DPRD Kalsel Akan Susun Propemperda 2025 Berdasarkan Skala Prioritas

BANJARMASIN – Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD Provinsi Kalimantan Selatan akan menyusun Program Pembentukan Peraturan Daerah (Propemperda) Tahun 2025 berdasarkan skala prioritas.

Suasana Rapat Bapemperda DPRD Kalsel

Hal itu disampaikan Ketua Bapemperda DPRD Kalsel, Gusti Iskandar Sukma Alamsyah kepada wartawan, usai memimpin rapat koordinasi Bapemperda DPRD Kalsel bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov Kalsel, baru-baru tadi.

Iskandar mengatakan pada pertemuan pertama terkait pembahasan Propemperda ini, seluruh pendapat dan masukan dari anggota Bapemperda telah diperhatikan dan menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan terhadap materi pada rapat.

“Kita mencoba melakukan rancangan penyusunan prolegda untuk lima tahun ke depan. Kemudian yang menjadi prioritas-prioritas, dari prioritas prioritas tersebut kita akan bagi nanti ke dalam satu siklus masa sidang, masa sidang satu tahun, untuk menyelesaikan itu, sehingga target-target penyelesaian ini terukur,” tuturnya.

Iskandar menegaskan pihaknya tidak mengejar kuantitas produk Peraturan Daerah (Perda), namun kualitas produk Perda adalah yang utama.

Karena, menurutnya, tujuan pembentukan perda ini adalah agar DPRD bersama Pemerintah Daerah dapat memberikan suatu perlindungan hukum terhadap pelaksanaan sebuah kegiatan Pemerintah Daerah.

“Serta lahirnya produk Perda yang bermanfaat untuk mensejahterakan masyarakat di Kalsel,” jelasnya.

Oleh karena itu, menurut Iskandar, pihaknya akan menyampaikan daftar Propemperda Tahun 2025 berdasarkan skala prioritas pada 18 November 2024.

“Jadi kalau skala prioritasnya ada lima tahun, itu ada 40 atau 50 itu, menjadi prolegda 5 tahun. Kemudian yang prioritas dalam satu tahun masa kerja, itu ada berarti mungkin targetnya 9, 10, sampai 12 itu,” pungkasnya. (ADV-NRH/RDM/RH)

Minat Kewirausahaan bagi Pemuda Terus Ditingkatkan

BANJARMASIN – Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Provinsi Kalimantan Selatan melaksanakan, Pelatihan Penumbuhan Minat Kewirausahaan Bagi Forum Pemuda Banua Berkarya, di salah satu hotel di Kota Banjarmasin, Kamis (14/11). Dibuka Plt Kadispora Kalsel Diauddin, di dampingi Kabag Pengembangan Kepemudaan Dispora Kalsel Anugrah.

“Pelatihan yang dilaksanakan ini, membentuk para pemuda di Banua semakin tertarik untuk menjadi wirausaha muda,” ungkapnya.

Plt Kadispora Kalsel Diauddin

Sehingga, lanjut Diauddin, dalam menjalankan usaha mereka tersebut, para pemuda dituntut untuk terus kreatif serta inovatif.

“Dengan semakin meningkatnya minat usaha pemuda ini, maka perekonomian di Provinsi Kalimantan Selatan juga meningkat,” ujarnya.

Selain itu, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan memberikan dukungan dalam pembentukan mental pemuda dalam berwirausaha.

“Dukungan dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan tersebut, diberikan melalui Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Kalimantan Selatan, dalam bentuk pelatihan pelatihan yang diberikan kepada para pemuda,” tuturnya lebih lanjut.

Karena, menurut Diauddin, saat ini pembentukan mental pemuda dalam berwirausaha tersebut, perlu dilakukan. Mengingat, para pemuda tersebut dituntut untuk terus memberikan kreativitas mereka dalam berwirausaha.

“Dengan terbentuknya mental yang kuat tersebut, maka para pemuda dapat menjalankan usahanya dengan kuat,” ucap Diauddin. (SRI/RDM/RH)

FTBI Bahasa Banjar Tingkat Provinsi 2024, Ajang Generasi Muda Hidupkan Warisan Budaya

BANJARMASIN – Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Bahasa Banjar Tingkat Provinsi untuk jenjang SD dan SMP Tahun 2024 resmi ditutup, pada Rabu (13/11) malam, di salah satu hotel berbintang di Banjarmasin.

