Pemprov Kalsel Fasilitasi Masyarakat Dayak Dalam Diskusi Pengelolaan Lahan

BANJARBARU – Pemerintah Provinsi Kalsel memfasilitasi ruang diskusi publik bersama Aliansi Masyarakat Adat Nasional (AMAN) soal perlindungan dan pengelolaan lahan pertanian dengan cara dibakar berdasarkan kearifan lokal dan pengetahuan tradisional di Kalsel.

Pertemuan sekaligus diskusi ini juga dihadiri sejumlah tokoh dan kepala adat dari 8 kabupaten yang turut dihadiri BPBD, DLH dan Polres se Kalsel

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kalsel, Ariadi Noor, menyampaikan, dibukanya diskusi itu tentu diharapkan secara tak langsung mampu menumbuhkan solusi tepat ditengah permasalahan yang dialami masyarakat adat. Terlebih, soal isu pembakaran hutan dan lahan (karhutla).

“Ini bagus sekali dilaksanakan, kita selaku dari Pemprov dan Gubernur menyambut baik adanya dialog tersebut. Berkenaan bagaimana solusi terbaik antara petani pengelola lahan yang diprakarsai oleh Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Kalsel yang membawa delapan kabupaten,” ujarnya, usai mengikuti diskusi publik perlindungan dan pengelolaan lahan pertanian dengan cara dibakar berdasarkan kearifan lokal dan pengetahuan tradisional, di aula kantor Bappeda Provinsi Kalsel, Kamis (7/9) siang.

Ia berharap, dengan hadirnya sejumlah undangan baik pemerintah daerah (pemda), Polri dan TNI sekiranya dapat benar-benar mendapatkan kesepakatan untuk menanggulangi permasalahan yang ada termasuk mengantisipasi karhutla.

“Kita sedang menghadapi dua situasi cukup rumit ya. Satu sisi kita berhadapan dengan kondisi alam ekstrim yang mana lingkungan dengan kemarau panjang. Disisi lain, ada masyarakat yang ingin bercocok tanam untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, salah satu kegiatan mereka dengan cara membakar lahan. Nah, ini kami fasilitasi dan berdiskusi agar mendapat solusi terbaik,” tuturnya.

Sementara itu, Kabid Perlindungan, Sumber Daya Alam dan Ekosistem Dinas Kehutanan Kalsel, Pantja Satata, turut menjunjung tinggi adanya kearifan lokal dari masyarakat adat termasuk kelestarian alamnya. Melalui Undang-Undang (UU) Nomor 32 tahun 2009 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) tentu mengakomodir hal itu.

“Nah, ini bisa menjadi solusi. Tinggal pelaksanan di lapangan saja lagi, hingga bagaimana pengawasannya apabila tidak maka juga berdampak buruk,” ungkapnya.

Namun demikian, ia mengatakan, apabila dilakukan secara benar dipastikan tak mudah menjalar kemana pun. Apalagi, kondisi geografis pegunungan Meratus adalah mineral. Artinya, mudah padam berbeda halnya dengan dataran rendah seperti lahan gambut.

“Yang penting adalah pengawasannya. Bahkan, sudah ada produk undang-undangnya dari pusat yang mengatur itu,” papar Panjta.

Dilokasi yang sama, Ketua Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Kalsel, Rubi, menyampaikan, dengan adanya diskusi ini setidaknya masyarakat adat yang berkenan hadir dari delapan kabupaten di Kalimantan Selatan mengerti dan teredukasi. Sehingga, tak ada lagi pandangan negatif bagaimana cara membakar lahan yang aman.

