Paman Birin Harapkan Kiprah Bubuhan Banjar di Yogyakarta Untuk Pembangunan Banua
3 min readYOGYAKARTA – Urang Banjar yang tergabung dalam Kerukunan Bubuhan Banjar (KBB) dan Mahasiswa Kalimantan Selatan di Yogyakarta, melangsungkan halal bihalal dengan Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor atau Paman Birin disalah satu hotel berbintang pada Sabtu (20/5) malam.
Kesenian Banjar Sinoman Hadrah menyambut kedatangan Paman Birin yang menjabat Ketua Umum Pengurus Pusat KKB se- Dunia ini, bersama Ketua DPRD Kalsel, Supian HK, ulama Kalsel KH Ahmad Supian Al-Banjari sebagai pengisi tausiah, dan qariah juara antar bangsa asal Kalsel, Hj Ramadhan Najwa, yang melantunkan ayat suci Al-Qur’an di awal acara.
Bubuhan Banjar yang baru maupun sudah turun temurun berdiam di Yogyakarta ini, nampak gembira dan bangga bisa bertemu langsung dengan Paman Birin, gubernur dua periode.
Apalagi, Paman Birin datang tidak datang tangan kosong. Melainkan membawakan oleh-oleh wadai khas Banjar, bingka dengan beragam rasa dan kue Lam Bakar dari Barabai Kabupaten Hulu Sungai Tengah, disuguhkan untuk disantap bersama.
Dengan diiringi alunan musik panting, suasana keakraban ini pun membuat warga perantauan di Yogyakarta terasa pulang kampung ke Banua.
Tidak kalah menambah nuansa daerah dalam pertemuan, Paman Birin mengenalkan beberapa baju kaos dengan tulisan “Kalsel Babussalam” dan kain sasirangan untuk diperkenalkan kepada bubuhan Banjar di Yogyakarta itu.
“Silaturahmi ini tentunya akan banyak hal yang dapat dipetik dan membawa manfaat”, ujar Paman Birin.
Kemudian, berbagai masukan informasi dari bubuhan Banjar yang ada di Yogyakarta sangat diharapkan demi terwujudnya kesuksesan berbagai pembangunan di Banua.
Paman Birin yakin, bubuhan Banjar yang menetap di Yogyakarta dan telah berkiprah dalam pelaksanaan pembangunan di DI Yogyakarta, memiliki pengalaman dan pengetahuan yang luar biasa.
“Terlebih sekarang dan ke depan Provinsi Kalsel bersiap-siap untuk menjadi daerah penyangga dan daerah pendukung IKN Nusantara di Kalimantan Timur”, sebutnya.
Menjaga hubungan baik dan terus bekerja sama antar daerah yaitu antara pemerintah Provinsi Kalsel dengan Yogyakarta, adalah salah satu simbol hubungan erat antara Yogyakarta dengan masyarakat Banjar.
Salah satu contoh hubungan baik ini, terbangunnya Masjid Quwatul Islam di tengah kota Yogyakarta.
“Sinergitas ini saya diharapkan terus terjalin erat dan dapat saling memberi manfaat”, tambahnya.
Berdirinya Masjid Quatul Islam juga tidak lepas dari peran Pemprov Yogyakarta yang menghibahkan tanah tempat masjid dibangun.
“Atas nama pribadi dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan tentunya sangat mengucapkan terima kasih dan merasa bangga terhadap pemerintah provinsi Yogyakarta,” ucap Paman Birin.
Lebih lanjut dikatakan, saat ini Bubuhan Banjar tidak saja tersebar di kawasan Nusantara, namun di sejumlah negara seperti Arab Saudi, Mesir, Malaysia dan negara lainnya.
Pada kesempatan itu, Ketua Panitia Halal Bihalal Warga Kalsel, Alfian Noor Sofyan dalam laporannya menyebutkan, halal bihalal ini dihadiri bubuhan Banjar dan mahasiswa Kalsel dari perwakilan asrama milik provinsi Kalsel dan kabupaten kota.
“Saat ini ada 17 asrama milik pemerintah provinsi Kalsel dan Pemerintah Kabupaten Kota”, sebut Alfian.
Adapun kegiatan anggota KBB di Yogyakarta ujarnya, masih rutin dilakukan arisan, dan kegiatan keagamaan, tersebut masuk peringatan haul KH Ahmad Zaini bin Abdul Ghani atau Guru Sekumpul setiap tahunnya.
“Kami sangat kangen dengan sampeyan (Paman Birin, red), mudahan-mudahan pian tetap bisa hadir,” ujarnya.
Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X diwakili Sekretaris Dinas Kebudayaan Provinsi, Cahyo Hidayat mengajak semua pihak untuk menjadikan momentun ini untuk mempererat hubungan silaturahmi antar warga.
Acara dirangkai dengan pelantikan Pengurus Wilayah KBB Yogyakarta, dan penyerahan bantuan hibah keagamaan secara simbolis kepada Pengurus Masjid Quwwatul Islam senilai Rp100 juta.
Terkait perkumpulan bubuhan Banjar ini, KKB sebelumnya dinamai “Karukunan Kulawarga Banjar Yogya” atau KAKABAYO, yang dulunya didirikan Husaini Majedi pada tahun 1960-an.
Untuk mahasiswa Kalsel, khususnya Banjar di Yogyakarta, mereka membuat paguyuban mahasiswa yang dinamakan Persatuan Mahasiswa Kalimatan Selatan (PMKS), didirikan sejak 1999.
Mahasiswa asal kabupaten/kota di Kalsel juga membuat paguyubannya di sana seperti “Keluarga Mahasiswa Barito Kuala”, “Keluarga Mahasiswa Hulu Sungai Utara” atau KM HSU, “Keluarga Pelajar dan Mahasiswa Tapin atau KPMT, “Keluarga Mahasiswa Hulu Sungai Tengah” atau KM HST, ‘Keluarga Mahasiswa Kabupaten Banjar Yogyakarta” atau KMKBY, “Ikatan Mahasiswa Tanah Bumbu” atau IKMA Tanbu, “Keluarga Mahasiswa Balangan” atau KM Balangan, “Ikatan Keluarga Pelajar dan Mahasiswa Banjarmasin” atau IKPM Banjarmasin, “Keluarga Mahasiswa Hulu Sungai Selatan” atau KM HSS, “Himpunan Pelajar dan Mahasiswa Tabalong” atau HPMT, HMSKK Sa-Ijaan dari Kotabaru, dan “Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Banjarbaru” atau IPMABA.
Sementara, mahasiswa Kalsel di UGM juga membuat suatu paguyuban yang dinamakan “GAMA Kalsel”. (BIROADPIM-RIW/RDM/RH)