SJI 2024 di Kalsel, Didik Wartawan Banua Yang Berintegritas
3 min read
BANJARMASIN – Setelah sekian tahun tak menggelar, bahkan mungkin 10 tahun lebih. Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat Kembali melaksanakan Sekolah Jurnalisme Indonesia (SJI) untuk angkatan IV di Kalimantan Selatan. Program Pendidikan dan Pelatihan bagi wartawan Banua ini berlangsung di salah satu hotel di Banjarmasin, 10 – 13 Juli 2024.

Sejak awal kegiatan, Kepala SJI Kalsel Toto Fachrudin menyampaikan, sekolah ini merupakan ajang penggodokan para wartawan Kalsel untuk bisa menjadi pioner di kemudian hari.
Benar saja, sejak hari pertama peserta yang jumlahnya mencapai 30 orang tersebut, dijajali pengetahuan yang luar biasa.
Ketua PWI Pusat, Hendry Ch Bangun, menyampaikan materi tentang wawasan kebangsaan dan jurnalistik. Dilanjutan Ketua Dewan Pengawas LPP TVRI, Agus Sudibyo, yang membawakan materi soal Jurnalisme dan Pemanfaatan AI. Tidak ketinggalan, pemaparan dari Direktur Sekolah Jurnalisme Indonesia, Ahmed Kurnia, tentang teknik wawancara.
Berlanjut dihari kedua, wartawan senior, Aqua Dwipayana, banyak memberikan motivasi dan nasihat kepada para siswa. Ia bahkan memberikan apresiasi kepada peserta berupa buku. Dan luar biasanya lagi, Motivator ini berjanji memberikan tiket gratis pulang pergi Banjarmasin – Yogyakarta kepada peserta terbaik satu pada SJI Kalsel kali ini.
Tidak hanya sampai disitu, Kepala SJI Kalsel, Toto Fachrudin juga tak ingin kehilangan kesempatan menjajalkan ilmunya kepada peserta Pendidikan ini. Toto ingin, lulusan SJI, benar-benar menjadi wartawan yang sesungguhnya. bukan wartawan notulen.
Tidak kalah menariknya lagi, pada hari yang sama Ketua Bidang Pendidikan PWI Pusat, M. Nasir juga membagikan ilmunya, tentang bagaimana cara berpikir yang kritis dan kreatif bagi para wartawan.
Di hari selanjutnya, ada Dhana Kencana dari IDN Times, Arbain Rambey sebagai fotografer senior, Adek Media Roza dari Direktur Eksekutif Katadata, dan Merdi Sofansyah, bergiliran memberikan materi. Semuanya materi yang diberikan tak ada yang dilewatkan para peserta.
Hingga pada akhirnya, di hari keempat. Peserta diuji untuk mempresentasikan tugas akhirnya berupa tulisan yang mereka kerjakan selama pembelajaran berlangsung, dihadapan sejumlah penguji yang berkompeten, baik dari PWI Pusat maupun daerah.
Ya, selama empat hari itu, peserta memang benar-benar diperhatikan oleh para tim penilai secara ketat.
Kepala SJI Kalsel, Toto Fachrudin dalam laporannya di acara penutupan SJI, Sabtu (13/7) malam menyampaikan, penilaian benar-benar ketat sesuai standar SJI.
“Penilaian meliputi banyak aspek. Attitude, kedisiplinan, keaktifan, kapasitas kompetensi dan pemahaman. Serta tugas akhir berupa karya tulis dan presentasi. Yang kesemuanya itu, tentu saja mengacu pada empat pilar; berintegritas, berwawasan kebangsaan,berikir kritis dan multitasking,” ujar Toto.
Sementara itu, dalam sambutannya Ketua PWI Kalsel Zainal Helmie mengaku bangga, dalam SJI kali ini menemukan para wartawan terbaik sesuai apa yang menjadi tujuan.
“Dari SJI ini kita mencari kader-kader wartawan cerdas dan berintegritas untuk meneruskan perjuangan pada organisasi kewartawanan di Banua. kita berencana membuat program Sekolah Bergerak. Peserta SJI inilah nanti yang akan kita libatkan,” kata Helmie.
Pada moment yang sama, sebelum menutup SJI Angkatan IV Kalsel, Ketua PWI Pusat Hendry Ch Bangun memastikan, gelaran pendidikan SJI ini akan dilaksanakan lagi tahun mendatang di Kalsel.
“Saya berjanji, tahun depan, Kalsel akan tetap menjadi tuan rumah SJI;” tutupnya.

Untuk diketahui, lima peserta peraih nilai tertinggi pada SJI Kalsel kali ini didapatkan oleh; Rini Dwi Masmuda dari LPPL Abdi Persada sebagai yang pertama, dengan nilai 95, Puja Mandela dari interaksi.co diposisi kedua dengan nilai 90. Di posisi ketiga ada Muhammad Syahbani dari bakabar.com dengan nilai 85, posisi ke empat ada Risma dari Mata Banua dengan nilai 75 dan Devi Farah Diba dari Kalimantan Post dengan nilai 70. (RDM/RH)