BANJARMASIN – Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) mengharapkan proyek peningkatan jalan di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) berjalan lancar. Hal itu disampaikan Ketua Komisi III DPRD Kalsel Bidang Pembangunan dan Infrastruktur, Sahrujani kepada wartawan, Senin (4/10).
Untuk itu, Komisi III DPRD Kalsel bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kalsel melakukan peninjauan ke lokasi peningkatan jalan lingkar HSU pada Jum’at 1 Oktober lalu.
“Peninjauan itu dilakukan untuk memastikan apakah pekerjaan tersebut sudah memenuhi kriteria yang ditentukan,” katanya.
Diungkapkan Wakil Rakyat Dapil 5 ini, bahwa saat ini proyek peningkatan jalan Lingkar Utara Amuntai baru terbangun sepanjang 1,2 kilometer dari panjang 2,5 kilometer jadi masih tersisa 1,3 kilometer lagi guna penyempurnaan jalan yang merupakan jalan perlintasan/penghubung dari Banjarmasin menuju ke Provinsi Kalimantan Tengah dan sebaliknya dari Kalteng ke Banjarmasin.
“Mudah-mudahan tahun 2022 nanti, proyek ini bisa dilanjutkan sesuai dengan pagu yang direncanakan oleh Dinas PUPR”, harapnya.
Diketahui, peningkatan jalan di wilayah HSU menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Murni Kalsel Tahun 2021 dengan total anggaran sebesar Rp9 miliar yang terbagi dalam dua proyek yaitu rehabilitasi Jalan Lingkar Utara Amuntai dan rehabilitasi Jalan Bayur – Pekapuran. (NRH/RDM/RH)
BANJARMASIN – Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) mendukung pemanfaatan lahan bekas tambang sebagai lahan pengembalaan. Hal itu disampaikan Ketua Komisi II DPRD Kalsel, Imam Suprastowo kepada wartawan, Senin (4/10).
Menurutnya, sektor peternakan merupakan salah satu sektor unggulan di provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), khususnya di Kabupaten Tanah Laut yang terus didorong untuk dikembangkan sehingga Kalsel mampu menjadi daerah penyedia ternak.
“Selain itu, Kalsel juga merupakan daerah penyangga yang terdekat dengan ibukota baru nantinya sehingga berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk meningkatkan populasi dan produksi ternak, ketersediaan pakan hingga memberdayakan sumber daya manusia di bidang peternakan menjadi mandiri untuk menghadirkan produk unggulan yang berdaya saing di pasar domestik dan global,” jelasnya.
Oleh karena itu, lanjut Imam, pihaknya bersama Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunak) Kalsel melakukan kunjungan kerja ke Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Tanah Laut terkait pemanfaatan lahan bekas tambang PT. Arutmin Indonesia, Jum’at (1/10) lalu. Mereka diterima oleh Kepala DPKH Tala, Suharyo beserta jajarannya.
Pemanfaatan lahan bekas tambang tersebut dilakukan untuk mendapatkan biaya produksi rendah dalam penyediaan pangan hewan yang berupa daging merah baik dari sapi maupun unggas. Salah satunya dengan pinjam pakai lahan bekas tambang PT. Arutmin Indonesia sebagai padang pengembalaan.
“Lahan bekas tambang yang sudah direklamasi merupakan lahan yang sangat potensial untuk pengembangan sapi baik dari sisi luas maupun sumber pakan ternak,” katanya.
Ditambahkan Imam, pihaknya akan menindaklanjuti kunjungan kerja ini dengan mengundang instansi-instansi terkait sehingga pinjam pakai lahan bekas tambang itu bisa segera terealisir.
“Dijadwalkan pada 13 Oktober 2021 nanti, kami akan mengundang Disbunak Kalsel, DPKH Tala, Dinas Kehutanan, Planologi dan Arutmin Indonesia untuk membahas rencana pinjam pakai lahan bekas tambang tersebut,” pungkasnya. (NRH/RDM/RH)
BANJARMASIN – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Banjarmasin, mengunjungi 2 SDN di kawasan Banjarmasin Timur, yakni SDN Banua Anyar 2 dan SDN Banua Anyar 4, Sabtu (2/10).
