Cegah Stroke, RSUD Ulin Banjarmasin Imbau Warga Banua Jalankan Gaya Hidup Sehat
 
        Banjarmasin – Tingginya angka penderita hipertensi di Provinsi Kalimantan Selatan, membuat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin Banjarmasin turut serta mendukung penurunan angka kasus penyakit mematikan ini.
Plt Direktur RSUD Ulin Banjarmasin Diauddin menjelaskan, Kalimantan Selatan pernah menjadi provinsi nomor satu penderita hipertensi secara nasional, namun saat ini mulai mengalami penurunan.
“Sering kami sampaikan bahwa hipertensi ini merupakan penyakit nomor satu di Indonesia, terbanyak di Kalimantan Selatan,” ungkap Diauddin, belum lama tadi.
Angkanya, lanjut Diauddin, mencapai 50 persen sehingga Kalsel pernah menjadi peringkat pertama.
“Tingginya penderita hipertensi di Kalsel ini, mengakibatkan banyak kasus stroke, jantung, serta gagal ginjal,” ucapnya.
Dari kasus stroke, tambah Diauddin, yang terbanyak disebabkan oleh sumbatan.
“Sumbatan ini sebenarnya bisa diperbaiki asalkan cepat ditangani, dalam waktu 4,5 jam dari serangan stroke,” jelas Diauddin.
Sehingga, lanjutnya, dapat mengurangi kecacatan pada penderita stroke tersebut.
“RSUD Ulin sudah mendapatkan sertifikat penghargaan dari Word Stroke Organisasion, untuk penanganan kurang dari 4,5 jam pada penderita stroke,” tutur Diauddin.

Dikatakannya, penghargaan tersebut tidak banyak diterima oleh rumah sakit lainnya, di Indonesia. Di Kalimantan hanya dua rumah sakit yang mendapatkannya.
“Pada intinya apabila terserang stroke harus cepat cepat dibawah ke rumah sakit, jika terlambat maka akan terjadi kecacatan yang permanen,” ucap Diauddin.
Karena itu, RSUD Ulin Banjarmasin terus berusaha dalam penurunan angka hipertensi tersebut, dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat, mengenai bahaya hipertensi, yang dapat memicu stroke serta gagal ginjal.
“RSUD Ulin Banjarmasin saat ini juga terus melakukan, peningkatan pelayanan kesehatan terhadap penderita hipertensi di Banua, selain melakukan pencegahan,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Diauddin mengimbau, warga Banua untuk menjalankan gaya hidup sehat untuk mencegah penyakit stroke.
“Masyarakat di Kalimantan Selatan, diimbau untuk dapat mengubah gaya hidup ke arah lebih sehat, termasuk menjaga pola makan, agar terhindar dari penyakit stroke,” ungkapnya.
Penyakit stroke ini, lanjut Diauddin, merupakan penyakit yang tidak menular, yang kebanyakan disebabkan dari gaya hidup yang tidak sehat. Salah satunya dengan mengomsumsi makanan yang asin, atau banyak mengandung pengawet.
“Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai hidup sehat, dapat langsung berkonsultasi ke ahli gizi yang ada di RSUD Ulin Banjarmasin atau puskesmas terdekat,” ucap Diauddin. (SRI/RIW/APR)

 
                         
                 
                