Ajang FTBI Bahasa Banjar yang digelar oleh Balai Bahasa Provinsi Kalsel ini diikuti sebanyak 130 peserta dari satuan pendidikan tingkat SD dan SMP di 13 Kabupaten/Kota di Kalsel.

Dalam sambutannya sekaligus menutup kegiatan tersebut Plh Gubernur Kalsel, Roy Rizali Anwar yang dibacakan, Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Husnul Hatimah menekankan bahwa bahasa Banjar adalah warisan leluhur yang harus tetap hidup di tengah arus modernisasi, serta menjadi tanggung jawab semua elemen masyarakat, termasuk generasi muda, untuk mempertahankannya.

Staf Ahli Gubernur Kalsel Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Husnul Hatimah saat memberikan sambutan

“Festival ini tidak hanya menjadi ajang perlombaan, tetapi juga ruang belajar yang berharga dalam melestarikan bahasa Banjar sebagai bagian penting dari budaya kita,” ujar nya.

Dalam kesempatan tersebut, ia juga memberikan ucapan selamat kepada para pemenang dan apresiasi yang tinggi atas dedikasi mereka dalam menjaga bahasa dan budaya Banjar.

“Selamat kepada yang telah meraih prestasi. Kalian adalah generasi muda yang tidak hanya cerdas, tetapi juga peduli terhadap budaya dan warisan daerah. Jadikan pengalaman ini sebagai pijakan untuk terus berkembang,” tuturnya.

Ia berharap agar kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan setiap tahunnya dengan semakin banyak partisipasi dari generasi muda, sehingga bahasa Banjar dapat tetap hidup dan berkembang sebagai warisan budaya yang berharga.

“Festival ini diharapkan dapat memacu generasi muda Kalimantan Selatan untuk semakin mencintai dan mengembangkan bahasa daerah mereka,” harapnya.

Dalam kesempatan itu, Husnul juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk merawat identitas budaya yang harus di jaga agar tetap hidup di tengah kemajuan zaman.

“Sebagai generasi penerus, bagi seluruh elemen masyarakat, termasuk anak-anak kita memiliki tanggung jawab besar untuk tetap mempertahankan dan mengembangkan bahasa ini,” tutupnya. (BDR/RDM/RH)

Pemprov Kalsel Gelar Rakor Optimasi Lahan dan Tumpang Sisip

BANJARBARU – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, menggelar rapat koordinasi pelaksanaan optimasi lahan dan tumpang sisip Provinsi Kalimantan Selatan, yang dilaksanakan di Ruang Rapat H Aberani Sulaiman Setdaprov Kalsel, Kamis (14/11). Rakoor ini dibuka Plh Gubernur Kalsel, Roy Rizali Anwar.

Dalam sambutannya, Roy menyampaikan bahwa dalam memajukan sektor perkebunan di Kalsel, diperlukan adanya komitmen bersama untuk mengoptimalkan pemanfaatan lahan yang tersedia. melalui pendekatan tumpang sisip, dapat mengisi lahan perkebunan dengan berbagai jenis tanaman yang memiliki nilai ekonomis tinggi.

“Ini tentu juga akan memberikan dampak positif bagi ekonomi masyarakat, terutama di sekitar lahan perkebunan yang dikelola,” ucap Roy.

Roy melanjutkan, penerapan strategi optimasi lahan dan metode tumpang sisip, dapat menjadi salah satu langkah strategis dalam mengantisipasi semakin menipisnya lahan produktif.

Plh Gubernur Kalsel, Roy Rizali Anwar.

“Ini juga dalam rangka menjaga kelestarian lingkungan dan keberlanjutan sumber daya alam di Banua,” ucap Roy.

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, akan memastikan agar setiap tahapan program ini berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip keberlanjutan dan ramah lingkungan, seperti mengedepankan prinsip kolaborasi antara pemerintah, perusahaan perkebunan, dan masyarakat lokal.

“Koordinasi dan sinkronisasi menjadi hal yang penting dalam penyediaan bibit, teknik penanaman, serta monitoring hasil produksi,” tutup Roy. (MRF/RDM/RH)

PKP Angkatan VIII dan XI Lingkup Pemprov Kalsel Resmi Ditutup

BANJARBARU – Upacara penutupan Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) lingkungan Pemprov Kalsel angkatan VIIII dan XI, di gelar di Aula Kampus I Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Kalsel, Banjarbaru, Kamis (14/11).