Kepada sejumlah wartawan Ketua Komisi IV DPRD Banjarmasin Noor Latifah mengatakan, pihaknya mengunjungi SDN Banua Anyar 4, untuk memastikan pembangunan ruangan yang telah diperbaiki. Dari hasil kunjungan lapangan untuk ruang guru, masih dalam tahap renovasi, dananya bersumber dari
Ketua Komisi IV DPRD Kota Banjarmasin Noor Latifah, saat diwawancara
“Kami ingin memastikan rehab SDN Banua Anyar 4 yang dananya dari Dana Alokasi Khusus (DAK) pemerintah pusat berjalan, karena tahun depan akan mulai diperbaiki ruang kelas lain,” ucapnya.
Noor latifah mengatakan, selain ke SDN Banua Anyar 4, pihaknya juga berkunjung ke SDN Banua Anyar 2, dan saat ini dalam proses tahap pembangunan untuk ruang kelas khusus inklusi. Pihaknya berharap seluruh yang diusulkan semuanya bisa terealisasi.
Salah satu ruang kelas inklusi SDN Banua Anyar 2 yang dibangun
“Dengan ruang kelas yang refresentatif, tentunya akan meningkatkan mutu pendidikan,” pintanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin melalui Kabid Pembinaan SD Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin Nuryadi yang juga hadir pada kunjungan tersebut mengatakan, untuk jumlah siswa di SDN Banua Anyar 2 sebanyak 99 orang, ada sekitar 15 orang anak berkebutuhan khusus, sedangkan di SDN Banua Anyar 4 siswanya 100 orang, yang inklusi ada sekitar 20 orang.
Kabid Pembinaan SD Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin, Nuryadi
“Kami upayakan seluruh usulan akan bisa terealisasi,” tutupnya
Untuk diketahui, dalam kunjungan lapangan kali ini diikuti wakil ketua Komisi IV DPRD Banjarmasin Zainal Hakim, sekretaris Taufik Husin, dengan anggota Amalia Handayani, Mira Farialni, Hendra, dan Hari Kartono. (NHF/RDM/RH)
BANJARBARU – Selain kegiatan bakti sosial dan juga anjangsana dalam rangka peringati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-76 TNI tahun 2021, juga dilaksanakan ziarah nasional yang dipimpin oleh Danrem 101/Antasari, Brigjen TNI Firmansyah, bertempat di TMP Bumi Kencana Landasan Ulin Banjarbaru, Senin (4/10).
Danrem 101/Antasari (tengah) didampingi Danlanal Banjarmasin dan Danlanud Syamsudin Noor saat menaburkan bunga di TMP Bumi Kencana
Peringatan hari ulang tahun ke-76 TNI tahun 2021 ini, mengambil tema bersatu, berjuang, kita pasti menang.
Tampak hadir para pejabat Korem 101/Antasari, Danrindam VI/Mulawarman, Danlanud Syamsudin Noor, Danlanal Banjarmasin, Dandim 1007/Banjarmasin, Dandim 1006/Martapura, Jajaran Dan/Ka Balak Aju Kodam VI/Mulawarman, Danyonif 623/BWU, Dandenzipur 8/GM, Persit KCK Koorcabrem 101 PD VI/Mlw, Jala Senastri, dan Pia Ardya Garini.
Ziarah rombongan dimulai pukul 07.00 WITA diawali dengan penghormatan kepada arwah para pahlawan, yang dipimpin oleh Danrem 101/Antasari dilanjutkan mengheningkan cipta dan diakhiri dengan peletakan karangan bunga di Tugu Taman Makam Pahlawan (TMP) Bumi Kencana. Acara kemudian dilanjutkan dengan tabur bunga di pusara para pahlawan yang diawali oleh Danrem 101/Antasari dan diikuti para peserta rombongan ziarah.
Dalam keterangannya Danrem 101/Antasari Brigjen TNI Firmansyah mengatakan, kegiatan ziarah merupakan rangkaian dari peringatan Hari Ulang Tahun ke-76 TNI tahun 2021, yang sebelumnya telah dilaksanakan beberapa rangkaian. Yaitu lomba fotografi, lomba voli pantai dan futsal, kegiatan bakti sosial donor darah, juga anjangsana dan puncaknya pada Selasa (5/10) dilaksanakan upacara secara virtual terpusat di Lanal Banjarmasin.
