5 Mei 2024

LPPL Radio Abdi Persada 104,7 FM

Bergerak Untuk Banua

Pemprov Kalsel Tingkatkan Pembangunan Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan

2 min read

BANJARBARU – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) bersama tim peneliti menggelar Fokus Group Discussion (FGD) Pilot Project Implementasi Sistem Informasi Penilaian Kinerja Kelembagaan Rantai Pasok Kelapa Sawit di Kantor Disbunnak Kalsel, Selasa (31/8).

Sekdaprov Kalsel Roy Rizali Anwar saat memberikan sambutan

Kegiatan ini untuk mendukung dan meningkatkan pembangunan perkebunan berkelanjutan di Kalimantan Selatan.

Kegiatan yang digelar secara daring dan luring dibuka oleh Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan  Roy Rizali Anwar mewakili Gubenur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor.

Roy Rizali mengatakan kegiatan ini mendukung upaya pemerintah provinsi yang mempunyai peranan penting dan strategis dalam pembangunan nasional.

“Harapan kita FGD atau kajian kita hari ini bisa membuat rekomendasi yang nantinya bisa bermanfaat dalam rangka mendukung pembangunan perkebunan berkelanjutan di Kalsel,” ujarnya

Sementara itu, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalimantan Selatan, Suparmi menambahkan, keinginan yang ingin dicapai dari FGD ini adalah untuk mendukung rencana provinsi Kalsel dalam membangun perkebunan kelapa sawit berkelanjutan.

Karena menurutnya, yang dilakukan ini adalah kerjasama dengan peneliti dari ULM dan IPB dalam rangka peningkatan-peningkatan kapasitas dan kapabilitas pekebun kelapa sawit yang tercantum amanah didalam RAN-KSB dan akan dilaksanakan melalui RAD-KSP.

“Jadi ini sangat mendukung dalam rangka peningkatan sdm di tingkat pekebun sawit,” terangnya.

Sementara itu, Tim Peneliti Universitas Lambung Mangkurat, Hesty Heryani mengatakan, secara teknis projek ini adalah projek implementasi dengan pendanaan dari BPDPKS pusat yang merupakan salah satu lembaga kementerian keuangan untuk fokus pada pengembangan sawit swadaya.

“Sehingga dengan adanya suatu sistem kontrol semua bisa dilakukan, dan tidak ada lagi istilahnya petani yang terabaikan. Itu konsep yang mendasari kami untuk membuat sistem ini yang disebut sistem implementasi rantai pasok dan berakhir dengan kontrak digitalnya,” katanya.

Ia juga menuturkan, ini juga memberikan keuntungan bagi para petani karena semua terkontrol dan petani bisa memantau.

“Dia dengan punya akun, masuk, bisa melihat pergerakan harga,  refrensi serta peta kekuatan pasar. Baik secara lokal, regional maupun nasional,” ucapnya.

Ia menambahkan, hal ini juga sesuai harapan visi misi presiden jokowi yakni sdm unggul dengan digitalisasi dan pada era industri 4.0. 

“Jadi mudah-mudahan dengan demikian kalsel sebagai gerbang ibukota nantonya sudah support dengan digitalisasi semua untuk sdm unggul indonesia,”pungkasnya.

Kegiatan FGD dihadiri sejumlah pakar peneliti bukan hanya dari ULM tapi juga IPB Bogor, pemerintah daerah kab/kota di Kalsel dan stake holder lainnya. Dalam kegiatan tersebut Sekda Kalsel Roy Rizali Anwar juga menerima piagam penghargaan selaku fasilitator FGD kegiatan pilot project implementasi sistem penilaian info kinerja kelembagaan rantai pasokan kelapa sawit. (ASC/RDM/RH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Abdi Persada | Newsphere by AF themes.