Iklim Investasi Kalsel Kondusif, Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
2 min readBanjarmasin – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kalimantan Selatan bersama Pemerintah Provinsi Kalsel berkomitmen menjaga iklim investasi yang kondusif guna menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Pesan itu mengemuka pada kegiatan Capacity Building Penyusunan Pra-Feasibility Study Potensi Proyek Investasi Kalsel, disalah satu hotel berbintang di Banjarmasin, pada Senin (4/3).
Kepala Perwakilan BI Kalsel, Wahyu Pratomo, dalam sambutannya mengatakan, upaya mengembangkan investasi perlu didukung segenap pemangku kepentingan. Menurutnya, kegiatan investasi akan berdampak pada penciptaan lapangan kerja, pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, sehingga pada akhirnya akan mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
“Calon investor sangat mempertimbangkan iklim investasi suatu wilayah sebagai dasar penanaman modal mereka. Oleh sebab itu, ada lima hal yang memerlukan perhatian,” tutur Wahyu.
Kelima hal itu, kata Wahyu, adalah penyediaan informasi dan data yang lengkap, akurat, kini, dan utuh. Kemudian penyiapan proyek investasi yang menarik sekaligus bersifat clean and clear, sembari berupaya menyediakan tenaga kerja yang berpendidikan dan terlatih.
Selanjutnya, menyediakan layanan prima kepada investor maupun calon investor. Terakhir, melaksanakan kegiatan promosi investasi bagi calon investor yang tepat sasaran, efektif, dan berkelanjutan.
Sebelumnya, Wahyu menjelaskan upaya meningkatkan investasi di Kalsel telah dilandasi dengan aturan hukum berupa Surat Keputusan Gubernur Kalsel No.188.44/0511/KUM/2021 tentang Pembentukan Tim Investment, Trade, and Tourism Relation Unit Kalsel.
“Supaya proyek investasi yang ditawarkan masing-masing daerah tertuang dalam dokumen yang terstandardisasi, kegiatan ini diinisiasi melalui kerja sama dengan berbagai pihak, baik DMPTSP, maupun PT Sucofindo (Persero) sebagai narasumber, yang akan membantu tiap daerah memetakan potensi investasinya,“ tutup Wahyu.
Senada disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel, Roy Rizali Anwar, yang mengapresiasi langkah BI, secara konsisten mendorong upaya promosi investasi lewat upaya penyiapan dokumen kelayakan investasi (feasibility studies) berkualitas.
Roy juga menambahkan, kegiatan serupa di tahun lalu telah menghasilkan beberapa proyek investasi yang siap dipromosikan. Misalnya saja, Rumah Pemotongan Unggas di Banjarmasin, Pembangkit Listrik Tenaga Air di Tanah Bumbu, Aerocity Hotel di Banjarbaru, dan Pengolahan Limbah B3 dan Oli Bekas di Banjarbaru.
Lebih lanjut, Roy mengimbau kepada DPMPTSP di seluruh kabupaten kota dapat aktif menjaring dan menggali potensi investasi di masing-masing daerahnya.
“Sehingga potensi investasi di masing – masing daerah dapat dioptimalkan, lewat sinergi dengan SKPD terkait,“ tutur Roy.
Capacity Building Penyusunan Pra-Feasibility Study Potensi Proyek Investasi Kalsel diikuti 12 DPMPTSP kabupaten kota se-Kalsel, Biro Perekonomian Provinsi Kalsel, dan 11 Dinas/SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalsel. Kegiatan berlangsung selama 3 hari mulai 4-6 Maret 2024, dengan fokus pada Investment Project Ready to Offer (IPRO) Challenge (I-CHANGE), yang bertujuan menjaring berbagai proyek investasi potensial, sehingga mampu meningkatkan investasi dan sumber pertumbuhan ekonomi baru di Kalsel. (BI.KALSEL-RIW/RDM/APR)