“Kegiatan ziarah ini sebagai wujud penghargaan dan penghormatan terhadap jasa para pahlawan yang telah mengorbankan jiwa dan raganya demi kemerdekaan negara Indonesia tercinta, dan melalui kegiatan ziarah rombongan dalam memperingati HUT ke-76 TNI, diharapkan kita mampu meneladani nilai-nilai juang yang telah dicontohkan oleh para pahlawan yang telah gugur mendahului kita,” pungkasnya. (PENREM-RIW/RDM/RH)
BANJARBARU – Berdasarkan arahan dari Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor yang memberikan informasi tentang adanya aktivitas tambang emas ilegal di Desa Matang Kanas, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar, Dinas Kehutanan Kalsel bergerak cepat untuk melakukan penelusuran.
Pengangkutan barang bukti tambang emas ilegal
Kepala Seksi Pengamanan Hutan Dishut Kalsel, Haris Setiawan mengatakan, tambang emas tradisional yang dilakukan masyarakat tersebut mereka temukan Senin (27/9) tadi.
“Ada enam orang yang kami temukan sedang beraktivitas di sana,” katanya, Jumat (1/10).
Penemuan tambang emas ujarnya, berawal dari informasi Gubernur Kalsel Sahbirin Noor yang melihat sungai di sekitaran Kiram, Kabupaten Banjar keruh.
“Dari informasi beliau (Gubernur), kami lalu diminta ibu (Plt Kepala Dinas Kehutanan Kalsel) untuk mencaritahu apa penyebab air sungai keruh,” ungkapnya.
Haris menyebut, setelah menerima arahan dari atasan, pihaknya kemudian mengumpulkan bahan keterangan (pulbaket) guna memastikan apa yang menyebabkan air di Sungai Kiram keruh.
“Dari hasil pulbaket, ternyata ada tambang emas ilegal di sana. Ini lalu kami laporkan ke pimpinan,” sebutnya.
Instruksi untuk mendatangi lokasi yang disinyalir menjadi tambang emas ilegal inipun langsung diberikan Plt Kepala Dinas Kehutanan Kalsel Fatimatuzzahra.
“Saat kami tiba, ada seorang wanita yang kami temukan beserta mesin pompa yang mereka gunakan menambang. Kemungkinan suaminya lari, saat melihat kedatangan kami,” papar Haris.
Lebih lanjut, tim kemudian mendatangi titik lain yang jaraknya sekitar 100 meter. Di sana petugas menemukan lima orang, beserta mesin dan alat tambang emas tradisional.
“Kami datang bersama Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas ESDM,” ujarnya.
Atas hasil penelusuran ini, petugas lalu mengumpulkan warga yang melakukan penambangan emas secara ilegal itu untuk diberi penjelasan bahwa aktivitas tersebut dilarang.
“Mereka lalu paham dan membuat pernyataan tidak mengulangi kegiatan itu lagi,” ucapnya.
Haris menuturkan, mereka memilih tidak memberikan sanksi kepada warga yang melakukan penambang liar tersebut, karena belum tahu bahwa aktivitas itu dilarang dan dapat menimbulkan kerusakan lingkungan.
“Tapi, kalau mengulangi lagi maka akan kami tindak,” tuturnya.
Namun sebagai bentuk efek jera kepada pelaku penambangan emas secara liar ini ujarnya, semua alat dan mesin yang ada di lokasi itu telah mereka sita.
“Sudah kami bawa ke kantor semua alatnya,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (PKSDAE) Dishut Kalsel, Pantja Satata menyampaikan, pihaknya akan terus mengawasi lokasi bekas aktivitas tambang emas ilegal di Desa Matang Kanas.
“Tahun lalu sudah kami stop juga kegiatan di sana. Tapi, tahun ini ada lagi,” ucapnya.
Dia mengatakan, para warga yang tertangkap mengaku baru beraktivitas di sana selama satu bulan setengah.
“Tapi kalau hujan mereka tidak beroperasi,” pungkasnya. (ASC/RDM/RH)
Salam Literasi! Halo Sobat Milenial ✋🏻 . Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) meluncurkan program Literasi Digital Nasional dengan tema “Gerakan Nasional Literasi Digital 2021” . Yuk! Ikuti webinar Literasi Digital bersama Kominfo RI dengan Topik-topik asik dan narasumber yang seru pastinya. Untuk besok, topik pembahasannya: Lawan Balik Hoax dengan Literasi Digital . 🗣️ KEYNOTE SPEECH H. Saidi Mansyur, S.I.Kom – Bupati Banjar
BANJARBARU – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) memberikan apresiasi pelaksanaan seleksi kompetensi calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Hal ini disampaikan Wakil Ketua Komisi I DPRD Kalsel, Siti Nortita Ayu pada saat melakukan pemantauan pelaksanaan seleksi calon PPPK yang digelar oleh Badan Kepegawaian Nasional (BKN) yang bekerjasama dengan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Kalsel dan Kota Banjarbaru di Gedung Idham Chalid, Minggu (3/10).
