Seminar Internasional JKPI Perkuat Jejaring dan Pelestarian Warisan Budaya di Tengah Dinamika Kota Seribu Sungai
2 min readBANJARMASIN – Pemerintah Kota Banjarmasin melalui Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) melaksanakan, Seminar Internasional Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI), di salah satu hotel, di Kota Banjarmasin, Kamis (19/9).
Seminar ini mengusung tema Menjaga, Melestarikan, dan Mengoptimalkan Warisan Budaya dalam Membangun Kota Pusaka yang Berkelanjutan.
Dalam sambutannya, WaliKota Banjarmasin Ibnu Sina menekankan pentingnya menjaga kelestarian warisan budaya, terutama bagi kota kota tua seperti Banjarmasin yang menyimpan sejarah panjang.
“Kota kita ini akan berusia hampir lima abad, 498 tahun pada 24 September nanti. Sebagai kota tua yang penuh sejarah, kita punya tanggung jawab besar untuk menjaga dan melestarikan cagar budaya yang ada,” ucapnya.
Ia juga berharap agar kegiatan ini dapat berjalan lancar, serta mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung kegiatan tersebut.
Lebih lanjut, ujarnya ajang ini dapat menjadi refleksi bagi para anggota JKPI untuk memperkuat sinergi antara pelestarian budaya dengan pembangunan berkelanjutan di kota masing masing.
“JKPI bertujuan menjaga kelestarian cagar budaya, baik pusaka alam maupun pusaka budaya, sebagai modal dasar dalam membangun daerah di masa depan,” jelasnya.
Oleh karena itu, ia menilai bahwa warisan budaya tak sekadar menjadi simbol sejarah, tetapi juga bagian integral dari kehidupan sehari-hari masyarakat.
“Kota yang makin tua, makin eksotik,” ujarnya.
Sungai-sungai yang membelah Banjarmasin bukan hanya urat nadi bagi kehidupan warga, tapi juga saksi sejarah berbagai peristiwa di kota ini. Sungai-sungai ini membawa cerita dari masa ke masa.
Selain itu, walikota juga menyoroti pentingnya keterlibatan kota kota baru dalam JKPI.
“Terima kasih kepada perwakilan dari Kota Kediri dan Bandung. Semoga dalam kesempatan ini kita bisa menyetujui keanggotaan baru mereka di JKPI,” tambahnya.
Melalui kongres sekaligus Rakernas ini, seluruh peserta untuk merumuskan strategi pelestarian budaya yang mampu mengikuti perkembangan zaman tanpa kehilangan nilai-nilai esensialnya.
“Mari kita jaga dan rawat kebudayaan ini agar tetap dinamis dan relevan dengan perkembangan zaman,” ucapnya.
Dirinya pun berharap melalui keputusan strategis yang dihasilkan dalam Rakernas kali ini, JKPI akan semakin kuat sebagai organisasi yang mampu memperkuat identitas budaya kabupaten-kota di Indonesia di kancah internasional.
“Semoga langkah kita dalam menjaga warisan budaya selalu direstui oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala,” ujarnya.
Pertemuan ini menjadi momentum penting bagi kota-kota di Indonesia untuk bersama sama menjaga dan mempromosikan kekayaan budaya mereka, di tengah dinamika pembangunan modern yang terus berkembang. (ADV/SRI/RDM/RH)