10 Desember 2024

LPPL Radio Abdi Persada 104,7 FM

Bergerak Untuk Banua

Ikuti FGD di Jakarta, Dishut Kalsel Siap Berperan Untuk Penguatan KPH Jelang Implementasi Indonesia’s FOLU Net Sink 2030

2 min read

Suasana FGD yang digelar Kementrian LHK di Jakarta

JAKARTA– Kebijakan dan implementasi sektor kehutanan akan terus dimantapkan dan ditingkatkan sejalan dengan perkembangan tantangan sektor kehutanan dan dampak perubahan iklim. Sebagai bagian dari implementasi Enhanced Determined Contribution (Enhanced NDC), sektor Forest and Other Land Use (FOLU) atau sektor kehutanan dan lahan, diyakini menjadi sektor andalan Indonesia, dalam upaya penurunan emisi gas rumah kaca dan membatasi kenaikan suhu global yang dituangkan dalam Nationally Determined Contribution (NDC) pada tahun 2030, sebesar 31,89 persen dengan upaya sendiri, dan 43,20 persen dengan bantuan internasional.

Komitmen tersebut merupakan upaya Indonesia dalam rangka menghadapi triple planetary crisis. Antara lain berupa perubahan iklim, kehilangan keanekaragaman hayati (biodiversity loss), dan pencemaran lingkungan hidup.

Sebagai kontribusi dalam program tersebut, Pemerintah Provinsi Kalsel melalui Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan, Fathimatuzzahra, menghadiri FGD Peran Pemerintah Daerah Untuk Penguatan KPH Dalam Rangka Implementasi Indonesia’s FOLU Net Sink 2030, yang diselenggarakan Kementerian LHK di Jakarta Selasa (23/4).

Kadishut Kalsel saat mengikuti FGD di Jakarta

Rapat kerja penguatan KPH ini, juga dihadiri eselon I di Kementerian LHK. Diantaranya Ditjen PKTL, Ditjen PHL, Ditjen PSKL, Ditjen PDAS RH, Ditjen PPI, Ditjen Gakkum, BP2SDM. Rapat kerja tersebut bertujuan untuk mengakselerasi implementasi Renop FOLU Net Sink melalui sinkronisasi dan integrasi perencanaan pengelolaan KPH, ke dalam target Indonesia’s FOLU Net Sink 2030, meningkatan kapasitas dan kapabilitas kelembagaan KPH, melakukan diseminasi kegiatan pemanfaatan dana RBP kontribusi Norway sebagai salah satu sumber pendanaan dari kontribusi dunia internasional melalui peningkatkan koordinasi antara tim kerja Indonesia’s FOLU Net Sink, mitra pelaksana, pemerintah daerah dan KPH.

Kadishut Kalsel Fathimatuzzahra menyampaikan, bahwa Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor mengapresiasi kebijakan KLHK.

“Melalui alokasi dana nanti, dalam rangka mendukung penurunan emisi karbon di Provinsi Kalimantan Selatan,” jelas Fathimatuzzahra dalam rilisnya yang diterima Abdi Persada FM pada Rabu (24/4).

Alokasi dana tersebut kedepannya, menurut Aya (panggilan akrab Kadishut), untuk program kegiatan antara lain berupa kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan, pengendalian karhutla, penguatan kapasitas Unit Pelaksana Teknis Daerah Dinas Kehutanan seperti KPH dan pengelolaan hutan lestari yang dilaksanakan Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan.

Disamping itu Provinsi Kalimantan Selatan menjadi lokus kegiatan yang bersumber dari alokasi pemanfaatan dana RBP REDD+ dan dana FOLU Net Sink 2030 yang dialokasikan di Direktorat Jenderal terkait di KLHK.

Dalam rapat tersebut juga disepakati poin penting upaya pencapaian target FOLU Net Sink 2030 di tingkat tapak/wilayah kerja KPH, yang meliputi keterlibatan aktif berbagai pemangku kepentingan dalam mewujudkan pembangunan rendah karbon, aksi mitigasi dan implementasi FOLU Net Sink 2030 untuk memenuhi pemenuhan target NDC Indonesia, penguatan kelembagaan pengelolaan hutan di tingkat tapak oleh KPH.

“Bagi KPH yang sudah mendapatkan alokasi pendanaan Folu Net Sink 2030 agar segera menindak lanjuti implementasi mulai dari perencanaan operasional, pelaksanaan yang efektif serta menyampaikan pelaporan,” tutupnya. (DishutKalsel-RIW/RDM/RH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Abdi Persada | Newsphere by AF themes.