18 Mei 2024

LPPL Radio Abdi Persada 104,7 FM

Bergerak Untuk Banua

Seserahan Hutan Batu Balian, Jadi Obyek Promosi Untuk Pariwisata Desa Paau

2 min read

Salah satu obyek wisata batu balian Desa Paau

BANJAR – Berlokasi di Kecamatan Aranio Kabupaten Banjar, Desa Paau memiliki objek pariwisata yang membuat banyak orang terkagum-kagum saat melihatnya, salah satunya Seserahan Hutan di Batu Balian desa Paau yang selalu dilestarikan oleh masyarakat sekitar sejak 200 tahun lamanya. Acara seserahan hutan ini baru dijadikan objek wisata pada tahun 2020 yang lalu, dan menjadi salah satu daya tarik para wisatawan yang ingin berkunjung ke desa Paau.

Pintu Gerbang menuju obyek wisata batu balian Desa Paau

Sekretaris Desa (Sekdes) Desa Paau Aspiani Alpawi menyampaikan, seserahan hutan ritual adat batu balian didesa paau sudah dilakukam selama 4 generasi (kurang lebih 200 tahun), namun seserahan ritual adat ini dipromosikan kepada pengunjung baru pertama kali ditahun 2020 yang lalu, sehingga obyek wisata di desa paau masih terkesan sederhana sehingga saat hendak berwisata atau meilaht seserahan adat batu balian, pengunjung dan wisatawan harus mempersiapkan segalanya, mulai dari tempat camping, hingga makanan meskipun sudah terdapat warung-warung di batu balian.

Sekretaris Desa (Sekdes) Desa Paau Aspiani Alpawi

“Ditahun 2021 ini, kita mengevaluasi dari kegiatan upacara seserahan hutan ditahun sebelumnya, jadi kami menempatkan papan penunjuk jalan untuk wisatawan, papan informasi, serta membuat souvenir yang dapat dibeli oleh pengunjung atau wisatawan” ungkap Aspiani, Senin (20/9), kepada sejumlah awak media.

Aspiani menambahkan, Desa Paau menawarkan berbagai macam obyek wisata untuk para wisatawan agar berminat mengunjungi batu balian Desa Paau, salah satunya seserahan hutan yang hanya dilakukan pada saat malam bulan purnama sekali dalam setahun dengan penambahan suguhan-suguhan atraksi silat dari pengunjung.

“Selain seserahan adat ini, kami juga menyediakan outbond agar para pengunjung dan wisatawan dapat bermain air dan menikmati air terjun batu balian, dan tempat bagi pengunjung yang dapat beristirahat dan menikmati tanaman kayu ulin, serta puncak haur bunak dengan ketinggian 1141 MDPL,” lanjut Aspiani.

Sementara itu, penggiat alam sekaligus Ketua Komisi I DPRD Kota Banjarbaru HR Budiman menyampaikan, Batu Balian Desa Paau merupakan salah satu obyek pariwisata yang harus dikembangkan dan dilestarikan, selain alam yang masih asri, disini terdapat karya lokal seperti seserahan hutan yang sudah menjadi legenda, serta banyaknya flora dan fauna yang terdapat di Desa Paau.

“Seserahan hutan batu balian Desa Paau merupakan kearifan lokal salah satu bagian dari Bhineka Tunggal Ika, dan masyarakat di Desa ini sangat ramah, ini perlu dikembangkan, kami harapkan Dinas Pariwisata dan mengandeng masyarakat sekitar untuk meningkatkan obyek wisata Desa Paau,” ucap Budiman.

Dilanjutkan Budiman, pihaknya sebagai penggiat alam menyarankan kepada Dinas Pariwisata Provinsi Kalsel maupun Kabupaten Banjar, agar dapat memberdayakan masyarakat agar dapat terjadi interaksi yang menjadi jembatan-jembatan untuk melestarikan alam dan ekonomi Masyarakat.

“Kalau alam sering dikunjungi maka akan terjaga, kemudian partisipasi membangun hutan makin kuat, nah itu sangat penting untuk kelestarian alam,” ungkap Budiman.

Untuk diketahui, Batu Balian merupakan obyek wisata yang terletak di Desa Paau Kecamatan Aranio Kabupaten Banjar, pengunjung dapat mengunjungi Desa ini dengan memakai Kapal (Klotok) dari dermaga Riam Kanan dengan menempuh jarak sekitar kurang lebih 2 jam. (MRF/RDM/RH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Abdi Persada | Newsphere by AF themes.