“Apa yang menjadi keinginan masyarakat adat dayak tentang peraturan yang jelas dalam hal berladang. Mungkin apakah nanti sifatnya Perda, SK bersama atau Perkada itu lah yang menjadi keinginan masyarakat. Kalau kita ketahui berladang itu sudah turun temurun sejak nenek moyang bahkan sebelum merdeka pun ada kegiatan ini,” pungkasnya. (RHS/RDM/RH)

Kabut Asap, Pasokan Ikan di Pelabuhan Perikanan Banjarmasin Masih Aman

BANJARMASIN – Pasokan ikan laut masih lancar meski kapal nelayan yang masuk ke Pelabuhan Perikanan Banjarmasin mengalami penurunan, akibat kabut asap yang terjadi saat ini.

Kepala UPT Pelabuhan Perikanan Banjarmasin Akhmad Jaki menjelaskan, dengan kabut asap yang melanda di Kota Banjarmasin memang mempengaruhi kedatangan kapal nelayan di tempat mereka.

Kepala UPT Pelabuhan Perikanan Banjarmasin Akhmad Jaki

“Kabut asap saat ini memang berpengaruh terhadap kedatangan kapal nelayan,” ungkapnya.

Namun, lanjut Jaki, penurunan kapal nelayan tersebut tidak signifikan, artinya para nelayan masih melakukan aktivasinya mereka untuk melaut mencari ikan.

“Sehingga, pasokan ikan di Pelabuhan Perikanan Banjarmasin masih aman sampai, saat ini,” ujarnya.

Selain itu, tambah Jaki, tangkap ikan laut oleh nelayan di Provinsi Kalimantan Selatan saat ini berkurang.

“Penurunan tangkapan ikan laut oleh nelayan tersebut, dikarenakan saat ini terjadi bulan terang di laut,” jelasnya.

Sehingga, lanjut Jaki, tangkapan para nelayan tidak terlalu banyak. Namun, tidak mempengaruhi harga ikan laut di pasaran saat ini.

“Untuk jenis ikan laut yang masuk di Pelabuhan Perikanan Banjarmasin, masih didominasi oleh ikan layang, ikan kembung, tongkol, serta lainnya,” ucap Jaki. (SRI/RDM/RH)

Polda Kalsel Bersama Pemko Banjarmasin Gelar Pasar Murah Presisi

BANJARMASIN – Kepolisian Daerah (Polda) Kalsel melaksanakan Pembagian Bantuan Sosial Polri, Pameran UMKM, dan Pasar Murah di Kota Banjarmasin.

Kegiatan dilaksanakan di Pelabuhan Terminal Penumpang Trisakti Banjarmasin, Kamis (7/9).

Kapolda Kalsel Irjen Pol Andi Rian Djajadi mengatakan, digelarnya pelaksanaan Pasar Murah ini, dalam rangkarangka Polri membantu Pemerintah Daerah, dalam kegiatan sosial berbagi kepada sesama. Sehingga, kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi Kepolisian.

“Pada kegiatan ini, dilaksanakan juga pembagian paket sembako untuk warga sekitar di kawasan Pelabuhan Trisakti, Kota Banjarmasin,” ungkap Kapolda.

Sehingga, lanjutnya, diharapkan bantuan tersebut dapat bermanfaat bagi warga penerima bantuan tersebut.

Pada kegiatan tersebut, sebanyak 1.500 kupon paket sembako murah habis terjual.

Seperti yang disampaikan, Kabid Perdagangan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Banjarmasin Faizal Akly.

Kabid Perdagangan Disperdagin Kota Banjarmasin Faisal Akly

“Pada pelaksanaan Pasar Murah kali ini, mengangkat tema Bazar Presisi Baiman Banjarmasin,” ungkapnya.

Akly mengatakan, paket sembako yang dapat ditebus murah oleh masyarakat, beisikan minyak goreng 2 liter, serta 2 kilo gula pasir. Dengan harga tebus sebesar 40 ribu per paket, sedangkan harga di pasaran sebesar 65 ribu per paket.

“Selain paket sembako tersebut, juga di sediakan beras sebanyak 2 ton, dengan rincian sebanyak 400 kantong isi 5 kilo beras,” ucapnya.

