Terpangkas Lagi, Kajian Kereta Bandara Ditangguhkan Tahun Depan

BANJARBARU – Kajian kereta bandara tahun ini harus tertunda lagi. Pasalnya, anggaran yang dialokasikan Pemprov Kalsel kembali terpangkas.

Kepala Bappeda Kalsel Nurul Fajar Desira mengatakan bukan hanya proyek strategis seperti kereta bandara saja yang mengalami pemangkasan. Tetapi, sejumlah proyek-proyek strategis lainnya juga mendapatkan kondisi yang sama.

“Pemprov Kalsel mengeluarkan surat program-program yang belum dilaksanakan harus ditunda terlebih dahulu. Kemungkinan, kajian kereta bandara tahun ini juga kami tangguhkan dulu sementara,” ujarnya, beberapa waktu yang lalu.

Terlebih, ia mengungkapkan alokasi yang digunakan untuk kajian kereta bandara ini sepenuhnya melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan.

“Untuk detailnya itu ada di Badan Keuangan Daerah,” ungkapnya.

Meski terpangkas tahun ini, dirinya memastikan kajian kereta bandara akan tetap dilanjutkan lagi pada 2022 mendatang dengan penyesuaian anggaran yang ada.

“Kami akan anggarkan lagi tahun depan,” paparnya.

Sekedar diketahui, Pemprov Kalsel kembali mengalami refocussing dari pemerintah pusat. Sehingga, untuk mendapatkan tambahan pihaknya akan mencari alokasi lainnya untuk dapat melakukan pemangkasan. (RHS/RDM/RH)

Diskop dan UMKM Kalsel Harapkan Semangat Untuk Bangkit Majukan Usaha

BANJARMASIN – Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Diskop dan UMKM) Provinsi Kalimantan Selatan, meminta kepada seluruh UMKM terus semangat untuk bangkit, dalam memajukan usahanya.

Hal itu disampaikan Kabid Usaha dan Pemasaran Produk, Dinas Koperasi dan UKM Kalsel Refiansyah, setelah menjadi narasumber sosialisasi kemitraan, yang diselenggarakan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Kalimantan Selatan, satu hotel berbintang, Kamis (10/6).

Kabid Usaha dan Pemasaran Produk, Dinas Koperasi dan UKM Kalsel, Refiansyah

Refiansyah mengatakan, dengan kegiatan ini, tentulah sangat besar memberikan manfaat bagi para peserta, dihimbau juga Kepada pelaku UMKM di Kalimantan Selatan, agar terus bersemangat untuk bangkit dalam mengembangkan usaha, sehingga meski pandemi COVID-19, tidak menjadi halangan untuk melaksanakan dan meningkatkan usahanya.

“Dalam keadaan sekarang ini transaksi penjualan tidak hanya offline namun juga online, dengan demikian harus dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh pelaku UMKM untuk efektivitas usahanya,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Bagian MKM dan Konsumtif Bank Kalsel Teguh Indra Bayu, setelah menjadi narasumber sosialisasi kemitraan juga menyampaikan, pihaknya akan siap menjalin sinergitas dengan semua para UMKM untuk memajukan usahanya/ dalam bentuk pinjaman kredit usaha rakyat (KUR), agar perekonomian akan semakin meninggat dari berbagai sektor usaha.

Kepala Bagian MKM dan Konsumtif Bank Kalsel, Teguh Indra Bayu

“Masyarakat hendaklah proaktif ke Bank Kalsel, untuk menanyakan pinjaman KUR, untuk membantu pertumbuhan dan pengembangan ekonomi,” katanya.

Lebih lanjut Teguh menjelaskan, untuk syarat pengajuan, minimal usaha sudah berjalan enam bulan, tidak menikmati pembiayaan dari perbankan lain kecuali pembiayaan konsumtif, mempunyai legalitas Surat Izin Usaha Mikro dan Kecil (IUMK) dan memiliki agunan berupa segel, sertifikat atau BPKB.

“Sektor usaha yang dibiayai KUR Bank Kalsel, diantaranya sektor pertanian, perikanan, perdagangan, usaha sewa dan jasa, serta penyediaan makanan,” tutupnya.

