Operasi Patuh Intan 2021, Resmi Dimulai

BANJARMASIN – Sejumlah personel Kepolisian Lalu Lintas (Polantas) mengikuti Apel Gelar Pasukan Operasi Patuh Intan Tahun 2021 di Lapangan Utama Polda Kalimantan Selatan (Kalsel), pada Senin (20/9).

Apel tersebut sekaligus menandai dimulainya Operasi Patuh Intan 2021 yang berlangsung selama 14 hari, dimulai 20 September sampai 3 Oktober 2021 mendatang.

Personel gabungan dari unsur TNI, Polri, Satpol PP, dan Dinas Perhubungan dikerahkan dalam operasi yang bertujuan untuk meningkatkan kedisiplinan masyarakat berlalu lintas di masa Pandemi COVID-19 saat ini.

Untuk itu, Kapolda Kalsel Irjen Pol Rikwanto dalam sambutannya yang dibacakan oleh Direktur Lalu Lintas Polda Kalsel Kombes Pol Maesa Soegriwo, S.I.K. selaku Inspektur upacara (Irup) menegaskan, bahwa Operasi Patuh Intan kali ini berorientasi terhadap kegiatan menekan meningkatnya penyebaran COVID-19.

Dalam Operasi Patuh Intan 2021 ini, para personel pun diimbau agar dalam bertindak di lapangan 100 persen dilaksanakan secara preventif, dan persuasif humanis dengan mengedepankan program penanggulangan COVID-19 yang dilaksanakan oleh pemerintah.

Agar mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, Operasi Patuh Intan kali ini dilaksanakan tanpa tindakan represif tapi mengutamakan tindakan preemtif, berupa kegiatan edukasi protokol kesehatan dan tertib berlalu lintas kepada masyarakat seperti kegiatan bakti sosial, pembagian masker, pemasangan stiker serta memberikan pendidikan dan penyuluhan kepada masyarakat tentang protokol kesehatan dan cara aman berlalu lintas yang benar dengan mengedepankan tindakan yang humanis 5 S (Senyum Sapa Salam Sopan Santun).

Melalui Operasi Patuh Intan ini, Kapolda Kalsel pun berharap,  terwujudnya disiplin masyarakat dalam berlalu lintas, turunnya angka kecelakaan lalu lintas dan mampu menekan jumlah fatalitas korban, kecelakaan lalu lintas, berkurangnya titik kemacetan, terciptanya kerjasama yang baik antar instansi pemangku kepentingan lalu lintas, terwujudnya situasi dan kondisi kamseltibcar lantas yang mantap, meningkatkan kesadaran dan edukasi dalam berlalu lintas dan protokol kesehatan, serta menurunkan kasus COVID-19 yang ada di Kalimantan Selatan.

Diakhir sambutannya Kapolda Kalsel Irjen Pol Rikwanto melalui Direktur Lalu Lintas Polda Kalsel Kombes Pol Maesa Soegriwo, S.I.K. menekankan kepada seluruh personel yang terlibat Operasi Patuh Intan 2021, untuk selalu memanjatkan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa sebelum melaksanakan tugas, Mengutamakan faktor keamanan, keselamatan dan kesehatan dengan mempedomani standar operasional prosedur.

Kemudian Pedomani pola Operasi Patuh 2021 saat ini dengan melaksanakan 100 persen kegiatan preemtif dan preventif yang mengedepankan kegiatan edukasi persuasif, simpatik dan humanis, melakukan inovasi tentang prokes dan mobilitas, serta melakukan pengawasan dan pengendalian yang ketat agar tidak terjadi penyalahgunaan kewenangan oleh anggota di lapangan. (POLDAKALSEL-RIW/RDM/RH)

Jadi Pembicara Seminar Perikanan, Gubernur Kalsel Harapkan Sumber Daya Perikanan Tingkatkan Kesejahteraan Nelayan

BANJARBARU – Gubernur Kalimantan Selatan, H Sahbirin Noor mengingatkan, pembangunan sektor kelautan dan perikanan harus memberikan dampak positif bagi peningkatan kesejahteraan rakyat, terutama masyarakat nelayan.

Paling penting lagi menjaga ekosistem dan kearifan lokal dalam mengelola sumber daya kelautan dan perikanan .

Hal itu disampaikan Paman Birin sapaan akrabnya, saat memberikan pemikiran sekaligus pengantar  pada Seminar Internasional dan Pertemuan Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI) Ke-13.