Hadir pada pelaksanaan Pembagian Bantuan Sosial Polri tersebut, Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Selatan Sopian HK, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Gusti Yanuar Noor Rifa’i, serta lainnya. (SRI/RDM/RH)

Warga Manarap Tengah Usulkan Program Bedah Rumah ke Legislator Kalsel

BANJAR – Warga Desa Manarap Tengah Kecamatan Kertak Hanyar Kabupaten Banjar mengusulkan program bedah rumah.

Hal itu disampaikan, Ketua RT 5 Desa Manarap Tengah, Sulaiman saat mengikuti sosialisasi Perda Nomor 11 Tahun 2019 Tentang Penyelenggaraan Perumahan dan Permukiman yang dilaksanakan Anggota DPRD Kalsel Isra Ismail, baru-baru tadi.

Anggota DPRD Kalsel, Isra Ismail (kiri) didampingi Ketua RT 5 Desa Manarap Tengah, Sulaiman (kanan)

Sulaiman mengucapkan terimakasih atas bantuan legislator Kalsel tersebut sehingga program bedah rumah di desanya bisa terealisasi. Namun, lanjutnya, warga kembali mengusulkan program bedah rumah karena masih banyak rumah tidak layak huni di Desa Manarap Tengah.

“Alhamdulillah berkat perjuangan pak Isra, program bedah rumah sebanyak enam buah sudah terealisasi. Harapan ke depannya, mudah-mudahan ada lagi program bedah rumah di desa kami,” jelasnya.

Sementara, Anggota DPRD Kalsel, Isra Ismail menambahkan, selain usulan program bedah rumah, warga desa juga mengharapkan bantuan bibit perikanan dan bantuan di sektor pertanian dalam upaya peningkatan kesejahteraan warga setempat.

“Dalam sosialisasi ini, warga menyampaikan beberapa harapan, diantaranya agar bisa kembali mendapatkan program bedah rumah, karena sebagian warga ada yang bertani, mereka juga mengharapkan bantuan pertanian serta bantuan bibit ikan,” terangnya.

Menanggapi usulan warga tersebut, Isra akan menyampaikan dan memperjuangkannya kepada pihak-pihak terkait, baik tingkat provinsi maupun kabupaten Banjar. (NRH/RDM/RH)

Raperda Perumda Pasar Baiman Kota Banjarmasin Dibahas Lebih Detail

BANJARMASIN – Pembahasan Panitia Khusus Rancangan Peraturan Daerah tentang Perusahaan Umum Daerah Pasar Baiman di DPRD Banjarmasin, memasuki pasal yang harus dibahas detail.

Kepada sejumlah wartawan, Ketua Pansus Raperda Perumda Pasar Baiman DPRD Banjarmasin, Awan Subarkah, pada Rabu (7/9) mengatakan, dari rapat sementara ketiga dalam pembahasan bersama Pemerintah Kota Banjarmasin, pertama harus diketahui nilai aset yang menjadi modal awal tetapi bukan bentuk cash. Kemudian pengelolaan Pasar sangat penting, guna menekan terjadinya kenaikan harga bahan pokok.

“Beberapa waktu lalu pernah pernah terjadi tingginya harga beras lokal di Kota ini,” katanya

Disampaikan Awan, dalam pembahasan Raperda Perusahaan Umum Daerah Pasar Baiman ke depan dapat menjalin bisnis dengan pihak luar daerah, terutama untuk pengadaan bahan pokok. Sehingga, para pedagang dapat menjual dengan harga normal, minimal mempertahankan agar tidak tinggi di pasaran.

“Hasil kunjungan kerja ke Perumda Pasar Jaya DKI Jakarta dan Pakuan Jaya di Bogor, baru-baru tadi, disana sangat besar manfaatnya yaitu mampu menjalin bisnis dalam pengadaan bapok dari luar daerah,” ungkapnya panjang lebar

Lebih lanjut Awan menambahkan, pembahasan Pansus Raperda dari revisi Perda nomor 1 tahun 2017 tentang Perumda Pasar Baiman ini, tidak hanya bertujuan menghasilkan pendapatan asli daerah (PAD), juga dapat semakin memberi pelayanan pasar lebih maksimal lagi.