Untuk diketahui, sosialisasi kemitraan yang diselenggarakan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Kalsel, mewajibkan  bagi peserta, sebelum acara dimulai wajib dirapit antigen, karena masih dalam masa pandemi COVID-19. (NHF/RDM/RH)

Pemprov Kalsel Perkenalkan Aplikasi SRIKANDI

BANJARBARU – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalimantan Selatan, menggelar sosialisasi aplikasi Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi (SRIKANDI), secara virtual, di Command Centre Provinsi Kalimantan Selatan, Jum’at (11/6).

Suasana Sosialisasi Aplikasi SRIKANDI secara virtual

Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan, Roy Rizali Anwar membuka secara resmi sosialisasi Aplikasi SRIKANDI. Ia mengapresiasi langkah Dispersip dan Diskominfo Provinsi Kalimantan Selatan berkolaborasi sehingga terlaksananya sosialisasi aplikasi SRIKANDI.

Dikatakan Roy, perkembangan teknologi informasi dengan kecepatannya di era digital telah membawa dampak begitu besar di berbagai sendi kehidupan.

Perubahan ini menuntut tata kelola pemerintahan serta pelayanan publik untuk terus beradaptasi dengan menggunakan pendekatan teknologi informasi dan komunikasi, termasuk dalam hal tata kelola kearsipan.

“Tata kelola kearsipan harus terus mengikuti perkembangan zaman dan melakukan perubahan utamanya dalam penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), dalam memasuki era disruptif kita dituntut melakukan perubahan cepat,” ujarnya.

Roy menambahkan, sosialisasi aplikasi SRIKANDI merupakan salah satu cerminan menyatukan langkah dalam memajukan kearsipan di era digital.

Aplikasi SRIKANDI menjadi aplikasi umum bidang kearsipan pada SPBE.

“Dalam aplikasi SRIKANDI, setiap informasi berbasis analog dan digital akan dapat terekam dengan baik sehingga nantinya akan menjadi bukti akuntabilitas dan memori kolektif bangsa,” tambahnya.

Roy berharap, melalui kegiatan sosialisasi ini dapat mendorong dan memotivasi bagi setiap SKPD, untuk terus meningkatkan kualitas tata kelola arsip melalui pemanfaatan aplikasi.

“Saya berharap, dengan adanya aplikasi SRIKANDI ini mampu mendorong terwujudnya tata kelola kearsipan yang lebih baik di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan,” harapnya.

Sementara Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kalimantan Selatan, Nurliani mengatakan dilaksanakannya kegiatan sosialisasi Aplikasi SRIKANDI ini untuk memberi pemahaman kepada seluruh SKPD beserta UPT dan Lembaga Kearsipan Daerah khususnya di Prov Kalsel mengenai pemanfaatan Aplikasi SRIKANDI.

Ini bertujuan agar dapat mewujudkan pelayanan administrasi pemerintahan di bidang kearsipan yang dinamis, berkualitas dan terpercaya, serta terintegrasi.

Dijelaskan Nurliani, aplikasi SRIKANDI pada dasarnya merupakan integrasi antara pengelolaan  arsip dinamis secara instansional berbasis digital melalui aplikasi SIKD dan terintegrasi secara nasional pada kementerian, lembaga dan pemerintah daerah.

Dalam sosialisasi ini, Dispersip Kalimantan Selatan menghadirkan Deputi Bidang Pembinaan Kearsipan Arsip Nasional Republik Indonesia, Sumrahyadi sebagai narasumber.

Nurliani menambahkan, sosialisasi aplikasi SRIKANDI diikuti sebanyak ±1692 orang peserta, yang berskala dari SKPD beserta UPT di lingkungan Pemprov Kalsel, Lembaga Kearsiapan di 13 Kabupaten/Kota di Kalimantan Selatan.

“Kita bersyukur, sosialisasi ini juga banyak diikuti oleh peserta lainya, seperti dari instansi vertikal yang ada di Kalsel, serta LKD dan Instansi Vertikal seluruh Indonesia,” pungkasnya.

