Rakerda Diskominfo se-Kalsel dan Komdiphoria 2025, Pemprov Tegaskan Komitmen Transformasi Digital dan Pengentasan Blank Spot

BANJARBARU – Di tengah era digital yang kian berkembang, setiap daerah dituntut untuk mampu beradaptasi dan memberikan pelayanan yang lebih cepat, transparan, serta merata. Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan pun menegaskan komitmennya untuk tidak tinggal diam, dengan terus mendorong percepatan transformasi digital sebagai wujud pemerintahan modern yang berpihak pada masyarakat.
Komitmen tersebut ditegaskan dalam penutupan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) sekaligus Komdiphoria Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) se-Kalimantan Selatan tahun 2025, yang digelar di mal terbesar di Banjarbaru, Sabtu (27/9) malam.
Acara ini ditutup secara resmi Gubernur Kalimantan Selatan, Muhidin diwakili Plt. Asisten Bidang Administrasi Umum Setdaprov Kalsel, Muhamad Muslim.
Gubernur Dalam sambutannya yang dibacakan Muhamad Muslim, menekankan bahwa percepatan transformasi digital tidak hanya menjadi tugas pemerintah, tetapi juga harus melibatkan masyarakat luas.

“Transformasi digital tidak bisa hanya bertumpu pada birokrasi, melainkan juga membutuhkan partisipasi aktif masyarakat melalui budaya, literasi, kreativitas, dan keterlibatan publik di era digital,” kata Muslim.
Rakerda dan Komdiphoria 2025 sendiri menghasilkan sejumlah rekomendasi strategis. Mulai dari percepatan penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), integrasi Satu Data Indonesia, hingga penguatan Computer Security Incident Response Team (CSIRT) sebagai garda terdepan keamanan siber daerah.
“Saya berharap capaian ini tidak berhenti pada kegiatan ini saja. Seluruh rekomendasi harus ditindaklanjuti dengan kerja nyata di daerah masing-masing. Pemprov Kalsel siap mengawal dan bersinergi demi mewujudkan pengembangan serta penguatan pemerintahan digital di Banua kita tercinta,” tegasnya.

Selain itu, Pemprov Kalsel juga menaruh perhatian serius terhadap masih adanya titik blank spot jaringan internet yang tersisa sekitar 7 hingga 8 persen di wilayah pegunungan, aliran sungai, hingga pesisir laut.
“Kami sudah melakukan inventarisasi titik-titik tersebut agar menjadi prioritas usulan, sehingga dapat disediakan fasilitas jaringan dasar di wilayah yang masih blank spot. Ini bagian dari komitmen bersama untuk menghadirkan akses digital yang inklusif bagi seluruh masyarakat,” tutupnya.
Sebagai penutup rangkaian acara, turut diumumkan para pemenang sejumlah lomba Komdiphoria 2025, di antaranya lomba fotografi, desain banner Lapor, Stand Up Comedy, seleksi Komunitas Informasi Masyarakat (KIM), serta turnamen game online Mobile Legends. (BDR/RIW/RH)