virtual, dan diikuti oleh para santri dan santriwati Darussalam Martapura, sehingga diharapkan dengan banyaknya yang ber istigotsah, maka pandemi COVID-19 akan segera berakhir.

Untuk diketahui, acara istigotsah di Masjid Agung Al-Karomah Martapura ini, turut dihadiri Ketua DPRD Kalsel Supian HK, Perwakilan Kejaksaan tinggi Banjarmasin, Kepala Dinas kesehatan Kab Banjar Diauddin, Kapolres Banjar Dony Hadi Santoso, Dandim 1006 Martapura Letkol Infantri Imam Muchtarom, sertaTokoh Alim Ulama di Kab Banjar. (MRF/RDM/RH)

Pembayaran Samsat Digital Melalui E-KTP Masih Terus Digenjot

BANJARBARU – Pembayaran Samsat online yang rencananya mampu terintegrasi melalui e-KTP hingga kini masih terus diupayakan Pemerintah Provinsi bersama Bank Kalsel supaya mampu terealisasi.

Kabid Pendapatan Pajak Daerah Bakeuda Kalsel, Rustamaji, menyebutkan sebelum diluncurkannya layanan berbasis digital tersebut. Sebagai persiapan, terlebih dahulu pihaknya masih melakukan validasi data secara akurat.

Kabid Pendapatan Pajak Daerah Bakeuda Kalsel, Rustamaji

“Sebelum meluncurkan inovasi ini, nantinya kami harus mengupgrade data-datanya agar realisasi kedepannya mampu diterapkan,” ujarnya kepada Abdi Persada FM, di ruang kerjanya, beberapa waktu yang lalu.

Meski demikian, dirinya menuturkan perencanaan tersebut tidak lepas dari dukungan penuh mitra kerja kesamsatan.

“Tentu dalam hal ini adalah Polri dan Jasa Raharja,” bebernya.

Ia mengatakan, apabila hasil data seluruhnya telah diperoleh. Maka, layanan pembayaran samsat online dengan sistem digital yang terintegrasi langsung melalui nomor telepon dan Nomor Induk Kependudukan (NIK) sudah dapat digunakan.

“Nantinya ini, kami harus berkoordinasi dengan Disdukcapil Kalsel terkait pemanfaatan akses data kependudukan. Jadi, masyarakat tidak harus susah-susah lagi datang dan antri di Samsat induk cukup membayar menggunakan e-KTP dan nomor selular saja,” paparnya.

Tujuan dilakukannya inovasi baru ini, lanjut Rustamaji, mengingat sejumlah provinsi di Indonesia telah menerapkan program pembayaran digital dengan sistem online yang terdektsi melalui NIK dari e-KTP terdaftar resmi.

“Jelas, ini akan mempermudah wajib pajak untuk bertransaksi dalam melakukan pelunasan pajak kendaraan bermotor (PKB) dan ini bisa dilakukan sejumlah retail (mini market) yang bekerjasama nantinya dengan Bank Kalsel dan Samsat,” pungkasnya.

Adapun provinsi di Indonesia yang kini telah menerapkan samsat digital melalui e-KTP adalah Jawa Tengah (Jateng) dan Jawa Timur (Jatim). Bahkan, pembayarannya pun sudah mampu diakses di setiap wilayah kabupaten/kota. (RHS/RDM/RH)

Sinergitas Pengelolaan Arsip, Bawaslu Kalsel Kunjungi Dispersip Kalsel

BANJARMASIN – Dalam rangka kerjasama dan sinergi pengelolaan arsip, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) melakukan kunjungan ke Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Provinsi Kalsel, di jalan Ahmad Yani Kilometer 6 Banjarmasin, Selasa (31/8).

Rombongan yang dipimpin Ketua Bawaslu Kalsel Erna Kasypiah diterima langsung oleh Kepala Dispersip Kalsel Nurliani Dardie, di salah satu ruang rapat.

Pada pertemuan ini, menurut Erna, pihaknya menginginkan saling berkordinasi, untuk dapat bekerjsama dalam hal pengelolaan arsip pengawasan pemilu di Banua, mulai dari pengelolaan, penanganan hingga pelanggaran dan lainnya agar dapat terkelola dan tersimpan dengan baik.

