Gelar Sholat Istisqo, Kalsel Berharap Hujan Atasi Karhutla
2 min readBANJARMASIN – Pekan ini, tepatnya pada Kamis (7/9) mendatang, pemerintah provinsi Kalimantan Selatan akan menggelar sholat Istisqa atau sholat meminta hujan. Sholat yang akan dihadiri sejumlah ulama, di Kalimantan Selatan itu, akan digelar di masjid Al Karomah Martapura, pada pukul 07.00 WITA. Hadir pada kesempatan itu, Gubernur, Sahbirin Noor beserta jajarannya. Masyarakat Kalsel juga diundang untuk bersama – sama hadir, dan mendoakan agar hujan segera turun diseluruh wilayah Kalimantan Selatan.
Dua hari sebelum pemerintah provinsi menggelar sholat Istisqa, tepatnya pada hari ini Selasa (5/9), Korem 101/Antasari sudah menggelar sholat khusus ini. Sholat yang diimami ustadz Ahmad Sufian Al Banjari ini, diikuti seluruh prajurit Korem 101/Antasari, termasuk Komandan Korem (Danrem), Brigjend TNI Ari Aryanto.
Pada kesempatan ini, Danrem 101/Antasari Brigjen TNI Ari Aryanto, menyampaikan, bahwa berbagai upaya telah ditempuh bersama pemerintah daerah, Polri, BPBD dan instansi terkait untuk mencegah dan mengatasi karhutla di Kalimantan Selatan. Namun ternyata hasilnya belum optimal, mengatasi karhutla.
“Sebagai umat beragama, kita juga tetap harus berusaha dengan berdo’a memohon minta hujan, dengan menggelar sholat Istisqo ini,” jelasnya.
Danrem juga mengimbau, jajaran Dandim, Danramil dan Babinsa agar tidak henti-hentinya menyampaikan kepada masyarakat, untuk bersama-sama menjaga lahannya agar tidak terbakar apalagi dibakar.
Sebelumnya pada Minggu (3/9) malam, kepada Abdi Persada FM, Gubernur, Sahbirin Noor mengajak seluruh lapisan masyarakat, untuk mengikuti sholat Istisqa yang akan digelar di masjid Al Karomah Martapura, pada Kamis (7/9) mendatang.
“Saya juga meminta seluruh pemerintah daerah di Kalsel untuk menggelar sholat Istisqa di daerah masing – masing. Dengan doa yang tulus dari seluruh masyarakat Kalsel, semoga Allah segera menurunkan hujan untuk mengatasi musim kemarau kering tahun ini,” tutup Paman Birin (sapaan khas Gubernur Kalsel).
Data BPBD Provinsi Kalimantan Selatan menyebutkan, hingga Senin (4/9), terdapat 13.983 titik panas dan 1.297 titik api. Dari 1.297 titik api yang terpantau, hanya kota Banjarmasin yang tidak ditemukan adanya titik api.
Terdata titik api terbanyak ditemukan di Tanah Laut dengan 380 titik api. Disusul kabupaten Banjar dengan 293 titik, dan kota Banjarbaru 212 titik serta Hulu Sungai Selatan dengan 190 titik api.
Selain karhutla, musim kemarau kering kali ini juga sudah menimbulkan kabut asap yang menganggu aktivitas masyarakat. Termasuk lalu lintas penerbangan, yang sempat mengalami penundaan pada Selasa (5/9) akibat pendeknya jarak pandang, karena terhalang kabut. Bahkan sejumlah daerah di Kalsel, juga mulai kesulitan mendapatkan air bersih. (RIW/RDM/RH)