Pertashop Mulai Bertebaran di Kalsel, Terbanyak di Balangan
2 min readBANJARBARU – Bisnis usaha Pertashop (Pertamina Shop) atau POM mini kini mulai diminati di Kalimantan Selatan. Tercatat hingga saat ini, sudah ada 62 Pertashop yang tersebar di 11 kabupaten di Banua.
Peluang bisnis dibidang bahan bakar non subsidi ini terbuka bagi siapa saja. Mulai dari perorangan hingga Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
“BUMDes bisa, perorangan bisa asalkan memiliki badan hukum,” ujar Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, Susanto August Satria, melalui sambungan telepon, Kamis (14/10).
Dari 62 Pertashop, lanjut Satria, terbanyak ada di Kabupaten Balangan dengan 11 Pertashop. Sedangkan sisanya tersebar di 10 daerah di Kalsel kecuali Kota Banjarbaru dan Banjarmasin.
“Tidak adanya Pertashop di dua Kota tersebut, karena akses SPBU sudah banyak dan terjangkau,” katanya.
Sedangkan katanya, untuk kabupaten lainnya masih sangat memungkinkan untuk dibangun Pertashop, karena jarangnya ada SPBU, seperti daerah Hulu Sungai.
Ia menjelaskan terkait kemitraan, hanya cukup mengakses melalui online di https//Kemitraan.Pertamina.com
“Disitu sudah ada cara, dan Persyaratannya,” jelasnya
Kemitraan ini lanjut Satria, dipastikan sangat menguntungkan dan mempunyai banyak manfaat, baik dari sisi bisnis maupun pengembangan desa. Karena sasaran utama adalah wilayah pedesaan yang jauh dari SPBU. Dengan catatan masih bisa diakses oleh mobil tangki.
“Intinya pembukaan Pertashop itu saling menguntungkan antara Pertamina dan investor,” sebutnya.
Soal ketentuan minimal jarak Pertashop itu sejauh 10 km dari SPBU. Dan terkait permodalan yang dibutuhkan urainya, investor diharuskan menyediakan modal awal sedikitnya Rp250 juta.
“Sejauh ini hanya ada dua jenis bahan bakar di Pertashop, Pertamax dan Dexlite,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan desa Kalsel, Zulkifli, mengaku gembira dengan banyaknya Pertashop di Kalsel. Namun secara bersamaan, ia juga menyayangkan peluang ini tidak sepenuhnya dimanfaatkan oleh BUMDes.
“Harapan kita dikelola BUMDes, sehingga menjadi pendapatan tambahan bagi desa,” harapnya.
Zulkifli menyebut, secara umum, Pemprov Kalsel sangat mendukung dengan adanya Pertashop, terutama di daerah terpencil yang aksesnya jauh dari kota. Mengingat, secara tidak langsung akan meningkatkan derajat perekonomian masyarakat.
“Kita selalu melakukan komunikasi dengan pihak Pertamina agar membantu memperlancar usulan-usulan itu. Terlebih bidang usaha ini menjadi alternatif yang sangat bagus ditengah BUMDes yang kebingungan memilih jenis usaha” pungkasnya. (ASC/RDM/RH)