Pekan Kedua April, Inflasi Kalsel Masih Terkendali
1 min read
Kabid Pengembangan Perdagangan Dalam Negri, Disdag Kalsel, Sutikno (tengah).
BANJARBARU – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan kembali mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah secara virtual yang digelar oleh pemerintah pusat, bertempat di Command Center Setdaprov Kalsel, Banjarbaru, Senin (14/4).

Rapat ini menjadi momen penting untuk merumuskan langkah konkret dalam menjaga stabilitas harga di daerah pasca Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriyah.
Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Kalsel, Sulkan, melalui Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri, Sutikno, menyampaikan bahwa kondisi inflasi di Kalsel masih dalam batas aman dan terkendali di pekan kedua Bulan April, meskipun mengalami kenaikan pasca lebaran.
“Hingga saat ini, inflasi Kalsel tercatat sebesar 1,13 persen secara bulanan (month-to-month) dan 0,76 persen secara tahunan (year-on-year),” ungkap Sutikno.

Ia menjelaskan bahwa salah satu faktor penyebab meningkatnya inflasi adalah tidak berlanjutnya pemberian diskon listrik bagi pengguna daya 900 watt ke bawah yang sebelumnya berlaku pada Januari hingga Maret.
“Pencabutan diskon listrik ini cukup mempengaruhi daya beli masyarakat, namun secara keseluruhan inflasi Kalsel masih di bawah rata-rata nasional,” jelasnya.
Sutikno juga mengungkapkan dua daerah di Kalsel yang mencatatkan lonjakan inflasi cukup tinggi, yakni Kabupaten Tanah Laut sebesar 2,2 persen dan Kabupaten Tabalong sebesar 1,31 persen.
Kendati demikian, masyarakat diimbau tetap tenang dan bijak dalam menghadapi situasi ini.
“Tidak perlu panik, ketersediaan bahan pokok saat ini mencukupi. Hindari aksi borong yang justru bisa memicu kelangkaan dan lonjakan harga,” pungkasnya. (BDR/RDM/RH)