Tangani Konflik Sosial Pasca Pilkada, Ribuan Prajurit Gabungan di Kalsel Jalani Latihan Kesiapsiagaan Operasional
2 min readBANJARBARU – Apel Gelar Pasukan dalam rangka Latihan Kesiapsiagaan Operasional (LKO) Kodam VI/Mulawarman, dilaksanakan di Lapangan Murdjani Banjarbaru, Kamis (7/11).
Apel yang diikuti oleh ribuan prajurit gabungan TNI-Polri dan aparat pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) itu, dipimpin langsung Inspektur Kodam (Irdam) VI/Mulawarman Brigjen TNI Eventius Teddy Danarto, serta dihadiri Forkompimda Kalsel.
Dalam amanat tertulis Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Tri Budi Utomo, menyampaikan apresiasinya kepada seluruh peserta yang hadir dalam apel tersebut.
Pangdam menyebut, apel gelar pasukan LKO Kodam VI/Mulawarman ini, bertujuan guna mengetahui sejauh mana kesiapan prajurit, peralatan serta perlengkapan pendukung lainnya, untuk menangani konflik sosial pasca Pilkada serentak 27 November nanti.
“Mengingat situasi dan kondisi yang berkembang saat ini, maka kita perlu mengantisipasi pengamanan kegiatan Pilkada serentak tahun 2024 di wilayah Kodam VI/Mulawarman agar bisa berjalan dengan tertib dan lancar,” katanya.
Ia juga berpesan kepada seluruh prajurit, agar selalu mengutamakan keamanan dan kenyamanan dalam bertugas.
“Ciptakan koordinasi antar instansi terkait lainnya, serta kedepankan langkah humanis, pendeteksian dan penindakan secara terukur,” tegasnya.
Sementara itu, Irdam VI/Mulawarman Brigjen TNI Eventius Teddy Danarto menjelaskan, total prajurit gabungan yang disiapkan dalam pengamanan Pilkada nanti berjumlah sebanyak 1.500 orang yang terdiri dari unsur TNI, Polri, Dishub, Satpol PP, Damkar, BPBD dan Tenaga Kesehatan.
Seluruh prajurit tersebut, akan bertugas menciptakan suasana Pilkada yang aman dan damai, selama kurang lebih 90 hari.
“Berapa lama kesiagaan tergantung permintaan pemerintah daerah, tetapi jika mengacu pada peraturan undang-undang maka paling lama hanya 90 hari pasca Pilkada,” tutupnya.
Untuk diketahui LKO Kodam VI/Mulawarman Tahun 2024 dilaksanakan selama dua hari mulai 7 hingga 8 November, dengan sandi operasi “Mandau Manuntung-25”, dan merupakan bentuk implementasi dari tugas Kodam VI/Mulawarman dalam perbantuan kepada Pemerintah Daerah apabila terjadi konflik sosial pasca Pilkada Serentak Tahun 2024 di wilayah jajaran Kodam VI/Mulawarman. (SYA/RDM/RH)