Suasana Pemantauan Pelaksanaan Seleksi Kompetensi PPPK oleh Komisi I DPRD Kalsel
Siti Nortita bersama dengan anggota komisi I lainnya yaitu, Gina Mariati dan Burhanuddin, memonitoring pelaksanaan seleksi dengan tujuan untuk memastikan pelaksanaan seleksi berjalan dengan lancar dan tertib.
“Kami sangat apresiasi dengan pelaksanaan seleksi PPPK kali ini, prosesnya sangat transparan. Jadi untuk hasilnya kita bisa lihat langsung setelah ujian berakhir, sehingga meminimalisir kemungkinan kecurangan, seperti peserta menggunakan joki dan sebagainya,” kata Siti Nortita.
Sementara, Kepala BKD Provinsi Kalsel, Sulkan mengatakan seleksi kali ini menggunakan sistem berbasis Computer Assisted Test (CAT), sehingga akan sangat sulit untuk melakukan kecurangan pada tes dengan sistem seperti ini.
Sulkan menambahkan sistem CAT ini memiliki beberapa keunggulan, diantaranya sistem CAT ini memiliki Face Recognition, jadi setiap peserta yang masuk akan dicocokkan wajahnya dengan foto pada saat pendaftaran.
“Selanjutnya peserta mendapatkan PIN masing-masing untuk mendapatkan soal ujian yang berbeda-beda, sehingga sangat transparan dan hasil ujiannya sangat cepat untuk diketahui oleh peserta,” jelasnya. (HUMASDPRDKALSEL-NRH/RDM/RH)
HULU SUNGAI SELATAN – Kementerian Komunikasi dan Informatika mengadakan webinar bertema “Siapkan Diri Hadapi Transformasi Digital.” di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Sabtu (2/10/2021) pukul 14.00 WITA.
Acara dibuka Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Samuel Abrijani Pangerapan dan Bupati HSS, Achmad Fikry, ini menampilkan sejumlah pembicara kompeten.
Dipandu oleh moderator Amal Bastian, yang menghadirkan narasumber pertama Ratyuhono Linggar Putra, dengan materi tentang ‘Mengenal Lebih Jauh Cara Menyuarakan Pendapat di Dunia Digital.’
Ratyuhono menuturkan, pergeseran media berpendapat saat ini berupa teknologi digital menciptakan negara Demokrasi yang partisipatif.
“Kebebasan berpendapat dan berekspresi adalah hak setiap manusia dan diatur dalam UUD 1945 ayat 3,” ucapnya.
Kebebasan berpendapat yang harus diperhatikan sebagai berikut:
1. Opini. Harus berlandaskan fakta atau data dan dapat dipertanggungjawabkan jika tidak maka akan memunculkan hoax.
2. Kritik. Pada dasarnya merupakan suatu hal atau tindakan yang baik, ketika dilakukan dengan tidak menyinggung atau menyakiti perasaan.
3. Fitnah dan ujaran kebencian. Jelas hal yang negatif dapat berujung pada pencemaran nama baik.
Adapun, tips menyatakan pendapat di media digital ialah:
1. Hindari opini provokatif.
2. Mengetahui isu secara detail.
3. Memikirkan kembali pendapat.
4. Menyampaikan dengan sopan dan santun.
5. Perhatikan peraturan pemerintah.
“Ada atau tidak adanya hukum atau aturan maka kita tetap harus menghormati, bijak, dan paham beretika di media sosial,” tuturnya.
Narasumber kedua Junaidy dengan materi tentang ‘Keamanan Digital, jari-mu harimau-mu.’
“Ketika tidak merasa diawasi jadi mau se enak-enaknya saja membuat postingan, semau-maunya saja menuliskan sesuatu yang mungkin itu baik menurutnya namun belum tentu bisa diterima orang secara umum,” tuturnya.
Kata dia, sekarang ini pola lama dengan konsep berbicara secara langsung itu sudah digantikan dengan pola baru seperti komunikasi secara audio maupun secara visual.