“Semoga nanti bisa juga diberikan pembinaan dan pendampingan kepada kami,” harap Erna.

Sementara, Bunda Nunung (sapaan akrab Kepala Dispersip Kalsel), menyambut baik silaturahmi ini dan segera menindaklanjuti keinginan Bawaslu Kalsel untuk peningkatan kulitas kearsipan di provinsi ini.

“Kita siap bekerjasama karena menang ini tugas kita, pendampingan kita dibutuhkan kita juga akan lakukan,” tegasnya

Selain itu, Dispersip Kalsel juga telah menyampaikan melalui surat resmi kepada pihak-pihak terkait untuk menghimpun arsip pemilu dan pengawasannya dari 13 kabupaten kota hingga tingkat provinsi.

“Nantinya arsip ini sebagai catatan sejarah bagi derah kita, karna arsip sebagai identitas dan jati diri bangsa, serta sebagai memori, acuan, dan bahkan untuk pertanggungjawaban dalam berkehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,” jelas Arsiparis Pelaksana, Depo Arsip Provinsi Kalsel, Muhammad Alfazri.

Selain itu, seperti tamu istimewa lainnya, Bawaslu Kalsel juga diajak untuk menjadi anggota perpustakaan, hingga melihat langsung layanan perpustakaan palnam. Mereka disarankan untuk membawa keluarga masing-masing untuk berwisata literasi di perpustakaan guna meningkatkan minat baca di Banua. (HUMASDISPERSIPKALSEL-NRH/RDM/RH)

Webinar Literasi Digital Kota Banjarmasin; Ikuti Kemajuan Teknologi dengan Literasi Digital

BANJARMASIN – Era digital adalah masa ketika informasi mudah dan cepat diperoleh serta disebarluaskan menggunakan teknologi digital. Teknologi digital adalah teknologi yang menggunakan sistem komputerisasi yang terhubung internet.

Penggunaan teknologi digital secara tepat akan sangat bermanfaat bagi penggunanya, tetapi jika digunakan secara berlebihan akan mempunyai resiko negatif.

Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemenkominfo RI) bersama Siberkreasi kembali menggelar Webinar Literasi Digital Nasional wilayah Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan, dengan Topik – topik menarik dan narasumber yang kompeten, Rabu (1/9) Pukul 10.00 WITA secara Virtual melalui Zoom Meeting.

Webinar kali ini dipandu moderator Amal Bastian yang menghadirkan narasumber Regina Ivanova yang merupakan Indonesia Idol 2021 mengangkat tema etika digital.

Regina membahas tentang etika berdigital menurutnya komentar miring atau komentar yang berpotensi dapat menjatuhkan kita membuat kita down itu tak perlu digubris terlalu dalam, karna yang lebih mengetahui dunia nyata adalah orang terdekat kita bukan disosial media.

“Menurut aku bila komentar sudah rasa menyangkut serta mengganggu jiwa, mental dan lain-lainnya laporkan saja tidak harus public figure ko yang bisa melaporkan karena perlu itu ditegur sebagai efek jera,” ungkapnya.

Ia begitu sangat menegaskan agar tidak begitu menanggapi komentar negatif yang dapat memperkeruh suasana, dirinya memilih untuk santai. “Aku lebih milih akun-akun bandel dengan memblok serta mereport si akun itu,”aku Regina.

Dibalik komentar yang tidak baik itu Regina juga menyampaikan agar tidak memposting hal-hal yang aneh yang bisa menimbulkan komentar tidak baik, dan dirinya juga menyatakan. “Kita tidak bisa mengontrol orang untuk memberikan pengertian karna setiap orang memiliki pemikiran yang berbeda-beda,” ucapnya.

Dilanjutkan narasumber Dr. Hj. Djunaidah, M.Pd. membahas mengenai literasi digital bagi tenaga pendidik dan peserta didik di era digital Apa

Djunaidah menerangkan terkait pengertian literasi adalah seperangkat kemampuan dan keterampilan individu dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung, dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian tertentu yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga, literasi tidak bisa dilepaskan dari kemampuan berbahasa.

