14 Juni 2025

Hilal Tidak Terlihat, 1 Ramadhan 1446 Hijriah Menunggu Pengumuman Resmi Menteri Agama

2 min read

Plh Sekdaprov Kalsel saat memantau posisi hilal

BANJARMASIN – Kanwil Kementrian Agama Provinsi Kalimantan Selatan, menggelar Kegiatan Hisab Rukyat Awal Bulan Ramadhan 1446 Hijriah, pada Jumat (28/2) di rooftop salah satu hotel berbintang jalan Ahmad Yani kilometer 6 Banjarmasin. Kegiatan yang difasilitasi Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan ini, dihadiri Gubernur Kalsel, Muhidin yang diwakili Plh Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel, Muhammad Syarifuddin.

Kakanwil Kementrian Agama didampingi Plh Sekdaprov Kalsel saat melihat posisi hilal

Turut hadir pada kegiatan rutin tahunan ini, Kakanwil Kementrian Agama Provinsi Kalsel, Muhammad Tambrin, Kepala Stasiun Meteorologi Syamsuddin Noor, Ota Welly Jenni Thalo, Kepala Biro Kesra Pemprov Kalsel, Fatkhan, Ketua Pengadilan Tinggi Agama Banjarmasin, dan tamu undangan lainnya.

Kepada wartawan, Kakanwil Kementrian Agama Provinsi Kalsel, Muhammad Tambrin menjelaskan, hilal awal Ramadhan 1446 Hijriah tidak memenuhi kriteria visibilitas di Kalimantan Selatan, berdasarkan hasil pemantauan pada Jumat (28/2) petang.

“Ijtima terjadi pada pukul 08.45 WITA, sementara matahari terbenam pukul 18.40 WITA. Adapun bulan terbenam lebih lambat, yakni pukul 18.58 WITA, dengan umur bulan mencapai 9 jam 53 menit,” jelas Tambrin.

Kondisi ini, menurut Tambrin, menunjukkan bahwa kemungkinan besar hilal sulit untuk dirukyat, sehingga penetapan awal Ramadhan 1446 Hijriah masih menunggu keputusan resmi dari Sidang Isbat yang digelar pemerintah pusat.

“Kami mengimbau masyarakat untuk menunggu pengumuman resmi dari Menteri Agama. Namun tetap bersiap untuk sholat tarawih, apabila besok (Sabtu) sudah memasuki 1 Ramadhan. Ya untuk Waktu Indonesia Tengah, kita tunggu sampai habis Isya,” harap Tambrin.

Sementara itu, Plh Sekdaprov Kalsel, Muhammad Syarifuddin mengimbau masyarakat untuk menjaga suasana tetap kondusif selama Ramadhan, dengan tidak melakukan hal – hal yang dapat mengganggu kekhusyukan ibadah selama bulan suci ini.

“Termasuk menghidupkan petasan, saya minta jangan dilakukan,” tutup Syarifuddin. (RIW/RDM/RH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Abdi Persada | Newsphere by AF themes.