“Kita harus bijak bermedia sosial, karena berawal dari pikiran lalu jari-jari adalah penentu akhir, ketika kita merasa benar belum tentu orang lain salah, dan sebaliknya ketika kita merasa salah belum tentu orang lain benar,” ucapnya.
Junaidy menjelaskan, internet sehat adalah cara berperilaku yang beretika saat mengakses suatu informasi dan internet, selain itu juga pengguna internet yang sehat tidak melakukan aktivitas internet yang melanggar hukum seperti pelanggaran hak cipta, hacking dan mengakses konten ilegal.
Tips berinternet sehat seperti, cerdas menggunakan akun, cerdas cek dan ricek kemudian, cerdas mengupdate.
Adapun, cara berinternet sehat yaitu:
1. Hindari situs atau forum yang berbahaya.
2. Pasang aplikasi parental control bagi orang tua yang anaknya sudah mengenal dan menggunakan internet.
3. Berikan sosialisasi kepada anak sejak dini soal hal baik dan hal buruk saat menggunakan internet.
4. Gunakan DNS yang memblok situs berbahaya seperti situs judi, situs dewasa dan yang lainnya.
5. Pertebal iman dan agama adalah salah satu firewall utama dalam diri pengguna internet.
Kemudian, Junaidy memberikan cara bermedsos yang sehat:
1. Tidak membagikan Informasi pribadi.
2. Pilih-pilih teman.
3. Hindari akun-akun negatif.
4. Periksa kembali sebelum membagikan konten.
5. Gunakan untuk pengembangan diri.
6. Jadikan sarana personal branding.
Selanjutnya narasumber ketiga Najma Shofia Maharani dengan pemaparan tentang ‘Sopan dan Beradab di Media Sosial.’
Najma mengatakan, dampak digitalisasi media mengubah etika dan sopan santun. “Media digital mengubah masyarakat dalam bersosialisasi, mereka menjadi malas berinteraksi secara langsung,” tuturnya.
Kemudian, digital ethic adalah disiplin yang kompleks karena perilaku individu sulit untuk di pantau atau diukur. Yang bertujuan untuk mendefinisikan tanggung jawab sosial dan membimbing praktisi dalam membuat penilaian yang etis dan sehat.
“Sopan santun adalah cara kita menghormati orang lain hanya saja di media sosial seseorang dapat dimungkinkan untuk tidak menampilkan privasi asli, seperti memakai topeng dan memposting sesuka hatinya,” ucapnya.
Adab bermedia sosial itu ada apa saja sih? yaitu:
1. Tidak menghina orang lain.
2. Pastikan kebenaran berita.
3. Hargai pendapat orang lain.
4. Menjaga komentar.
5. Filter atau saring informasi yang akan dibagikan.
Selanjutnya cyberbullying, yakni perundungan dengan menggunakan teknologi digital. Hal ini dapat terjadi di media sosial, platform chatting, platform bermain game dan ponsel.
Contoh cyberbullying dapat berupa seperti:
1. Menyebarkan kebohongan.
2. Mengirim pesan atau ancaman.
3. Meniru atau mengatasnamakan seseorang.
4. Trolling.
5. Mengucapkan.
6. Membuat situs kebencian.
7. Menghasut.
8. Memberikan suara untuk atau menentang seseorang.
9. Membuat akun palsu membajak atau mencuri.
10. Memaksa anak-anak agar mengirimkan gambar.
Cara mengatasi Cyberbullying yaitu, pahami bahwa tidak semua orang punya kepercayaan dan pandangan yang sama, istirahat dari media sosial atau teknologi, memberi tahu orang tua atau orang dewasa yang terpercaya, dan melaporkan kepada pihak yang berwajib.
Terakhir narasumber Pimpinan Umum Koranbanjar.net, Denny Setiawan, S.Sos dengan materi yang tak kalah menarik tentang ‘Penting. Melawan Konten Negatif Dengan Serbuan Konten Positif.’
Denny bercerita, ada 10 orang yang sedang mengamati satu gelas air berwarna hitam, tanpa mencium dan meminum. Air ini sebetulnya adalah air kopi. Lantas 8 orang dari 10 orang tersebut menyebutkan air whisky karena warna air sama-sama hitam. Sedangkan 2 orang lainnya menyebutkan air kopi.