Selain diselenggarakan secara virtual melalui aplikasi zoom meeting, kegiatan sosialisasi aplikasi SRIKANDI ini juga disiarkan live streming melalui youtube Dispersip Kalimantan Selatan. (ADPIM-NRH/RDM/RH)

Fraksi PDI-P DPRD Kalsel Terima Audiensi Pengurus GMNI Kalsel

BANJARMASIN – Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) DPRD Provinsi Kalimantan Selatan, Imam Suprastowo menerima audiensi Pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kalimantan Selatan.

Imam mengatakan dalam audiensi itu, GMNI Kalsel menyampaikan terkait pelaksanaan Festival Bulan Bung Karno pada Juni 2021 yang diisi dengan berbagai kegiatan baik oleh DPD dan DPC GMNI Kabupaten/Kota di Kalsel.

“Antusiasme mahasiswa sangat besar untuk memperingati Bulan Bung Karno, baik di bidang lingkungan dan edukasi dan kebudayaan. Seperti di Banjarmasin akan digelar dialog publik yang juga mengundang narsum dari anggota DPRD dari luar PDI-P,” jelasnya.

Imam menyatakan sangat mendukung kegiatan positif yang dilaksanakan GMNI, baik DPD maupun DPC di Kalsel. Apalagi, lanjutnya, Bulan Bung Karno ini bukan hanya milik satu kekuatan sosial politik bukan hanya milik satu ormas tetapi adalah milik bangsa.

Sementara, Ketua DPD GMNI Kalimantan Selatan, M Lutfi Rahman mengatakan kedatangannya ke Fraksi PDI-P DPRD Kalimantan Selatan untuk menyampaikan beberapa program kegiatan, salah satunya yang sedang dilaksanakan di bulan Juni yaitu Festival Bulan Bung Karno.

“Mengingat bulan Juni menjadi Bulan Bung Karno karena di bulan ini Bung Karno lahir, tepatnya pada 6 Juni 1901 dan pada 21 Juni 1970 Bung Karno wafat, serta bulan Juni juga merupakan kelahiran Pancasila yakni pada 1 Juni. Hal itu patut kita rayakan untuk menghargai jasa pahlawan Bung Karno dan diteladani,” jelasnya.

Dari itu, GMNI melaksanakan Festival Bulan Bung Karno dengan menggelar berbagai kegiatan diantaranya talkshow yang digelar online dan dialog publik.

“Dipengurusan baru GMNI Kalsel 2021 – 2023, kami ingin berkolaborasi demi kemajuan Banua,” katanya. (NRH/RDM/RH)

Tingkatkan Kualitas SDM, DPRD Kotabaru Kunjungi Dispersip Kalsel

BANJARMASIN – Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kotabaru, melakukan kunjungan dan konsultasi ke Dinas Perpustakaan Dan Kearsipan (Dispersip) Provinsi Kalimantan Selatan, Kamis (10/6). Kunjungan tersebut dilaksanakan dalam rangka menunjang kinerja untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di kabupaten Kotabaru.

Rombongan yang dipimpin langsung Ketua Komisi I DPRD Kotabaru Endriansyah bersama anggota lainnya, diterima langsung Kepala Dispersip Kalimantan Selatan Nurliani. Mereka diajak berkeliling melihat pelayanan dan ruang baca, hingga berdiskusi terkait pengembangan perpustakaan dan kearsipan.

“Kami melihat kemajuan suatu daerah dapat dilihat dari SDMnya, yang tentu didukung pula peningkatan program perpustakaan, yang diharapkan dapat bersinergi dengan Perpustakaan Daerah Provinsi Kalsel dan Perpustakaan Kabupaten Kotabaru,” kata Endriansyah.

Selain bidang perpustakaan yang diharapkan dapat meningkatkan minat baca dan literasi, lanjut Endriansyah, kearsipan Kotabaru diinginkan juga dapat terselenggara lebih baik, sehingga arsip berharga dapat diwariskan kepada generasi selanjutnya.