Penutupan pelatihan ditandai dengan pelepasan tanda keikutsertaan peserta oleh Sekretaris BPSDMD Kalsel, Muhammad Shahrizal Fauzan, dan disaksikan para Widyaiswara.

Sekretaris BPSDMD Kalsel menandai penutupan pelatihan dengan melepas tanda keikutsertaan peserta

Dalam kesempatan itu, Muhammad Shahrizal Fauzan berpesan, setelah mengikuti pelatihan selama kurang lebih 3 bulan, peserta pelatihan harus membawa seluruh ilmu yang didapat untuk diterapkan di instansi naungan mereka.

Sekretaris BPSDMD Kalsel, Muhammad Shahrizal Fauzan menyampaikan sambutan dalam upacara penutupan PKP

Fauzan juga mengingatkan, peserta PKP yang merupakan pejabat garda terdepan di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), harus terbiasa dengan budaya kerja adaptif dan inovatif. Serta harus memiliki kemampuan dalam memecahkan masalah.

“Jangan lupa untuk rekan-rekan yang memang ujung tombak pelayanan agar lebih memperhatikan. Karena kita sebagai ASN wajib melayani masyarakat, dan seorang aparatur harus bisa mencari peluang dan solusi bahkan dalam keadaan sulit sekalipun,” pesannya.

Fauzan juga menekankan pentingnya kreativitas dan inovasi menjadi bekal setiap individu ASN. Sebab pemerintah saat ini membuka ruang bagi masyarakat untuk menyampaikan keluhan dan kritik.

“Segala program kebijakan yang dijalankan pemerintah bisa langsung dipantau, diawasi dan dikritik masyarakat jika tidak tepat sasaran,” jelasnya.

Untuk diketahui satu diantara 80 peserta yang mengikuti pelatihan, saat ini masih dalam status penangguhan atau belum bisa diluluskan karena dinilai melanggar aturan saat menjalani pelatihan di asrama. (SYA/RDM/RH)

Dinsos Kalsel Gelar Syukuran Peresmian Kendaraan Operasional Bencana Baru

BANJARMASIN – Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menggelar acara syukuran peresmian kendaraan operasional bencana baru yaitu Kapal Sea Rider, Mobil Dapur Umum Lapangan dan Mobil Double Cabin Rescue Tactical Unit (RTU), Kamis (14/11).

Kapal Sea Rider Dinsos Kalsel

Dalam acara syukuran ini, dilakukan prosesi Tapung Tawar oleh Tuan Guru Fahmi kepada tiga kendaraan baru tersebut yang mengandung makna harapan dan do’a-do’a terhadap keselamatan kendaraan saat beroperasi nanti.

Kepala Bidang Penanganan Bencana Dinsos Kalsel, Achmadi menyampaikan dengan adanya acara syukuran ini menandakan dimulainya kegiatan kendaraan operasional bencana baru di tahun 2024 untuk memperkuat operasional di lapangan dalam rangka menghadapi bencana khususnya hidrometeorologi di wilayah Kalsel.

Kabid Penanganan Bencana Dinsos Kalsel, Achmadi

“Hari ini merupakan kegiatan dimulainya semua kendaraan operasional bencana terbaru di tahun 2024 atas inisiasi Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor untuk memperkuat jajaran Dinsos Kalsel,” katanya.

Achmadi menjelaskan Kapal Sea Rider ini dirancang untuk menjangkau wilayah perairan yang sulit diakses saat banjir, sementara mobil dapur umum lapangan dapat menyediakan makanan bagi warga terdampak dengan cepat. Kapal cepat Sea Rider ini akan dioperasikan oleh anggota Tagana Dinsos Kalsel yang sudah memiliki SIM dan diberikan pelatihan dalam mengoperasikan kapal cepat.

“Kapal Sea Rider yang berkemampuan menampung 20 penumpang serta berkecepatan 35 knot tersebut dilengkapi dengan teknologi modern mampu beroperasi di perairan dangkal maupun dalam, sehingga memudahkan distribusi bantuan ke berbagai daerah terpencil di Kalimantan Selatan, terutama saat musim banjir,” jelasnya.