Seminar digelar secara virtual di Command Centre Setdaprov Kalsel, pada Senin (20/9) pagi.

Paman Birin menjelaskan , Kalsel memiliki sumber daya kelautan sampai dengan 12 mil laut di 5 kabupaten pesisir laut.

Dengan potensi sumber daya perikanan daratan yang terdiri dari sungai, waduk, rawa, danau, dan genangan air yang tersebar pada 13 kabupaten/kota.

“Penting saya sampaikan dalam forum ilmiah ini pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan harus memberikan dampak besar bagi peningkatan kesejahteraan rakyat, terutama para nelayan,” tegasnya.

Kalsel, sebut Paman Birin termasuk masyarakat yang gemar mengonsumsi ikan, terutama ikan lokal yang habitat hidupnya berada di lahan basah.

Posisi Angka Konsumsi Ikan (AKI) masyarakat Kalsel walaupun di masa pandemi COVID-19 tetap berada di atas rata-rata AKI regional Kalimantan dan AKI nasional.

“Di Banua kami, ada namanya ikan haruan atau ikan gabus yang sangat digemari masyarakat Kalsel” sebutnya.

Paman Birin berharap, eksisting sumber daya kelautan dan sumber daya perikanan daratan tersebut, semua harus mendapatkan perhatian dan kesempatan yang sama.

Pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota terus berpartisipasi, berkontribusi, dan berkolaborasi sesuai tugas dan fungsi serta kewenangannya masing-masing.

Ini memiliki tujuan sama yakni peningkatan kesejahteraan pelaku usaha perikanan dan perekonomian daerah yang lebih baik.

Lebih lanjut Paman Birin mengatakan, melalui kegiatan seminar internasional dan pertemuan MPHPI ke-13 ini, dapat menjadi momentum strategis untuk bersama-sama memberikan sumbang pemikiran, ide, dan gagasan yang inovatif dalam rangka percepatan pengelolaan sumber daya perikanan secara terpadu.

Lebih khusus yang berada di Kalsel, agar pembangunannya lebih berhasil guna, berdaya guna, dan dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

Terkait tema yang diangkat dalam seminar ini, “Pengembangan Teknologi Perikanan Lahan Basah Berbasis 5.0, untuk Mendukung Ekonomi Kerakyatan”, maka menurut Gubernur Kalsel sangat relevan. Apalagi  di tengah situasi pandemi COVID-19 ini.

Paman Birin berpesan, pengembangan teknologi perikanan lahan basah ini hendaknya tidak saja memerhatikan aspek pembangunan ekonomi,tetapi juga harus mempertimbangkan aspek sosial, budaya, dan lingkungan mengedepankan kearifan lokal.

“Sehingga program/kegiatan yang akan dijalankan dapat terasa lebih “membumi” serta dapat memotivasi keterlibatan masyarakat setempat, terutama dengan memanfaatkan kearifan lokal yang harus dipertahankan dalam pelaksanaan pembangunan  perikanan yang berwawasan ekonomi lingkungan,” pesan Paman Birin.

Seminar Internasional dan MPHPI ke-13 juga dihadiri  Rektor ULM Banjarmasin, Sutarto Hadi yang menyampaikan opening speech, Menteri Kelautan dan Perikanan, Wahyu Sakti Trenggono,ST MM Keynote Speaker.

Pembicara lain  baik dari perguruan tinggi Indonesia dan sejumlah negara, yaitu USA dan Italia. (BIROADPIM-RIW/RDM/RH)

Harga Elpiji Bersubsidi Melambung Tinggi Hingga Rp40 Ribu

BANJARBARU – Sudah dua pekan terakhir harga tabung gas elpiji tiga kilogram di Kabupaten Banjar dan Kota Banjarbaru tembus di kisaran Rp35 ribu – Rp40 ribu karena dianggap mengalami kelangkaan.

Tentu, fenomena ini membuat para warga yang mayoritas sudah beralih dari minyak tanah ke gas melon merasa gelisah. Bahkan, kartu kendali di Banjarbaru dikabarkan belum juga ampuh dalam menanggulangi permasalahan tersebut.

Terlebih, karena dianggap langka, secara drastis harga pertabungnya pun melambung naik hingga dua kali lipat ditingkat pengecer.