Sementara itu, Kepala Dispersip Kalimantan Selatan, Nurliani menyampaikan tentang penyelenggaraan kearsipan dan komponen-komponen penyelenggaraan kearsipan yang sudah dijalankan, yang meliputi ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan bidang kearsipan dalam penetapan kebijakan kearsipan, program kearsipan, pengolahan arsip inaktif, penyusutan arsip, dan pengelolaan arsip statis.

“Dengan penyelenggaraan kearsipan yang baik, akan menjamin terciptanya arsip dari kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah daerah, sebagai bukti pertanggungjawaban penyelenggaraan pemerintahan,” jelasnya.

Bunda Nunung (sapaan akrab Kepala Dispersip Kalsel) menambahkan, nilai penyelenggaraan kearsipan yang selanjutnya disebut Indeks Manajemen Kearsipan, merupakan salah satu komponen penilaian dalam penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka reformasi birokrasi. (HUMASDISPERSIPKALSEL-NRH/RDM/RH)

Dinkes Banjarmasin Siapkan Kebijakan Vaksin Gotong Royong di Kota Ini

BANJARMASIN – Dalam rangka persiapan pelaksanaan vaksin gotong royong di Kota Banjarmasin. Maka, Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin akan segera menggelar rapat koordinasi kebijakan penyaluran vaksin gotong royong tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin Machli Riyadi mengatakan, untuk mengambil kebijakan vaksin gotong royong di Kota Banjarmasin. Pihaknya, akan segera merapat bersama pihak terkait lainnya.

“Dinas Kesejahteraan Kota Banjarmasin segera menggelar rapat koordinasi dengan pihak Kadin, Indoparma, yang telah ditunjuk oleh Bioparma, sebagai pihak distributor vaksin gotong royong,” ungkap Machli, kepada sejumlah wartawan, Jumat (11/6).

Rapat koordinasi tersebut, lanjutnya, bertujuan untuk menetapkan tempat fasilitas kesehatan yang akan melayani vaksin gotong royong tersebut.

“Tujuan rapat koordinasi tersebut untuk menetapkan tempat fasilitas kesehatan yang akan menjadi pemberi layanan vaksin gotong royong,” tuturnya.

Mengingat, tambahnya, tidak semua tempat fasilitas kesehatan dapat memberikan layanan vaksin gotong royong tersebut.

Machli mengatakan, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh tempat fasilitas kesehatan, untuk dapat memberikan pelayanan vaksin gotong royong.

Menurut Machli, persyaratan tersebut wajib dipenuhi agar tempat fasilitas kesehatan tersebut dapat ditunjuk sebagai tempat pemberi layanan vaksin gotong royong tersebut.

“Syarat tersebut yang harus dimiliki, yaitu, memiliki SDM yang telah bersertifikat sebagai vaksinator, serta syarat sarana dan prasarana, berupa klinik. Tidak bisa berupa izin praktek dokter pribadi. Serta memiliki freezer khusus penyimpanan vaksin COVID-19,” ujarnya.

Machli mengatakan, rapat koordinasi tersebut akan dilaksanakan pada pekan depan. (SRI/RDM/RH)

Harga Bahan Pokok Minggu Kedua Juni Relatif Stabil

BANJAR – Perkembangan harga bahan pokok pada minggu ke 2 di Bulan Juni 2021 masih relatif stabil, ke stabilan harga ini dikarenakan banyaknya pasokan sejak hari raya Idul Fitri pada Bulan Mei Kemarin.

Jum’at (11/6), kepada Abdi Persada FM Kabid Perdagangan Dinas perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Banjar Jimmy menyampaikan, Disperindag Kabupaten Banjar selalu melaporkan data harga barang kebutuhan setiap hari melalui Website disperindag.banjarkab.go.id dan dari data terbaru, banyak harga bahan pokok yang mengalami penurunan, contohnya saja harga daging ayam potong Rp55.000 perkilo, gula pasir Rp12.000 dan daging sapi Rp130.000 perkilonya.

“Jadi secara umum untuk harga bahan pokok cukup stabil dan ketersediaannya masih aman bulan Juni ini,” ungkap Jimmy.

Dilanjutkan Jimmy,  kestabilan harga bahan-bahan pokok di Kabupaten Banjar dikarenakan terpenuhinya pasokan bahan bahan pokok sejak hari raya Idul Fitri lalu.