“Nah, penilaian orang dengan jumlah yang lebih banyak, bisa saja mengubah sebutan air kopi itu menjadi whisky padahal sesungguhnya air tersebut adalah air kopi,” ucapnya.
Kemudian, cerita kedua yang memberikan pandangan tentang bagaimana melawan konten negatif dengan serbuan konten positif.
Cerita kedua mengandung arti, konten-konten negatif memang harus dilawan dengan serbuan konten-konten yang positif, supaya akan membentuk opini yang benar terhadap konten yang beredar di dunia maya melalui internet.
Namun sebaliknya, apabila konten-konten positif akan mendapat serbuan dari konten-konten yang negatif, maka konten positif akan tenggelam sehingga konten negatif yang melekat terhadap mindset atau cara berpikir publik.
Denny mengatakan, masyarakat di tanah air sudah didominasi oleh pengguna internet aktif, baik itu melalui akun media sosial seperti Instagram, Facebook, Tiktok YouTube, Twitter dan lainnya.
“Jadi tak dapat dipungkiri bahwa begitu melek dari tidur masyarakat kita sudah tidak lagi meraba siapa yang berada di samping, melainkan langsung meraba dan mencari handphone atau Android,” tuturnya.
Lalu bagaimana cara kita melawan konten negatif dengan serbuan konten positif?
Denny berujar, kalau kita tidak ingin menjadi bagian perusak moral bangsa yang suka berpikir mesum, bahkan melakukan perbuatan yang dilarang agama, maka kita harus masuk dalam kolom komentar penyebar postingan tersebut dengan tujuan menyebarkan konten-konten positif.
“Setidaknya, postingan positif dalam konten negatif itu akan membuat netizen atau warganet yang menjadi komentator akan risih, lalu pergi,” tuturnya.
Ia menambahkan, melawan konten negatif dengan konten positif tidak bisa hanya dilakukan sendiri, membutuhkan kelompok netizen yang memiliki tujuan sama yakni memberikan pemahaman pemahaman yang positif pula. (RILIS)
BANJARMASIN – Kementerian Komunikasi dan Informatika mengadakan webinar bertema “Pemanfaatan Digital untuk Indinonesia Lebih Sehat” di Kota Banjarmasin, Sabtu (2/10) pukul 10.00 WITA.
Acara dibuka oleh Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Semuel Abrijani Pangerapan B Sc dan Walikota Banjarmasin, H Ibnu Sina ini menampilkan sejumlah pembicara kompeten.
Dalam diskusi ini dipandu oleh moderator Amal Bastian yang menghadirkan narasumber pertama yakni, Dr Fiska Suratmono yang membahas tentang “Budaya Digital”
“Di era pandemi saat ini banyak jasa dokter menggunakan aplikasi, tanpa bertatap muka secara langsung. Fasilitas kesehatan sudah teroneksi dengan internet, data pasien sudah bisa terdaftar di sebuah file dan rekam medis pasien bisa dilihat lebih prkatis,” tuturnya
“Sebagai seorang dokter harus bisa menyimpan rahasia medis, rekam medis pasien, dan seorang pasien memiliki hak untuk memilih dokter yang mereka inginkan,” pungkasnya
Narasumber kedua, Ir Sulaiman Hamzani yang membahas materi tentang “Edukasi Pengolahan Air di Era Digital”
Ia memaparkan menurut McDonald, setiap orang menghasilkan limbah padat sebanyak 280 hingga 530 gram perhari dan limbah cair sebanyak 600 hingga 1.130 gram perhari. Diketahui satu gram limbah padat manusia mengandung sepuluh ribu virus, satu juta bakteri, seribu cysta parasit, dan seratus telur cacing.
“Beberapa permasalahan kualitas air biasanya terdapat pada air di dalam kemasan yang dapat terjadi kontaminasi chlor sebagai desinfeksi kemasan, kemudian ada air PDAM yang jaringan distribusinya ada pipa yang menimbulkan karat dan bakteri, serta air permukaan sungai yang penuh polusi, limbah kimia, pestisida, dan deterjen,” pungkasnya
Narasumber ketiga yaitu Alicia Beverly Weley yang sekaligus Key Opinion Leader dalam acara ini menjelaskan materi tentang “Etika Digital”
Alicia menjelaskan, etika digital mengacu pada studi tentang implikasi teknologi pada lingkup sosial, politik dan moral masyarakat.
