Kalsel Berhasil Tuntaskan Kasus Desa Tertinggal dan Sangat Tertinggal
2 min readBANJARMASIN – Pada pelaksanaan hari jadi ke-74, Provinsi Kalimantan Selatan yang dilaksanakan di halaman eks kantor Gubernur Pal Nol Banjarmasin, Rabu (14/8), Menteri Desa PDTT RI, Abdul Halim Iskandar melalui Direktur Jenderal (Dirjen) Pembangunan Desa dan Perdesaan, Sugito, menyerahkan Penghargaan Abdi Pratama Desa kepada Gubernur Kalsel Sahbirin Noor, atas dedikasinya dalam menuntaskan status desa tertinggal dan sangat tertinggal di banua ini. Penghargaan ini merupakan apresiasi dari Kementerian Perdesaan pada tahun 2024 ini kepada 10 Provinsi, yang termasuk Kalimantan Selatan. Selain gubernur Kalimantan Selatan, bupati dan walikota se-Kalimantan Selatan juga menerima penghargaan dari Kemendesa PDTT.
Kepada wartawan, Dirjen Pembangunan Desa dan Perdesaan, Sugito, menyampaikan bahwa Kalsel dengan jumlah desa yang besar, mampu mencapai status desa tanpa ada lagi desa tertinggal dan sangat tertinggal. Piagam penghargaan diberikan sebagai apresiasi kepada kepala daerah yang dinilai berhasil membangun desanya. Desa yang meningkat pembangunannya, imbuh Sugito, melibatkan peran pemerintah dari kabupaten, provinsi hingga pusat.
“Capaian Gubernur Kalsel dalam menuntaskan desa tertinggal dan sangat tertinggal tergolong luar biasa,” ungkap Sugito.
Tak lupa, Sugito pun mengharapkan Kalimantan Selatan mampu menghadapi tantangan dalam meningkatkan daya saing, serta mengoptimalkam penggunaan dana desa untuk meningkatkan potensi ekonomi dan sumber daya manusianya.
“Dengan peningkatan pembangunan desa, maka tercapai kemandirian desa yang ditandai dengan kemampuan desa mengoptimalkan berbagai potensi dari sumber daya yang ada untuk kesejahteraan warga,” tutup Sugito.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Provinsi Kalsel, Faried Fakhmansyah menyampaikan, Pemerintah Provinsi Kalsel menargetkan capaian nol desa tertinggal dan sangat tertinggal akan terlaksana pada tahun 2026. Namun, dengan kepemimpinan Sahbirin Noor sebagai Gubernur Kalsel, capaian ini berhasil sudah berhasil diraih pada tahun 2024 ini.
“Ini suatu hal yang menggembirakan, dimana di tahun 2024 ini lebih cepat 2 tahun dari target yang ditetapkan dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD),” ungkap Faried.
Pada awal Sahbirin Noor menjabat sebagai Gubernur Kalsel pada tahun 2016 lalu, jumlah desa tertinggal dan sangat tertinggal masih berjumlah 1.438, dan tahun 2024 menjadi nol. Maka atas prestasi itu, menteri desa pembangunan daerah tertinggal dan transmigrasi memberikan penghargaan dan menjadikan 88 persen desa di Kalsel berkategori maju dan mandiri.
“Dengan peningkatan status desa, maka akan semakin dapat meningkatkan status desa setiap tahun melalui peningkatan indeks desa membangun (IDM),” ungkap Faried.
Seperti diketahui, ada 5 tingkatan desa, yakni kategori terendah adalah sangat tertinggal. Kemudian tertinggal, berkembang, maju dan yang tertinggi adalah mandiri. Dan di Kalsel hanya ada 3 status desa, yakni mandiri, maju, dan berkembang. (MRF/RDM/RH)