Gelar Reses, Ilham Nor Soroti Masalah Pengelolaan Sampah
2 min read
BANJARMASIN – Anggota DPRD Kalimantan Selatan, Ilham Nor, kembali menggelar reses untuk menyerap aspirasi masyarakat di daerah pemilihannya, Kota Banjarmasin. Kali ini, ia mengunjungi warga Jalan Belakang Masjid Jami, Kelurahan Antasan Kecil Timur, Kecamatan Banjarmasin Utara, Rabu (5/2).

Dalam pertemuan tersebut, Ilham Nor mengatakan banyak usulan yang disampaikan masyarakat, lurah, dan perwakilan kecamatan setempat terkait pembangunan, lingkungan, dan permasalahan sampah. Salah satu persoalan utama yang disorot adalah ketiadaan tempat pembuangan akhir (TPA) di Kota Banjarmasin akibat penutupan sementara TPA Basirih oleh pemerintah pusat.
“Ini menjadi pekerjaan rumah bersama bagi Pemerintah Kota Banjarmasin dengan dukungan Pemerintah Provinsi Kalsel untuk segera mengambil langkah strategis dalam penanganan sampah,” ujar Ilham.

Ia juga mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan dengan membuang sampah pada tempatnya serta memilah sampah organik dan non-organik. Menurutnya, memilah sampah dapat membantu pengelolaan sampah agar lebih bermanfaat, seperti diolah menjadi kompos atau produk daur ulang.
Sementara itu, Lurah Antasan Kecil Timur, Ahmad Fakhrury, menjelaskan bahwa pengelolaan sampah di wilayahnya dilakukan melalui sistem “Surung Sintak”. Dalam sistem ini, tukang angkut sampah mengumpulkan sampah dari perkampungan di sore hari dan membawanya ke bawah Jembatan Masjid Jami untuk kemudian diangkut oleh truk Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjarmasin
“Sedangkan untuk kawasan sekitar Kubah Makam Guru Zuhdi, petugas DLH membersihkan sampah setiap malam di sepanjang jalan,” tambahnya.
Sedangkan Ketua RT 6 Jalan Belakang Masjid Jami, Satria Nor, mengungkapkan rasa syukur atas terselenggaranya reses Ilham Nor. Menurutnya, ini merupakan pertama kalinya kegiatan reses digelar di wilayahnya, sehingga memberikan kesempatan bagi warga untuk menyampaikan aspirasi mereka secara langsung.
“Beberapa hal yang kami usulkan adalah normalisasi sungai untuk mencegah banjir di kawasan ini, perbaikan posyandu yang sebelumnya merupakan pos pemadam kebakaran namun kini bangunannya sudah miring, serta bantuan perlengkapan untuk musholla,” ungkap Satria.
Masyarakat berharap aspirasi yang disampaikan dalam reses ini dapat segera ditindaklanjuti oleh pemerintah guna meningkatkan kualitas lingkungan dan kesejahteraan warga. (ADV-NRH/RDM/RH)