Pengertian Literasi Digital menurut Harjono (2008), literasi digital perpaduan dari keterampilan teknologi informasi dan komunikasi, berpikir kritis, keterampilan bekerja sama (kolaborasi), dan kesadaran sosial.

“Adapun manfaat dari literasi digital dalam proses belajar mengajar, manfaatnya dapat memperoleh dan menyebarkan informasi dengan cepat serta membantu pengambilan keputusan lebih cepat dan belajar lebih cepat dengan sumber referensi yang melimpah, kemudian menghemat waktu, tenaga dan biaya lalu mempermudah proses komunikasi, dan masih banyak lagi,” bebernya.

Kemudian, pentingnya literasi digital bagi peserta didik, sebagai bekal kecakapan (life skill) change agent kemampuan bernalar (berpikir secara kritis, terbuka, sebagai filter untuk menyampaikan informasi yang benar setelah mencek kebenarannya).

Serta dapat menumbuhkan budaya literasi digital di dunia pendidikan sekolah dengan melibatkan siswa, guru, tenaga kependidikan kepala sekolah, seluruh warga sekolah.

“Utamanya dari orang tua, dengan memantau dan membimbing dalam pemanfaatan teknologi dengan bijak,” pungkasnya. (RILIS)

Webinar Literasi Digital Kabupaten Banjar; Kebebasan Berekspresi di Ruang Digital dengan Literasi

BANJAR – Kementerian Komunikasi dan Informatika mengadakan webinar bertema “Kebebasan Berekspresi di Ruang Digital Dengan Literasinya.” di Kabupaten Banjar, Rabu (1/9) pukul 10.00 WITA. Acara dibuka Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Samuel Abrijani Pangerapan dan Bupati Kabupaten Banjar Saidi Mansyur, ini menampilkan sejumlah pembicara kompeten.

Dipandu oleh moderator Ovi Darin yang menghadirkan narasumber pertama Piyu Padi.

“Digital skill adalah kemampuan di bidang digital dengan memanfaatkan teknologi yang dapat meningkatkan efisiensi serta produktivitas dalam suatu pekerjaan yang berhubungan dengan teknologi dan bisnis,” tutur Piyu.

Piyu menyebutkan, jenis-jenis Digital skill yaitu, coding, web development, UI dan UX design, Project management, app development, SEO, Excel and word knowledge, copywriting, dan social media marketing.

Adapun 5 skill yang banyak dibutuhkan di era digital:

1. Design grafis.

2. Social media specialist.

3. Copywriting

4. Fotography dan videography.

5. Programming.

Selanjutnya narasumber kedua Antonius Hadi Yuwono dengan materi tentang ‘Mendidik Mahasiswa Berkarya dan Berkreasi Memanfaatkan Media Digital.’

Antonius menjelaskan, media digital adalah wahana sumber belajar paling efektif dan efisien untuk meningkatkan pengetahuan dalam menumbuhkembangkan potensi kecerdasan yang dimiliki oleh peserta didik pada masa kekinian dan pada masa yang akan datang.

“Perkembangan kemajuan teknologi digital yang bergerak cepat dan tidak bisa dihindari lagi bukanlah suatu ancaman atau pobia, namun bagi peserta didik adalah sumber inspirasi untuk berkarya dan berkreasi secara dinamis dengan mendayagunakan literasi media digital secara berkesinambungan,” tuturnya.

Narasumber ketiga Marsha Risdasari dengan materi tentang ‘Memahami Batasan Dalam Kebebasan Berekspresi di Dunia Digital.’

Marsha mengatakan, kemudahan akses informasi akan menjadikan masyarakat untuk mengeluarkan opini dan pendapat serta informasi personalnya kepada masyarakat lain dan dapat menanggapi pula konten dari netizen lainnya, fenomena ini disebut dengan budaya partisipasi.

“Batasan dalam berekspresi di dunia digital yang bisa dilakukan demi kebebasan berekspresi di internet yaitu, hati-hati bermedsos, lindungi identitas, edukasi masyarakat, dan hapus akun akun nyiyir,” ucap Marsha.