“Ya sebelumnya sempat mengalami fluktuasi, namun sekarang sudah mulai stabil, karna bulan sebelumnya pada saat hari raya Idul Fitri kan cukup tinggi,” lanjut Jimmy.

Dilanjutkan Jimmy, tercatat hari ini harga cabe rawit masih di harga Rp60.000 per kilogram, mengingat minggu sebelumnya harga cabe rawit lumayan bergejolak namun minggu kedua ini cukup stabil.

“Kalau melihat dari hasil monitoring pihak kami, cabe rawit mengalami penurunan, serta harga beras tetap diangka yang sama, yakni Rp.12 ribu hingga 15.000 rupiah perkilonya,” ucap Jimmy.

Jimmy mengimbau, agar masyarakat kabupaten Banjar belanja bahan-bahan pokok seperlunya saja, dengan harapan tidak terjadi kesulitan ketersediaan bahan-bahan pokok dikemudian hari. (MRF/RDM/RH)

Bike To Work, Kiat Bank Kalsel Budayakan Gemar Berolahraga Untuk Pacu Kinerja

BANJARMASIN – Berbagai upaya dilakukan perusahaan untuk meningkatkan rasa kebersamaan antar pegawai dalam meningkatkan kinerja, salah satunya dalam bentuk penyaluran hobi olahraga, seni maupun minat otomotif. Tidak terkecuali, bersepeda bersama alias gowes yang sedang digandrungi masyarakat urban saat ini.

Bank Kalsel mengadakan ‘Bike To Work’ sebagai ajang silaturahmi antara manajemen dengan para pegawai serta sebagai kiat memacu kinerja perusahaan pada Kamis (10/06). Start dari Gedung Bank Kalsel Kantor Pusat pada pukul 06.00 pagi, kegiatan ini diikuti oleh Komisaris Utama Ary Bastari, Plt. Direktur Utama IGK Prasetya, Direktur Operasional Ahmad Fatrya Putra, Head of Business Group Fachrudin, Head of Supporting Group Mitra Damayanti beserta seluruh Kepala Divisi dan para pegawai Bank Kalsel Kantor Pusat.

Mengambil rute dalam Kota Banjarmasin, setiap rombongan pesepeda diberi jeda 5 sampai dengan 10 menit selanjutnya untuk memulai bersepeda. Hal ini dilakukan untuk mengurangi kerumunan sehingga protokol kesehatan tetap dijalankan. Hingga sekitar pukul 07.00, seluruh pesepeda telah tiba kembali di kantor.

Komisaris Utama Bank Kalsel, Ary Bastari menyampaikan bahwa gowes bersama ini sebagai kegiatan olahraga para insan Bank Kalsel yang bertujuan untuk kesehatan jasmani sehingga diharapkan dapat memacu kinerja Bank Kalsel agar semakin lebih baik lagi.

“Alhamdulillah, gowes ‘Bike To Work’ hari ini berjalan lancar, dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan yang ketat. Manajemen berinisiasi mengadakan kegiatan ini agar tumbuhnya budaya gemar berolahraga di semua insan Bank Kalsel, sehingga kondisi yang fit dan bugar tetap terjaga terlebih di masa pandemi sekarang, ‘Mens Sana In Corpore Sano, di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat’,” tutur Ary.

Plt. Direktur Utama Bank Kalsel, IGK Prasetya menuturkan bahwa kegiatan gowes ini merupakan kegiatan perdana bagi insan Bank Kalsel dengan balutan GEN-K. GEN – K sendiri merupakan singkatan dari Generasi Bank Kalsel yakni sebuah wadah bagi pegawai Bank Kalsel guna menyalurkan minat dan bakatnya dalam bidang olahraga, seni budaya dan sosial keagamaan.

“Saat ini karyawan Bank Kalsel terdiri dari berbagai generasi yang dinamis dan bersinergi untuk memberikan kinerja dan layanan terbaik bagi nasabah setia,” pungkas Prasetya. (ADV-RIW/RDM/RH)

Exit mobile version