Sementara itu, lanjut Achmadi, mobil dapur umum lapangan yang dilengkapi dengan peralatan memasak yang lengkap dan mampu menyajikan ribuan porsi makanan per hari dalam satu kali operasional.

“Peresmian ini juga merupakan bagian dari komitmen pemerintah provinsi untuk memperkuat koordinasi dan kesiapan dalam menghadapi situasi darurat,” terangnya.

Achmadi berharap dengan adanya fasilitas baru ini, pelayanan kepada masyarakat yang terkena dampak bencana bisa lebih maksimal dan tepat sasaran. Selain itu, dengan peresmian ini diharapkan dapat memotivasi para petugas lapangan untuk lebih siap dalam menjalankan tugas kemanusiaan. (NRH/RDM/RH)

Cabor Bulutangkis Putra Pra Popnas Kalsel Siap Rebut Juara Grup

SOLO – Cabang Olahraga Bulutangkis Pra Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS) Provinsi Kalimantan Selatan siap memperebutkan juara grup.

Atlet Kalsel pada saat bertanding

Kepala Pelatih Tim Bulutangkis Pra Popnas Provinsi Kalimantan Selatan Ayodha, kepada sejumlah wartawan, Kamis (14/11).

“Pada pertandingan di hari pertama tim atlet pelajar Pra Popnas Provinsi Kalimantan Selatan berhadapan dengan Provinsi Kalimantan Tengah,” ungkapnya.

Dikatakan Ayodha, pihaknya mempunyai target, untuk Tim Bulutangkis Pra Popnas Provinsi Kalimantan Selatan, jarus dapat lolos minimal pada peringkat kedua.

“Mengingat posisi Provinsi Kalimantan Selatan berada di unggulan kedua, dibawah Jawa Tengah berada di posisi pertama,” ujarnya.

Untuk Provinsi Kalimantan Selatan masuk grup unggulan 2, bersaing dengan Provinsi Kalimantan Tengah, Jawa Tengah, Banten, Kaltara, serta Jogjakarta. Untuk memperebutkan peringkat 1 dan 2. Agar dapat lolos pada POPNAS Tahun 2025 di Medan dan Sumatera Utara.

“Sehingga, Tim Bulutangkis Putra Pra Popnas Kalsel optimis mampu melaju ke babak perebutan juara grup,” ucapnya.

Ayodha mengatakan, pada ajang Pra Popnas Zona Tiga Tahun 2024 di Solo ini, Tim Bulutangkis Pra Popnas Putra Provinsi Kalimantan Selatan memiliki peluang cukup besar untuk dapat masuk ke babak perebutan juara grup.

“Karena pada Tim Bulutangkis Pra Popnas Putra Provinsi Kalimantan Selatan diperkuat atlet PON, sehingga posisi tersebut menguntungkan,”ucapnya.

Pada Pra Popnas Zona Tiga di Solo ini, Provinsi Kalimantan Selatan menurunkan 8 atlet terdiri dari Tim Putra 4 orang serta 4 orang Tim Putri. (SRI/RDM/RH)

Sekdaprov Kalsel : Kebijakan Transfer ke Daerah Diharapkan Kurangi Kesenjangan

BANJARMASIN – Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan, Roy Rizali Anwar membuka Bimbingan Teknis Kebijakan Transfer ke Daerah tahun 2025 yang diselanggarakan Kanwil Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kanwil Kalselteng, pada Kamis (13/11) di gedung Mahligai Pancasila Banjarmasin.

Suasana bimtek kebijakan transfer ke daerah tahun 2025

Turut hadir dalam acara itu Sekretaris Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan, Ludiro, Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Kalsel, Kusumawardani, Kepala Bidang Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Kalsel Miftahul Chair, dan sejumlah Kepala Badan Pendapatan Daerah atau yang mewakili.

Pada kesempatan itu, Pemerintah Provinsi Kalsel melalui Sekdaprov berharap, kegiatan ini dapat memberikan manfaat sebesar – besarnya bagi peningkatan kualitas pengelolaan keuangan negara, khususnya dalam konteks hubungan keuangan pusat dan daerah. Hal ini menjadi sangat penting mengingat tantangan pembangunan saat ini yang sangat dinamis.