“Berdasarkan data ada sekitar 52 pasar tradisional di bawah pengelolaan Pemko, dan 10 pasar milik swasta, maka sangat penting dibentuknya Perumda Pasar Baiman,” tutupnya. (NHF/RDM/RH)

Paman Birin Satu-Satunya Gubernur Penerima Anugerah Perkebunan Indonesia 2023

JAKARTA – Terobosan Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor atau Paman Birin di bidang perkebunan kembali mendapat penghargaan dari pemerintah pusat.

Para penerima Anugerah Perkebunan berfoto bersama

Kali ini, Gubernur Kalimantan Selatan meraih penghargaan Anugerah Perkebunan Indonesia 2023 kategori Pemerintah Daerah dalam Mengembangkan Inovasi Permodelan Kerja Sama Integrasi Usaha Perkebunan Kelapa Sawit dengan Usaha Lainnya.

Gubernur Kalsel berfoto bersama tim pendamping ke BUNEX 2023

Inovasi itu ialah Sistem Integrasi Sapi Kelapa Sawit Berbasis Kemitraan Usaha Ternak Inti Plasma (SISKA KUINTIP).

Penghargaan ini terasa begitu spesial karena Gubernur Kalimantan Selatan, Paman Birin, menjadi satu satunya gubernur yang menerima penghargaan. Selain itu, hanya ada 3 Bupati yakni Bupati Mempawah, Bupati Ogan Komering Ilir dan Bupati Wajo.

Penghargaan diserahkan langsung Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo kepada Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor, dalam Perkebunan Indonesia Expo (BUNEX) 2023 di Tangerang, pada Kamis (7/9) siang.

Menurut Paman Birin, penghargaan ini berkat kerja keras dan sinergi stakeholders terkait dalam memajukan sektor perkebunan.

Paman Birin mengatakan, dirinya menggagas program sistem integrasi kelapa sawit sapi berbasis kemitraan usaha ternak inti plasma (SISKA KUINTIP) untuk peningkatan produksi dan populasi sapi melalui pemanfaatan lahan sawit inti-plasma, pemanfaatan limbah industri sawit dan pelepah sawit untuk pakan ternak, penguatan pembiayaan dengan perusahaan perkebunan kelapa sawit, dan penguatan rantai pasok ternak dan hasil ternak.

Disampaikan Paman Birin, penghargaan yang diperolehnya menjadi spirit bagi semua, khususnya para pelaku perkebunan untuk bisa terus mengembangkan potensi perkebunannya.

Sebelumnya, Menteri Pertanian Republik Indonesia Sahrul Yasin Limpo mengatakan, Bunex 2023 merupakan momentum untuk mendorong hilirisasi perkebunan.

Menurut SYL, hilirisasi adalah icon baru dalam meningkatkan pendapatan masyarakat Indonesia.

“Hilirisasi adalah kekuatan Indonesia sekaligus icon baru yang harus kita ciptakan bersama. Paling tidak biodiesel dari perkebunan itu bisa membuat biodiesel impor tidak berkutik,” ujar SYL

Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalsel drh Suparmi menambahkan, program SISKA KUINTIP ini sudah menjadi role model untuk pengembangan sapi potong di Indonesia.

“Program SISKA KUINTIP itu, dimaksudkan untuk melakukan percepatan swasembada sapi di daerah ini, terlebih Kalimantan Selatan, merupakan pintu gerbang menuju Ibu Kota Negara baru yang berlokasi di kawasan Penajam Kabupaten Paser Utara, Kalimantan Timur,” ujarnya.