Warga Kota Banjarbaru, Endy, misalnya, hingga kini dirinya sudah lebih dari dua kali membeli tabung gas elpiji tiga kilogram di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yakni dikisaran Rp40 ribu. Padahal, gas melon ini merupakan program subsidi oleh pemerintah untuk warga berpenghasilan rendah.

“Terutama lepas dari kartu kendali ataupun jatah dari agen, kadang-kadang para pengguna ini harus membeli saat stok gas elpijinya habis. Namun, masalahnya diakui kebetulan dari pemasok resmi juga tidak ada lagi stok barangnya. Sehingga mau tak mau harus membeli di pengecer atau pedagang warung,” ujarnya baru-baru tadi.

Sebelumnya, ia menceritakan kelangkaan elpiji bersubsidi juga sempat terjadi pada Maret 2021 lalu. Parahnya lagi, dia pernah mendapati tabung gas melon dengan kisaran harga Rp50 ribu – Rp60 ribu yang di dapatkan melalui pengecer bukan agen resmi dari Pertamina.

“Sudah kesekian kalinya hal ini terjadi, bisa dibilang tak terkendali. Awalnya dari Rp20 ribu, merakak naik jadi Rp30 ribu – Rp35 ribu yang sampai sekarang saya mendapati lagi dengan kisaran di angka Rp40 ribu. Kami yang kini menggunakan tabung gas 3 kg ya dibuat susah jadinya,” cetusnya.

Oleh sebab itu, dia berharap, masalah ini dapat segera diatasi oleh pemerintah bersama dengan stakeholder terkait, supaya tidak menjadi alasan klasik lagi dalam susahnya mendapatkan tabung gas elpiji tiga kilogram hingga menjadi kesempatan bagi pengecer untuk menaikkan harga.

“Kalau kita liat baik di warung ataupun di toko selama ini angkanya sudah sangat tinggi. Nah, sepertinya ini harus menjadi perhatian serius dari pemerintah kota untuk bisa mengkondisikan melonjaknya harga tabung tiga kilogram tersebut,” imbuh Endy yang juga seorang penjual pentol goreng keliling itu.

Hal senada juga disampaikan warga Kelurahan Gambut, Kabupaten Banjar, Sarkoni. Menurutnya, setiap kali tabung gas di rumahnya habis, kelangkaan masih menjadi alasan klasik bagi para pedagang atau pengecer. Alhasil, harganya pun ikut terdampak, tanpa memperhatikan lagi Harga Eceran Tertinggi (HET) yang di tentukan pemerintah selama ini.

“Biasanya kalau di agen itu sekarang standartnya sekitar Rp17.500 kan. Kalau biasa dieceran dari pedagang biasa paling ada yang Rp23 ribu hingga Rp25 ribu. Tetapi, dalam dua minggu terakhir ini tiba-tiba harganya mendadak naik jadi Rp35 ribu, tentu saya sangat terkejut sebagai warga yang penghasilannya rendah,” ungkapnya.

Dirinya mengungkapkan, kebutuhan tabung gas bersubsidi sekarang ini diakui masih menjadi keperluan utama kalangan masyarakat ke bawah. Sehingga, ia menghendaki, kebijakan pemerintah dalam mengambil sikap untuk menindak tegas terhadap kenaikan yang tidak wajar itu bisa terpantau keberadaannya.

“Yang jelas, Pemkab Banjar dibidangnya sangat berperan sekali dalam hal ini. Oleh karenanya, kami memohon sebagai pengguna tabung gas 3 kg setidaknya ketersedian stok itu selalu terpenuhi dan tidak mengalami kelangkaan. Sehingga, tidak membuat kami kesusahan dalam mendapatkan barang tersebut,” pungkasnya. (RHS/RDM/RH)

Pemprov Kalsel Akan Buat Kalender of Event Desa Paau

BANJAR – Objek pariwisata di desa Paau Kecamatan Aranio Kabupaten Banjar terbilang masih baru ditelinga masyarakat Kalsel, terlebih lagi untuk ketempat ini membutuhkan waktu tempuh yang terbilang lama. Pada tahun 2020 lalu, untuk mempromosikan Desa Paau, Desa Paau membuat Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dengan tujuan mempromosikan tempat-tempat wisata di Desa ini, salah satunya seserahan adat batu balian, air terjun, serta gunung yang semuanya masih asri. Selain Pokdarwis, para pecinta alam juga selalu diundang ke Desa apabila terdapat acara besar agar dapat memberitahukannya kepada masyarakat. Pokdarwis Desa paau juga turut meminta bantuan kepada Dinas Pariwisata Provinsi Kalsel dan Kabupaten Banjar, agar dapat mempromosikan Desa ini menjadi Desa Wisata.

