Puncak Peringatan Harganas ke-31, Deputi ADPIN BKKBN RI : Penurunan Stunting Masih Jadi Fokus Pemerintah
2 min readBANJARBARU – Puncak peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31 Kalimantan Selatan, digelar di salah satu hotel berbintang kota Banjarbaru, Senin (22/7).
Peringatan ditandai dengan peluncuran Clock Population, atau alat yang digunakan untuk menginformasikan data kependudukan secara real time.
Deputi Advokasi Penggerak Informasi (Adpin) BKKBN RI, Sukaryo Teguh Santoso, mengatakan isu penurunan stunting masih menjadi fokus pemerintah pada peringatan Harganas tahun ini, yang mana secara nasional prevalensinya masih di angka 21,5 persen.
“Makanya kita harus kerja keras menurunkan (prevelensi stunting),” katanya.
Teguh Santoso juga mengingatkan Pemprov Kalsel untuk terus menekan stunting. Mengingat masih ada peningkatan 0,1 persen prevalensi stunting di Kalsel.
Menurutnya, selain terus melakukan dan meningkatkan upaya pencegahan melalui bapak asuh stunting, pendampingan kepada orang beresiko stunting seperti calon pengantin, ibu hamil dan anak usia bawah dua tahun (baduta) juga perlu diperhatikan.
“Penajaman sasaran penting. Siapa yang diintervensi adalah yang beresiko stunting. Pemberian gizi yang bagus jadi solusi peningkatan pertumbuhan anak,” jelasnya.
Sementara itu, Sekdaprov Kalsel, Roy Rizali Anwar menyampaikan, Pemprov Kalsel sejauh ini sudah melaksanakan berbagai program untuk pemenuhan gizi masyarakat seperti Germas Cinta Banua.
Program ini berupaya meningkatkan kesadaran, pengetahuan, sikap dan perilaku anak usia sekolah terhadap budaya hidup sehat, sehingga diharapkan dapat tumbuh sebagai pemuda-pemudi usia produktif yang kuat, sehat, dan berdaya saing.
“Menjawab tantangan yang ada di sektor stunting, Pemprov terus menggalakkan intervensi pencegahan stunting yang dimulai sejak prenatal, masa kehamilan, dan masa 1.000 hari pertama kehidupan. Upaya pencegahan tersebut kami lakukan dengan melibatkan mitra strategis dan kolaborasi lintas sektor,” kata Roy.
Momentum Harganas tahun ini, menurut Roy, perlu dimanfaatkan sebagai daya ungkit dalam pencapaian program bangga kencana dan percepatan penurunan stunting di indonesia.
Roy juga mengajak jajaran Pemprov maupun Pemkab/Pemko se-Kalsel, untuk mensinergikan langkah dengan BKKBN, dalam rangka menuntaskan permasalahan stunting dan mewujudkan keluarga berkualitas menuju indonesia emas.
“Puncak peringatan Harganas juga menjadi sarana untuk mensosialisasikan kepada masyarakat, tentang pentingnya pembentukan keluarga yang berkualitas dan dampaknya di masa mendatang,” tutup Roy.
Puncak peringatan Harganas ke-31 Kalsel, dirangkai dengan penyerahan penghargaan kepada Kepala Daerah, Lembaga, Organisasi dan perorangan, yang telah menunjukkan keseriusan dalam mendukung program dari BKKBN.
Pemprov Kalsel sendiri, mendapat penghargaan terbaik 3 Apresiasi KB Pascapersalinan (ASIK KBPP-Bidan) Tingkat Nasional Kategori Profil KBPP. (SYA/RDM/RH)