Direktur Jenderal Perkebunan Kementan, Andi Nur Alamsyah mengatakan, bahwa sejauh ini sektor perkebunan berhasil menjadi penyumbang terbesar ekspor pertanian dengan kontribusinya mencapai 93,20 persen atau dengan nilai transaksi sebesar 209,4 triliun.

Sebagai informasi, Bunex kedua tahun ini sedikitnya melibatkan 123 peserta yang terdiri dari 67 UMKM dan 56 perusahaan BUMN, swasta lembaga dan asosiasi. Mereka bergerak pada bidang produsen benih, sarana dan prasarana teknologi serta alat dan mesin perkebunan.

Di samping itu, kegiatan ini juga diisi dengan launching pabrik pupuk organik mandiri yang akan dikembangkan di kawasan perkebunan kelapa sawit rakyat Indonesia, serta launching penguatan hilirisasi perkebunan pabrik turunan minyak asiri dan pameran teknologi. (BIROADPIM-RIW/RDM/RH)

Gubernur Kalsel Apresiasi Dua Raperda Inisiatif DPRD Kalsel

BANJARMASIN – Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel), Sahbirin Noor memberikan apresiasi dan dukungan terhadap dua raperda inisiatif DPRD Provinsi Kalsel, yaitu Raperda Tentang Penyelenggaraan Penyiaran dan Raperda Tentang Inovasi Daerah.

Suasana rapat paripurna DPRD Kalsel

Hal itu disampaikan dalam sambutannya yang dibacakan oleh Asisten III Bidang Administrasi Umum dan Pembangunan Setda Provinsi Kalsel, Hermansyah pada Rapat Paripurna yang dipimpin Wakil Ketua DPRD Kalsel, Muhammad Syaripuddin didampingi Wakil Ketua DPRD Kalsel, Karmila, pada Kamis (7/9).

Asisten III Setdaprov Kalsel, Hermansyah

Gubernur Kalsel yang akrab disapa Paman Birin ini menyambut baik Raperda tentang Penyelenggaraan Penyiaran. Menurutnya, pada era pesatnya perkembangan teknologi, konten-konten dengan kearifan lokal semakin tergerus, khususnya pada penyiaran daerah. Ia juga meyakini melalui perda tersebut, akan mampu menghadirkan solusi akan permasalahan tersebut.

“Untuk menangani hal tersebut, kita memerlukan sebuah landasan hukum yang mengatur penyelenggaraan penyiaran di daerah, agar tetap dapat memperhatikan nilai-nilai kearifan lokal dan mewadahi lembaga penyiaran di daerah,” jelasnya.

Hal senada juga disampaikan Paman Birin terhadap Raperda tentang Inovasi Daerah. Ia berharap nantinya akan mampu menjadikan Kalsel lebih berkembang dan menciptakan pembangunan daerah yang berkelanjutan.

“Kalsel merupakan provinsi yang kaya akan sumber daya, sehingga perlu didukung dengan berbagai inovasi daerah yang dapat mendukung perumusan kebijakan dalam perencanaan pembangunan daerah, serta menjadi solusi dalam permasalahan pembangunan,” terangnya.

Paman Birin sependapat untuk mensinergikan berbagai inovasi daerah yang akan dirancang tersebut. Maka, diperlukan sebuah landasan hukum yang jelas untuk memayungi berbagai kegiatan yang bersifat inovatif, melalui Raperda Inovasi Daerah.

Dalam Rapat Paripurna ini, juga dilaksanakan pandangan umum fraksi-fraksi DPRD Provinsi Kalsel terhadap tiga buah raperda, yakni pertama tentang Pajak dan Retrebusi Daerah, kedua tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Kalsel Nomor 19 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Industri Provinsi Kalsel Tahun 2018-2038, serta yang ketiga, tentang Perubahan APBD Tahun Anggaran 2023.