Kalender of event Kalsel tahun 2020

Dengan diangkatnya Desa Paau menjadi Desa Wisata, Dinas Pariwisata Provinsi Kalsel langsung berencana, untuk membuat Kalender of Event Desa Paau, sehingga masyarakat Kalsel dapat mengetahui apa saja pariwisata yang terdapat di Desa Paau.

Hal ini disampaikan, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kalsel Muhammad Syarifuddin, saat menghadiri upacara seserahan hutan batu balian di Desa Paau, Senin (20/9). Disampaikan Syarifuddin, Desa Paau merupakan salah satu Desa wisata yang masih asri dari segi flora maupun fauna nya, sehingga untuk memperkenalkan Desa ini hingga ketingkat Nasional, pihaknya akan membuat Kalender of Event Desa Paau.

“Dengan kondisi Paau ini, sangat berpotensi sekali untuk dikembangkan sebagai tempat destinasi wisata yang berkelas Nasional, hal ini diperkuat dengan kelestarian lingkungan yang masih terjaga di Desa ini,” ungkap Syarifuddin.

Syarufuddin menambahkan, Dengan menjadikan Desa Paau sebagai salah satu Kalender of Event Provinsi Kalsel, maka akan dapat meningkatkan wisata di Desa ini mingga mencakup Internasional.

“Kami mengharapkan para masyarakat ataupun Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Paau, dapat menyampaikan kepada pihaknya apa saja yang perlu dikembangkan sehingga pihaknya bisa memback up atau membantu Desa ini,” lanjut Syarifuddin.

Dilanjutkan Syarifuddin, potensi Desa Paau sangat lah besar untuk dikembangkan sebagai Desa wisata, hal ini diperjelas dengan banyaknya flora dan fauna di Desa ini yang tidak bisa ditemukan di Daerah lain. Hal ini menjadi magnet untuk menarik wisatawan domestik maupun mancanegara.

Untuk diketahui, Kalender of Event merupakan Kalender dengan memuat tempat-tempat pariwisata, termasuk agenda pariwisata disuatu tempat, arah jalan menuju lokasi wisata, bahkan biaya yang dikeluarkan saat hendak berwisata. (MRF/RDM/RH)

Seserahan Hutan Batu Balian, Jadi Obyek Promosi Untuk Pariwisata Desa Paau

BANJAR – Berlokasi di Kecamatan Aranio Kabupaten Banjar, Desa Paau memiliki objek pariwisata yang membuat banyak orang terkagum-kagum saat melihatnya, salah satunya Seserahan Hutan di Batu Balian desa Paau yang selalu dilestarikan oleh masyarakat sekitar sejak 200 tahun lamanya. Acara seserahan hutan ini baru dijadikan objek wisata pada tahun 2020 yang lalu, dan menjadi salah satu daya tarik para wisatawan yang ingin berkunjung ke desa Paau.

Pintu Gerbang menuju obyek wisata batu balian Desa Paau

Sekretaris Desa (Sekdes) Desa Paau Aspiani Alpawi menyampaikan, seserahan hutan ritual adat batu balian didesa paau sudah dilakukam selama 4 generasi (kurang lebih 200 tahun), namun seserahan ritual adat ini dipromosikan kepada pengunjung baru pertama kali ditahun 2020 yang lalu, sehingga obyek wisata di desa paau masih terkesan sederhana sehingga saat hendak berwisata atau meilaht seserahan adat batu balian, pengunjung dan wisatawan harus mempersiapkan segalanya, mulai dari tempat camping, hingga makanan meskipun sudah terdapat warung-warung di batu balian.

Sekretaris Desa (Sekdes) Desa Paau Aspiani Alpawi

“Ditahun 2021 ini, kita mengevaluasi dari kegiatan upacara seserahan hutan ditahun sebelumnya, jadi kami menempatkan papan penunjuk jalan untuk wisatawan, papan informasi, serta membuat souvenir yang dapat dibeli oleh pengunjung atau wisatawan” ungkap Aspiani, Senin (20/9), kepada sejumlah awak media.