Terakhir narasumber Amalia Permata Rizky dengan materi tentang ‘Cermat Dalam Bersosial Media Dengan Literasi Digital.’

Adapun, dampak minimnya pemahaman bersosial media yaitu:

1. Tidak mampu memahami batasan kebebasan berekspresi dengan perundungan siber, ujaran kebencian, pencemaran nama baik atau provokasi yang mengarah pada segregasi sosial di ruang digital.

2. Tidak mampu membedakan keterbukaan informasi publik dengan pelanggaran privasi di ruang digital.

3. Tidak mampu membedakan misinformasi, disinformasi dan malinformasi.

“Kemampuan access adalah kunci yang akan menuntun kita pada aktivitas-aktivitas lainnya di ruang digital hal ini berkaitan dengan kemampuan memilih dan memilah informasi, menggunakan perangkat yang legal, dan mengakses sesuai dengan ketentuan,” tutur Amalia. (RILIS)

Pimpin Sertijab Dandim 1001/HSU, Ini Pesan Danrem 101/Antasari Kepada Pejabat Baru

HULU SUNGAI UTARA – Serah terima jabatan merupakan bagian dari reorganisasi personel, dalam rangka pembinaan personel, pembinaan karier dan kebutuhan organisasi serta sebagai upaya untuk lebih meningkatkan satuan.

Selain itu, serah terima jabatan merupakan bagian dari proses pemantapan dan pengembangan karier seseorang ke jenjang lebih luas dan tinggi, baik dalam aspek tugas, kewenangan dan tanggung jawabnya.

Guna meningkatkan satuan dan juga mengembangkan karier,  maka Komandan Korem 101/Antasari, Brigjen TNI Firmansyah memimpin  upacara serah terima jabatan (sertijab) Komandan Kodim 1001/Hulu Sungai Utara, dari Letnan Kolonel Inf Ali Ahmad Satriyadi, kepada Letnan Kolonel Inf Aldin Hadi dan sekaligus Acara Tradisi Korem 101/Antasari di Aula Makodim 1001/Hulu Sungai Utara, pada Selasa (31/8).

Danrem 101/Antasari dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya,  kepada Letnan Kolonel Inf ALi Ahmad Satriyadi yang menempati jabatan barunya sebagai Dansecaba Rindam lll/Siliwangi, beserta istri, atas segala dedikasi, loyalitas dan pengabdian selama menjabat di jajaran Korem 101/Antasari, dan membawa Kodim 1001/HSU beberapa kali mendapatkan penghargaan. Diantaranya juara 1 TMMD ke-106 tahun 2019 kategori media cetak/online, juara 1 kegiatan Harganas tingkat provinsi dan juara 3 bidang teritorial tingkat Kodam Vl/Mulawarman serta beberapa prestasi lainnya.

“Dimanapun bertugas tetap berkomitmen untuk berbuat yang terbaik, serta senantiasa tetap menjaga hubungan komunikasi dan semangat kebersamaan yang telah terjalin baik selama ini dan pengalaman yang telah diperoleh di satuan ini, hendaknya dapat dijadikan sebagai kontribusi dalam pelaksanaan tugas dan jabatan baru yang diemban,” jelasnya.

Pada kesempatan tersebut, Danrem 101/Antasari juga menekankan kepada pejabat yang baru, agar segera memahami situasi dan kondisi daerah, serta dapat berbaur dengan adat istiadat setempat serta menjunjung kearifan lokal.

“Lanjutkan hasil karya para pendahulu yang sudah baik dan tingkatkan terus kerja sama serta sinergitas peran TNI dengan aparat pemerintah daerah, Polri dan berbagai elemen masyarakat dalam menyelesaikan berbagai persoalan aktual yang dihadapi oleh pemerintah, bangsa dan negara, terutama dalam rangka membantu penanganan  pandemi COVID-19 dan juga ancaman Karhutla. Ciptakan kondusivitas wilayah yang aman agar masyarakat dapat beraktivitas dengan baik, tingkatkan terus laju pembangunan sarana dan prasarana yang ada di daerah dengan semangat kebersamaan, kekeluargaan dan kegotongroyongan dalam rangka mengoptimalkan kemanunggalan TNI-rakyat,” pungkasnya.