Beberapa contoh penyimoangan etika dunia digital, yaitu;
1. Komunikasi yang tidak pantas
2. Mengakses materi yang tidak pantas
3. Penindasan dunia maya, pelecehan dunia maya, dan penguntit dunia maya
4. Pencurian identitas
Terakhir narasumber Dr Mahdalena dengan materi tentang “Keamanan Digital”
“Dampak dunia digital ada yang positif dan negatif. Dampak positifnya adalah di bidang pendidikan, kesehatan, transportasi, jasa, dan bisnis. Sedangkan dampak negatifnya seperti pelanggaran hak cipta, kejahatan siber, pornografi, dan penipuan,” tuturnya
Adapun cara melindungi data pribadi di media sosial, yaitu;
1. Menyembunyikan tanggal lahir
2. Jangan pasang lokasi di postinga
3. Jangan posting kartu identitas
4. Hapus pertemanan dengan orang tak dikenal
5. Jangan terlalu menunjukkan situasi pekerjaan kita. (RILIS)
BANJARMASIN – Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor menghadiri acara silaturahmi dengan Wakil Bupati Kabupaten Sumenep, bersama para tokoh masyarakat pada Jum’at (1/10) malam, di Mahligai Pancasila.
Acara ini juga dihadiri para tokoh perwakilan dan masyarakat Kepulauan Kangean, Kabupaten Sumenep, yang berdomisili di Kalsel.
Gubernur Sahbirin Noor dalam sambutannya mengungkapkan, dirinya tidak asing dengan masyarakat Kepulauan Kangean.
“Bagi saya masyarakat dan warga Kangean di Kalsel bukanlah hal yang asing, bahkan sering sekali bertemu. Apalagi yang berdomisili di Kelurahan Pemurus Baru, karena dulu saya lurah di sana, ” ungkapnya.
Menurut Sahbirin, Kalsel adalah miniatur Indonesia karena ada berbagai suku dan bangsa berdomisili Kalimantan Selatan.
Dirinya juga menyampaikan bahwa suku manapun akan selalu diterima di Kalimantan Selatan. Karena masyarakat Kalsel yang mayoritas muslim, selalu memuliakan pendatang atau tamu sesuai dengan ajaran Islam.
“Dan bagi kita masyarakat Banjar, tidak pernah membeda-bedakan siapapun yang datang ke Bumi Lambung Mangkurat ini, kita akan menerimanya. Karena Kalsel mayoritas kaum muslimin, dan ajaran Islam selalu memuliakan tamu,” sampainya.
Pria yang biasa disapa Paman Birin ini juga menyampaikan, bahwa Pemerintah Provinsi Kalsel selalu terbuka dengan kemungkinan kerjasama, tak terkecuali dengan Kabupaten Sumenep.
Paman Birin tak lupa juga sampaikan ucapan selamat datang dan berharap Wakil Bupati Sumenep dapat menikmati waktunya selama di Kalsel, dan dapat kembali lagi di lain waktu.
“Kita ucapkan juga selamat datang kepada Ibu Wakil Bupati, semoga bisa menikmati waktunya di Kalsel. Kata orang, kalau sudah datang kesini, kata orang kalau sudah terminum air sini, pasti ingin kembali lagi,” ujarnya.
Senada dengan pernyataan ini, Wakil Bupati Sumenep, Dewi Khalifah juga menuturkan ujuannya mengunjungi Kalsel bukan hanya untuk silaturahmi, namun juga terbuka dengan segala kemungkinan sinergi dan kerjasama.
“Insya Allah kami terbuka untuk melakukan beberapa kerjasama. Mudah-mudahan kegiatan silaturahmi ini menjadi kegiatan yang bisa kita sambungkan, bukan hanya dalam bidang ekonomi, mungkin nanti budaya, sosial dan lainnya,” harapnya.
Wanita yang juga dikenal dengan nama Nyai Eva ini juga menyampaikan pesan bahwa dirinya menitipkan masyarakat Kepulauan Kangean yang merupakan bagian dari Kabupaten Sumenep.
“Kami titip masyarakat kami Bapak. Insya Allah masyarakat kami yang ini(Kepulauan Kangean) adalah masyarakat yang sangat suka membangun daerahnya dan pekerja keras. Mudah-mudahan mereka bisa memberikan manfaat yang luar biasa untuk membantu pembangunan di Kalimantan Selatan, ” tutupnya. (BIROADPIM-RIW/RDM/RH)