Aspiani menambahkan, Desa Paau menawarkan berbagai macam obyek wisata untuk para wisatawan agar berminat mengunjungi batu balian Desa Paau, salah satunya seserahan hutan yang hanya dilakukan pada saat malam bulan purnama sekali dalam setahun dengan penambahan suguhan-suguhan atraksi silat dari pengunjung.

“Selain seserahan adat ini, kami juga menyediakan outbond agar para pengunjung dan wisatawan dapat bermain air dan menikmati air terjun batu balian, dan tempat bagi pengunjung yang dapat beristirahat dan menikmati tanaman kayu ulin, serta puncak haur bunak dengan ketinggian 1141 MDPL,” lanjut Aspiani.

Sementara itu, penggiat alam sekaligus Ketua Komisi I DPRD Kota Banjarbaru HR Budiman menyampaikan, Batu Balian Desa Paau merupakan salah satu obyek pariwisata yang harus dikembangkan dan dilestarikan, selain alam yang masih asri, disini terdapat karya lokal seperti seserahan hutan yang sudah menjadi legenda, serta banyaknya flora dan fauna yang terdapat di Desa Paau.

“Seserahan hutan batu balian Desa Paau merupakan kearifan lokal salah satu bagian dari Bhineka Tunggal Ika, dan masyarakat di Desa ini sangat ramah, ini perlu dikembangkan, kami harapkan Dinas Pariwisata dan mengandeng masyarakat sekitar untuk meningkatkan obyek wisata Desa Paau,” ucap Budiman.

Dilanjutkan Budiman, pihaknya sebagai penggiat alam menyarankan kepada Dinas Pariwisata Provinsi Kalsel maupun Kabupaten Banjar, agar dapat memberdayakan masyarakat agar dapat terjadi interaksi yang menjadi jembatan-jembatan untuk melestarikan alam dan ekonomi Masyarakat.

“Kalau alam sering dikunjungi maka akan terjaga, kemudian partisipasi membangun hutan makin kuat, nah itu sangat penting untuk kelestarian alam,” ungkap Budiman.

Untuk diketahui, Batu Balian merupakan obyek wisata yang terletak di Desa Paau Kecamatan Aranio Kabupaten Banjar, pengunjung dapat mengunjungi Desa ini dengan memakai Kapal (Klotok) dari dermaga Riam Kanan dengan menempuh jarak sekitar kurang lebih 2 jam. (MRF/RDM/RH)

Ikuti Webinar Literasi Digital, Indonesia Makin Cakap Digital

Salam Literasi!
Halo Sobat Milenial ✋🏻
.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) meluncurkan program Literasi Digital Nasional dengan tema “Gerakan Nasional Literasi Digital 2021”
.
Yuk! Ikuti webinar Literasi Digital bersama Kominfo RI dengan Topik-topik asik dan narasumber yang seru pastinya. Untuk besok, topik pembahasannya: Cerdas dan Bijak di Era Digital
.
🗣️ KEYNOTE SPEECH Drs. H. M. Arifin Arpan, M.M – Bupati Tapin

🗣️ MODERATOR Aulia Mawardika

🗣️ KEY OPINION LEADER Dara Rizky Amalia – Hijab Influencer

🗣️ NARASUMBER:
.
1. Wahyudi, M.I.Kom
■ Jurnalis (Radar Banjarmasin) & General Manager (PT. Radio Sanggam)
.
2. Poppy Sovia
■ Aktris
.
3. Mislani
■ Guru SMAN 1 Binuang
.
📝 SAVE THE DATE
📅 Kamis, 23 September 2021
⏰ 14.00 WITA / 13.00 WIB – Selesai
📱 Via Zoom Meeting
.
Fasilitas yang didapatkan :
📄 E-Sertifikat
💸 E – money untuk 10 Peserta Terpilih
🤝 Relasi baru
💡 Ilmu bermanfaat
.
LINK_ PENDAFTARAN
https://s.id/litdigTAP2309

Ikuti Webinar Literasi Digital, Indonesia Makin Cakap Digital

Salam Literasi!
Halo Sobat Milenial ✋🏻
.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) meluncurkan program Literasi Digital Nasional dengan tema “Gerakan Nasional Literasi Digital 2021”
.
Yuk! Ikuti webinar Literasi Digital bersama Kominfo RI dengan Topik-topik asik dan narasumber yang seru pastinya. Untuk besok, topik pembahasannya: Cerdas dan Bijak Hadapi Transformasi Digital dengan Literasi
.
🗣️ KEYNOTE SPEECH Semuel Abrijani Pangerapan, B Sc – Dirjen Aplikasi Informatika