Acara sertijab ini dilaksanakan sesuai dengan protokol kesehatan dan dihadiri oleh jajaran Para Kasi Korem Korem 101/Antasari, para Dandim & Danyon Jajaran Korem 101/Antasari, Dan/Ka Balak Aju wilayah Korem 101/Antasari,  Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Koorcab Rem 101 PD VI/Mulawarman beserta pengurus. (PENREM101ANTASARI-RIW/RDM/RH)

Pemprov Kalsel Tingkatkan Pembangunan Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan

BANJARBARU – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) bersama tim peneliti menggelar Fokus Group Discussion (FGD) Pilot Project Implementasi Sistem Informasi Penilaian Kinerja Kelembagaan Rantai Pasok Kelapa Sawit di Kantor Disbunnak Kalsel, Selasa (31/8).

Sekdaprov Kalsel Roy Rizali Anwar saat memberikan sambutan

Kegiatan ini untuk mendukung dan meningkatkan pembangunan perkebunan berkelanjutan di Kalimantan Selatan.

Kegiatan yang digelar secara daring dan luring dibuka oleh Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan  Roy Rizali Anwar mewakili Gubenur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor.

Roy Rizali mengatakan kegiatan ini mendukung upaya pemerintah provinsi yang mempunyai peranan penting dan strategis dalam pembangunan nasional.

“Harapan kita FGD atau kajian kita hari ini bisa membuat rekomendasi yang nantinya bisa bermanfaat dalam rangka mendukung pembangunan perkebunan berkelanjutan di Kalsel,” ujarnya

Sementara itu, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalimantan Selatan, Suparmi menambahkan, keinginan yang ingin dicapai dari FGD ini adalah untuk mendukung rencana provinsi Kalsel dalam membangun perkebunan kelapa sawit berkelanjutan.

Karena menurutnya, yang dilakukan ini adalah kerjasama dengan peneliti dari ULM dan IPB dalam rangka peningkatan-peningkatan kapasitas dan kapabilitas pekebun kelapa sawit yang tercantum amanah didalam RAN-KSB dan akan dilaksanakan melalui RAD-KSP.

“Jadi ini sangat mendukung dalam rangka peningkatan sdm di tingkat pekebun sawit,” terangnya.

Sementara itu, Tim Peneliti Universitas Lambung Mangkurat, Hesty Heryani mengatakan, secara teknis projek ini adalah projek implementasi dengan pendanaan dari BPDPKS pusat yang merupakan salah satu lembaga kementerian keuangan untuk fokus pada pengembangan sawit swadaya.

“Sehingga dengan adanya suatu sistem kontrol semua bisa dilakukan, dan tidak ada lagi istilahnya petani yang terabaikan. Itu konsep yang mendasari kami untuk membuat sistem ini yang disebut sistem implementasi rantai pasok dan berakhir dengan kontrak digitalnya,” katanya.

Ia juga menuturkan, ini juga memberikan keuntungan bagi para petani karena semua terkontrol dan petani bisa memantau.

“Dia dengan punya akun, masuk, bisa melihat pergerakan harga,  refrensi serta peta kekuatan pasar. Baik secara lokal, regional maupun nasional,” ucapnya.

Ia menambahkan, hal ini juga sesuai harapan visi misi presiden jokowi yakni sdm unggul dengan digitalisasi dan pada era industri 4.0. 

“Jadi mudah-mudahan dengan demikian kalsel sebagai gerbang ibukota nantonya sudah support dengan digitalisasi semua untuk sdm unggul indonesia,”pungkasnya.

Kegiatan FGD dihadiri sejumlah pakar peneliti bukan hanya dari ULM tapi juga IPB Bogor, pemerintah daerah kab/kota di Kalsel dan stake holder lainnya. Dalam kegiatan tersebut Sekda Kalsel Roy Rizali Anwar juga menerima piagam penghargaan selaku fasilitator FGD kegiatan pilot project implementasi sistem penilaian info kinerja kelembagaan rantai pasokan kelapa sawit. (ASC/RDM/RH)

Exit mobile version