Secara umum, fraksi-fraksi DPRD Provinsi Kalsel mendukung ketiga raperda tersebut sepanjang dilandasi untuk kepentingan dan kesejahteraan daerah serta masyarakatnya. Wakil Rakyat “Rumah Banjar” mendukung raperda tersebut untuk di bahas ke tingkat selanjutnya sebagaimana aturan yang berlaku. (NRH/RDM/RH)

Ribuan Masyarakat Padati Masjid Al Karomah Martapura Laksanakan Sholat Istisqa

BANJAR – Ribuan masyarakat beserta para santri Pondok Pesantren (Ponpes) Tahfidz Al-Quran Darussalam Martapura, dan Ponpes Darussalam Martapura memadati Masjid Al-Karomah Martapura pada Kamis (7/9) pagi. Ribuan Masyarakat beserta para santri tersebut memenuhi masjid guna melaksanakan sholat Istisqa (salat sunah yang dikerjakan untuk memohon diturunkannya hujan), yang digagas oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), untuk memohon pertolongan kepada Tuhan YME agar diturunkannya rahmat (hujan) di banua Kalsel. 

Gubernur Kalsel Sahbirin Noor yang diwakili Sekda Provinsi Kalsel Roy Rizali Anwar menyampaikan, pihaknya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para alim ulama, tokoh agama, beserta seluruh masyarakat ummat Islam, yang turut serta melaksanakan sholat Istisqa. 

Sekdaprov Kalsel Roy Rizali Anwar

“Dalam beberapa bulan terakhir ini, cuaca yang panas dan menyengat akibat musim kemarau telah dirasakan seluruh masyarakat, sehingga dengan adanya ikhtiar, dapat memberikan apa yang diinginkan seluruh masyarakat,” ucap Roy usai mengikuti Sholat Istisqa di Masjid Al Karomah Martapura, Kamis (7/9). 

Roy menambahkan, akibat dari musim kemarau yang melanda, memicu terjadinya berbagai peristiwa, seperti kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Oleh karena itu Pemerintah Provinsi Kalsel bersama jajaran TNI/Polri, dan berbagai unsur masyarakat terus siaga dan bergerak cepat untuk meminimalisir dampak yang ditimbulkan oleh karhutla. 

“Namun kita juga sadar sebagai manusia tentu memiliki keterbatasan, banyaknya lahan yang terbakar membuat kita tidak bisa menjaga semua, tetapi tim yang ada di lapangan akan terus berkerja semaksimal mungkin,” lanjut Roy. 

Dengan segala kerendahan hati, Roy meminta Kepada seluruh lapisan masyarakat, agar memohon kepada Tuhan YME, untuk meminta Banua Kalsel senantiasa dijaga dari segala macam bentuk bahaya. 

Untuk diketahui, sholat Istisqa di Imami langsung oleh Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Tahfidz Al-Quran Darussalam Martapura, KH. Wildan Salman, dan Khutbahnya disampaikan oleh KH. Hasanuddin Badruddin. (MRF/RDM/RH)

Gelar Baksos, Polres Banjarbaru Bagikan Buku dan Al Qur’an Untuk Masyarakat

BANJARBARU – Polres Banjarbaru melaksanakan program bakti sosial dengan tema “Polri Peduli Budaya Literasi Distribusi Buku Sampai Dengan Pelosok Nusantara”, pada Rabu (6/9). Acara ini merupakan salah satu upaya dalam mendistribusikan buku-buku berkualitas kepada masyarakat, khususnya di Kota Banjarbaru. Selain mendistribusikan buku-buku, Polres Banjarbaru juga memberikan sebanyak 180 Al Qur’an kepada masyarakat sebagai bagian dari upaya mereka dalam mendukung budaya literasi dan nilai-nilai keagamaan.