🗣️ MODERATOR Rio Brama

🗣️ KEY OPINION LEADER Amanda Nadzario – Presenter

🗣️ NARASUMBER:
.
1. Drs H Ahdiat Gazali Rahman
■ Kepala Sekolah SMAN 1 Amuntai
.
2. Setio Budi Hendro Hutomo
■ Departemen Komunikasi ASPIKOM
.
3. H Rakhmawati
■ Guru SMAN 1 Amuntai
.
📝 SAVE THE DATE
📅 Kamis, 23 September 2021
⏰ 10.00 WITA / 09.00 WIB – Selesai
📱 Via Zoom Meeting
.
Fasilitas yang didapatkan :
📄 E-Sertifikat
💸 E – money untuk 10 Peserta Terpilih
🤝 Relasi baru
💡 Ilmu bermanfaat
.
Daftar di link

Migrasi TV Analog ke Digital Dinilai Bebani Lembaga Penyiaran Lokal

BANJARMASIN – Rencana migrasi televisi analog ke digital menjadi perhatian DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) dan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID). Aturan tarif migrasi ke digital itu menjadi kendala tersendiri bagi lembaga penyiaran khususnya lokal.

Oleh karena itu, Komisi I DPRD Provinsi Kalsel diwakili Sekretaris Komisi I DPRD Kalsel Suripno Sumas dan Anggota Komisi I DPRD Kalsel yaitu Karlie Hanafi, Iskandar Zulkarnain, dan Fahrani bersama KPID mencoba menyamakan persepsi ke salah satu lembaga penyiaran Dayak TV di Palangkaraya Kalimantan Tengah, Selasa (14/9) lalu.

“Kunjungan kerja tersebut terkait kebijakan pemerintah dalam penerapan analog switch off (ASO). Hal ini sesuai dengan amanat Undang-undang Cipta Kerja Nomor 11 Tahun 2020,” kata Ketua KPID Kalsel, Azhari Fadli kepada wartawan, Senin (20/9).

Yang kedua, lanjutnya, terkait penerapan prinsip diversity of content dimana fokusnya adalah keberagaman isi siaran media publik, baik berdasarkan jenis program maupun isi program.

“Setelah kami berdiskusi, ada beberapa kesimpulan yang kami dapatkan terkait migrasi dari lembaga penyiaran lokal ke digital, yaitu biaya sewa MUX yang sangat membebani lembaga penyiaran yang ada di daerah, ” jelasnya didampingi wakil ketua KPID Fadli Rizki, koordinator bidang pengawasan isi siaran Rozy Maulana, dan koordinator bidang kelembagaan Nazaruddin Ikhwan.

Untuk itu, lanjut Azhari, KPID Kalsel akan segera berkoordinasi dengan penyedia MUX mengenai besaran tarif sewa yang diberikan agar tidak memberatkan lembaga penyiaran lokal dan segera berkoordinasi dengan lembaga penyiaran guna memperoleh solusi.

“Mudah-mudahan ke depan KPID Kalsel bisa menjembatani permasalahan seperti ini,” harapnya.

Azhari juga mengharapkan ke depan DPRD Kalsel bersama KPID bisa mendorong terwujudnya Perda tentang Penyiaran di Kalsel sehingga terwujudnya sistem penyiaran yang berkeadilan bermartabat maju dan berdaya saing. (NRH/RDM/RH)

Paman Birin Minta Warga Berolahraga Untuk Terhindar dari COVID-19

BANJARMASIN – Untuk menjaga kebugaran tubuh dimasa pandemi COVID-19 ini, maka Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Dinas Pemuda dan Olahraga-nya menggelar Gowes Sepeda Lipat (Seli) ke Kiram 2021.

Gubernur Kalsel Sahbirin Noor mengibarkan bendera start

Pelaksanaan gowes tersebut mengambil star di kawasan Perkantoran Setdaprov Kalimantan Selatan, Banjarbaru, dan finish di kawasan Kiram, Kabupaten Banjar, pada akhir pekan tadi.

Gubernur yang akrab disapa Paman Birin memberikan apresiasi kepada seluruh peserta Seli Gowes Ke Kiram 2021.

