Agustus 2025, BUMDesa Expo Kembali Digelar Pemprov Kalsel

BANJARBARU – Pagelaran Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) Expo akan kembali digelar, di mal terbesar di Kota Banjarmasin. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel), melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD), siap menyelenggarakan BUMDesa Expo tahun 2025, yang akan digelar pada 9–10 Agustus, dengan melibatkan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Provinsi Kalimantan Selatan.
Kepala Dinas PMD Kalsel, Faried Fakhmansyah, melalui Kasi Pengembangan dan Pemberdayaan Lembaga Ekonomi Desa, Indah Novita Purnamasari menyampaikan, berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, expo kali ini akan melibatkan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Provinsi Kalimantan Selatan, dalam rangka mendorong inovasi, terutama dalam pengemasan dan pemasaran produk desa.

“Sejumlah persiapan telah dilakukan bersama kabupaten/kota, mulai dari desain stan hingga lay out acara. Lokasi kegiatan dipastikan akan berpusat di pusat perbelanjaan terbesar di Banjarmasin,” ungkap Novi, saat ditemui di kantornya, Kamis (3/7).
Menurutnya, BUMDesa Expo 2025 akan melibatkan 11 kabupaten di Kalimantan Selatan. Masing-masing kabupaten diwajibkan membawa lebih dari satu BUMDesa untuk menampilkan produk-produk unggulan mereka.

Produk yang dipamerkan merupakan hasil inovasi desa yang dinilai mampu bersaing dan berkontribusi terhadap penguatan ekonomi masyarakat.
“Tahun ini kami secara khusus bekerja sama dengan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Kalimantan Selatan. Kami ingin membuat expo ini semenarik mungkin, dengan mengakomodasi permasalahan yang selama ini dihadapi BUMDesa, seperti dalam hal pengemasan produk,” lanjut Novi.
Selain pameran produk, Expo BUMDesa 2025 juga akan menghadirkan sesi talkshow interaktif yang membahas strategi pengemasan produk yang baik, branding, serta tantangan-tantangan lain yang dihadapi pelaku usaha desa. Kolaborasi dengan HIPMI juga akan memperlihatkan implementasi nyata dari pengemasan dan pemasaran yang efektif.
“Expo ini akan lebih interaktif dibandingkan tahun sebelumnya. Tidak hanya pameran, tapi juga ada talkshow dan contoh nyata bagaimana mengemas produk yang menarik. Tujuannya tentu agar produk desa memiliki nilai jual lebih tinggi dan bisa bersaing di pasar yang lebih luas,” tambah Novi.
Meskipun belum melibatkan peserta dari luar provinsi, expo ini tetap diharapkan menjadi etalase produk desa Kalimantan Selatan yang inspiratif dan mampu menarik perhatian investor maupun masyarakat luas. Produk-produk yang ditampilkan diharapkan mencerminkan potensi dan kreativitas masing-masing daerah.
Expo BUMDesa 2025 menjadi momentum penting untuk memperkuat ekonomi desa melalui inovasi, kolaborasi, dan peningkatan kapasitas pelaku usaha desa. Pemerintah Provinsi Kalsel optimis kegiatan ini akan menjadi langkah strategis dalam mendorong kemandirian ekonomi berbasis potensi lokal.
“Tahun ini kami secara khusus bekerja sama dengan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Kalimantan Selatan. Kami ingin membuat expo ini semenarik mungkin, dengan mengakomodasi permasalahan yang selama ini dihadapi BUMDesa, seperti dalam hal pengemasan produk,” tutup Novi. (MRF/RIW/RH)