Kegiatan bakti sosial ini merupakan salah satu langkah nyata Polres Banjarbaru dalam mendukung peningkatan literasi, sambil juga mempromosikan nilai-nilai keagamaan yang kental kaitannya di Indonesia. Pelaksanaannya sendiri dilakukan serentak hingga Polsek jajaran, namun terkhusus Polres Banjarbaru pada hari ini melaksanakan di dua lokasi terpisah yakni di Masjid Istikomah (SMP Muhammadiyah) Jalan A. Yani Km 34 dan juga Masjid Miftahul Khairiyah Jalan Sidodadi Loktabat.

Wakapolres Banjarbaru Kompol Winda Adhiningrum, yang memimpin langsung jalannya kegiatan, menyampaikan, Polres Banjarbaru sangat peduli akan peningkatan literasi di kalangan masyarakat. Namun, juga tak lupa akan pentingnya nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karenanya, Polres Banjarbaru beserta Polsek jajaran pada hari ini dengan bangga mengadakan program “Polri Peduli Budaya Literasi” yang juga mencakup distribusi Al Qu’ran bagi masyarakat.

“Semoga dengan program tersebut bisa semakin meningkatkan minat baca para warga masyarakat khususnya terkait pembagian Al Qur’an yang kami laksanakan pada hari ini, kita berharap semoga menjadi berkah bagi semuanya serta membawa kedamaian dan ketentraman di Kota Banjarbaru, serta juga menumbuhkan generasi-generasi muda yang cinta Al Qur’an,” pungkasnya.

Adapun penerima dalam kegiatan bakti sosial yang dilaksanakan oleh Polres Banjarbaru yaitu Bapak Said Rahma perwakilan Guru SMP Muhammadiyah serta Ustad Muhammad Abdul selaku pengurus Masjid Miftahul Khairiyah. Masing-masing dari mereka menerima sebanyak 15 Al Qur’an dalam kegiatan tersebut.

Dalam program ini Polres Banjarbaru beserta Polsek jajaran berkolaborasi dengan para penerbit lokal, yayasan literasi, dan komunitas keagamaan. Buku-buku yang didistribusikan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat setempat yang mencakup buku-buku pendidikan dan keagamaan. Selain itu, 180 Al Qur’an juga turut dibagikan kepada masyarakat yang hadir sebagai simbol kepedulian terhadap nilai-nilai keagamaan.

Bakti sosial ini pun mendapatkan sambutan yang luar biasa dari berbagai elemen masyarakat, mereka sangat mendukung dengan inovasi yang dicanangkan melalui program itu. Mereka pun berharap melalui kegiatan-kegiatan seperti ini bisa meningkatkan kesadaran masyarakat sehingga dapat memahami lebih dalam mengenai agama serta budaya literasi.

Harapannya, program “Polri Peduli Budaya Literasi Distribusi Buku Sampai Dengan Pelosok Nusantara” yang diadakan oleh Polres Banjarbaru akan memberikan dampak positif dalam meningkatkan tingkat literasi dan juga kesadaran akan nilai-nilai keagamaan di kalangan masyarakat setempat. (RILIS-RDM/RH)

Pemko Banjarmasin Rencanakan Gelar Pasar Murah Setiap Bulan

BANJARMASIN – Pemerintah Kota Banjarmasin menggelar Pasar Murah dalam rangka menekan angka inflasi di Kota ini. Hal ini disampaikan Kabid Perdagangan Disperdagin Kota Banjarmasin Faisal Akly. 

Kabid Perdagangan Disperdagin Banjarmasin Faisal Akly

“Jika angka inflasi di Kota Banjarmasin terus mengalami peningkatan. Maka Operasi Pasar Murah akan dilaksanakan setiap bulan,” ungkapnya, kepada Abdi Persada FM, Rabu (6/9). 

Menurut Akly, Operasi pasar murah ini sudah dilakukan, seperti pelaksanaan operasi beras di kawasan Masjid Jami. 

“Dengan adanya operasi Pasar yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Banjarmasin. Maka inflasi dapat mengalami penurunan,” ucap Akly. (SRI/RDM/RH)

Exit mobile version