“Dengan berolahraga bersepada ini, diharapkan mampu meningkatkan imunitas tubuh, sehingga dengan tubuh bugar maka akan terhindar dari paparan COVID-19,” ucapnya.

Paman Birin mengatakan, selamat menikmati suasana gowes ke Kiram 2021 kepada seluruh peserta.

“Berolahraga mari kita perangi COVID-19,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kalimantan Selatan Hermansyah mengatakan, kegiatan Seli Gowes Ke Kiram 2021 ini, dilaksanakan dalam kegiatan peringatan Hari Jadi Provinsi Kalimantan Selatan serta Hari Olahraga Nasional.

“Kegiatan olahraga saat ini, untuk memasyarakatkan olahraga, sehingga masyarakat senang berolahraga. Dan menjalani hidup sehat,” ucap Hermansyah. (SRI/RDM/RH)

Brimob Polda Kalsel Gelar Vaksin Presisi Hingga Bagikan Ribuan Paket Sembako Gratis Kepada Warga

BANJARBARU – Korps Brimob Polda Kalimantan Selatan menggelar vaksinasi massal untuk masyarakat umum. Tak tanggung-tanggung, kegiatan yang di inisiasi oleh Akpol 97 Wira Pratama itu sedikitnya diikuti sekitar 2.000 orang.

Pembagian bantuan sembako gratis untuk warga terdampak COVID-19 secara resmi di lepas oleh Kapolda Kalsel, Irjen Pol Rikwanto

Setelah penyelenggaraannya di gelar di sejumlah instansi pemerintahan hingga bidang akademisi, Polri kembali melaksanakan vaksinasi di Markas Komando (Sat Mako) Brimob Polda Kalsel, di Kota Banjarbaru, Senin (20/9).

Kapolda Kalsel, Irjen Pol Rikwanto sangat mengapresiasi adanya kegiatan vaksinasi di Sat Mako Brimob Polda Kalsel. Yang mana, program tersebut merupakan skala prioritas nasional sebagai langkah percepatan penanganan pandemi COVID-19.

“Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk wujud nyata dari kerja keras serta kepedulian kepada sesama dalam membantu menuntaskan pandemi ini,” ujarnya saat memberikan sambutannya dalam pelaksanaan kegiatan vaksinasi massal untuk masyarakat umum serta peresmian peluncuran bantuan sosial bagi warga yang terdampak COVID-19.

Terlebih lagi, dia juga mengapresiasi kepada barisan pasukan (Korps) Brimob Polda Kalsel, terkhusus bagi Akpol 97 Wira Pratama dalam menginisiasi kegiatan sosial seperti pembagian sembako kepada warga yang kini sangat membutuhkan uluran tangan dari berbagai pihak dan instansi.

“Langkah ini merupakan bentuk atau upaya dalam meringankan kesulitan masyarakat di tengah kondisi sekarang ini dan semoga segala kerja keras yang telah dicurahkan untuk mendukung suksesnya kegiatan tersebut dinilai oleh Allah SWT dan menjadi berkah bagi seluruh keluarga Akpol 97 Wira Pratama,” ucap Perwira Tinggi berpangkat jenderal bintang dua Polri yang merupakan lulusan Akpol tahun 1988 ini.

Sementara itu, Dansat Brimob Polda Kalsel, Kombes Pol Ronny Suseno mengungkapkan kegiatan vaksinasi yang diikuti sekitar ribuan warga tersebut diketahui menggunakan kouta vaksin Presisi Polri.

“Ini juga selaras dengan program prioritas yang dicanangkan oleh Kapolri, guna mempercepat penanganan wabah ini sebagai bentuk dukungan kami kepada pemerintah yang dikhususkan di Kalsel,” terang perwira menengah berpangkat Komisaris Besar (Kombes) Polri ini.

Selain dalam rangka mendukung program Kapolri untuk memutus mata rantai penularan COVID-19. Agar lebih hikmat lagi, penyelenggaraan ini juga diisi dengan kegiatan penyerahan bantuan sosial kepada masyarakat yang terdampak akibat ulah dari pandemi virus Corona.

“Disamping vaksinasi, kami juga baru melepas kegiatan Bakti sosial berupa penyaluran bantuan 1.000 paket sembako yang diperuntukkan bagi masyarakat tertimpa musibah akibat pandemi ini,” tutupnya. (RHS/RDM/RH)

Exit mobile version