Jelang Akhir Tahun 2023, Ini Realisasi Belanja dan Pendapatan di Kalsel
2 min readBANJARMASIN – Jelang akhir tahun 2023, Ditjen Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Kalimantan Selatan, menggelar media briefing dikantornya, kawasan malam D.I Panjaitan Banjarmasin, pada Rabu (27/12). Media briefing dengan agenda penyampaian realisasi belanja dan pendapatan APBN serta APBD di provinsi Kalsel tahun 2023 ini, dihadiri seluruh pimpinan kantor perwakilan Kementrian Keuangan RI di Kalsel.
Yakni Kakanwil Ditjen Kekayaan Negara (DJKN) Kalselteng, Kusumawardhani, Kakanwil Ditjen Pajak (DJP) Kalselteng, Syamsinar, Kabid Kepabeanan dan Cukai Kanwil Ditjen Bea dan Cukai (DJBC) Kalbagsel, Rudie Bayu, serta tuan rumah acara, Kakanwil DJPb Provinsi Kalsel, Syafriadi. Turut hadir sejumlah jurnalis dari media cetak dan elektronik di Kalimantan Selatan.
Dalam paparannya, Syafriadi menyampaikan, bahwa memasuki periode akhir tahun, kinerja APBN di wilayah Kalimantan Selatan hingga 30 November 2023, menunjukkan peningkatan. Dimana realisasi belanja meningkat sebesar 9, 25 persen dibanding periode Oktober 2023, dan tumbuh 9,27 persen dibanding Oktober 2022. Yakni sebesar 29,34 triliun atau 90,91persen, terdiri dari Belanja Pemerintah Pusat (BPP) sebesar 7,29 triliun (82,84 persen) dan Transfer ke Daerah (TKD) sebesar 22,04 triliun (93,94 persen).
“Peningkatan ini seiring dengan realisasi penyelesaian pekerjaan belanja infrastruktur”, ujarnya.
Dari sisi pendapatan negara, menurut Syafriadi, realisasinya telah mencapai 21,28 triliun atau sebesar 114,42 persen, tumbuh 23,35 persen dari periode yang sama tahun lalu.
“Kontribusi terbesar dari pendapatan negara tersebut berasal dari penerimaan perpajakan terutama PPN dan PPh,” tambahnya.
Sementara itu,
total penerimaan negara yang dipungut Direktorat Jenderal Bea Cukai Kalimantan Bagian Selatan sampai dengan 30 November 2023, sebesar 5,60 triliun. Penerimaan kepabeanan dan cukai sebesar R420,58 miliar dan penerimaan lainnya 5,6 triliun.
Masih menurut Syafriadi, yantangan yang dihadapi terkait penerimaan dari perdagangan internasional adalah turunnya volume ekspor komoditas CPO dan turunannya.
“Meski begitu neraca perdagangan masih surplus sebesar US$1.097,99 juta, meningkat 40,80 persen. Kenaikan ekspor ini terjadi karena adanya kenaikan volume ekspor dari produk batu bara”, paparnya.
Disisi lain, kinerja APBD regional Kalimantan Selatan sampai dengan 30 November 2023, untuk realisasi pendapatan daerah mencapai 32,28 triliun atau sekitar 106,21 persen dari target. Angka ini meningkat sebesar 25, 03 persen dibanding tahun lalu. Pendapatan daerah ini terdiri dari Pendapatan asli daerah sebesar 7,17 triliun, pendapatan transfer 25,02 triliun.
“Pendapatan transfer sebesar 25,02 triliun ini memberikan kontribusi sebesar 77,49 persen terhadap Pendapatan APBD”, tambahnya.
Sedangkan dari sisi belanja daerah, telah terealisasi sebesar 83,97 persen atau sebesar 26,57 triliun. Yakni belanja pegawai telah terealisasi sebesar 8,05 triliun, belanja barang/jasa sebesar 7,41 triliun, belanja modal telah terealisasi sebesar 5,03 triliun.
“Peningkatan paling tinggi pada belanja modal yaitu mencapai 78%, sedangkan belanja barang/jasa meningkat 27 persen, dan belanja pegawai hanya meningkat 4 persen dibanding tahun lalu,” tutup Syafriadi. (RIW/RDM/RH)