Seperti diketahui bersama ujar Roy, transfer ke daerah mempunyai fungsi sangat besar dalam mengurangi kesenjangan. Kesenjangan vertikal antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah dapat dikurangi melalui berbagai macam kebijakan transfer untuk mendorong daerah agar mempunyai kemandirian dalam meningkatkan kesejahteraan warganya.

Sementara itu, berbagai kebijakan transfer juga dapat mengurangi kesenjangan antara satu daerah dengan daerah lain melalui intervensi pendanaan dan kebijakan pada daerah tertentu sehingga dapat bersaing lebih baik dengan daerah lain.

Bimbingan teknis kebijakan transfer ke daerah tahun 2025 ini ujar Roy, sangat strategis karena tidak hanya memberikan pemahaman tentang kebijakan transfer ke daerah tahun 2025, tetapi juga membuka ruang dialog yang konstruktif untuk penggalian masukan terkait kebijakan hubungan keuangan pemerintah pusat dan daerah (HKPD).

Lebih dari itu, kegiatan ini juga memperkuat hubungan dan koordinasi antara kementerian keuangan dan pemerintah daerah, serta memberikan kesempatan konsultasi langsung melalui help desk untuk penyelesaian berbagai permasalahan teknis di lapangan.

“Melalui forum ini, kita bersama-sama dapat memastikan bahwa anggaran transfer ke daerah tahun 2025 dapat digunakan secara efektif dan selaras dengan prioritas pembangunan nasional,” ujarnya.

Hal ini sangat penting lanjut Roy, untuk mewujudkan arah kebijakan transfer ke daerah yang berorientasi pada pemerataan dan peningkatan kualitas pelayanan dasar publik.

Lebih jauh lagi, forum ini menjadi momentum yang tepat untuk memperkuat sinergi antara Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) melalui implementasi kebijakan transfer ke daerah yang berbasis pada kebutuhan dan karakteristik masing – masing daerah.

Sosialisasi diisi materi seputar kebijakan Dana Transfer Umum Tahun 2025, Dana Insentif Fiskal Tahun Anggaran 2025, dan Kebijakan Dana Alokasi Khusus, Optimalisasi DAK Sebagai Stimulus Pembangunan Daerah yang Berkelanjutan dan Berdaya Saing.

Materi lain, Kebijakan Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Sesuai UU HKPD Dan PP KUPDRD, dan Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi di Daerah m elalui Penguatan Sinergi Kebijakan Fiskal Nasional. (Biroadpim-RIW/RDM/RH)

SMA Frater Don Bosco Banjarmasin, Juara Lomba Edukatif Kultural Museum Mading 3D 2024

BANJARMASIN – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalsel, Bidang Kebudayaan Seksi Cagar Budaya dan Permuseuman, sukses menggelar Lomba Edukatif Kultural Museum Mading 3D, kategori pelajar sejak 11-13 November 2024, gelaran dipusatkan di halaman Museum Wasaka Jalan Kenanga Ulu Kelurahan Sungai Jingah Banjarmasin.

Suasana penilaian juri Lomba Edukatif Kultural Museum Mading 3D

Kepada wartawan, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalimantan Selatan Muhammadun, diwakili Kasi Cagar Budaya dan Permuseuman Disdikbud Kalsel, Arry Risfansyah, usai kegiatan pada Rabu (13/11) sore mengatakan, Lomba Edukatif Kultural Museum Mading 3D mengangkat tema “Revolusi Fisik Kalimantan Selatan”. Dimana, gelaran ini merupakan kegiatan tahunan sebagai program publik di Museum, untuk menambah wawasan dan pengetahuan kepada generasi muda tentang Museum Wasaka. Sekaligus rangkaian memperingati Hari Pahlawan Nasional serta HUT Museum Waja Sampai Kaputing (WASAKA) ke 33 Tahun.

“Alhamdulillah para peserta didik sudah semakin mengetahui tentang sejarah Revolusi Fisik di Kalsel dan mampu berkreasi dalam bentuk Mading 3D,” ucapnya

Disampaikan Arry, untuk peserta Lomba Edukatif Kultural Museum Mading 3D ini diikuti 16 Sekolah baik SMA/SMK dari Kabupaten dan Kota diantaranya Banjarmasin, Banjarbaru Kabupaten Banjar serta Barito Kuala. Sebelum digelar Lomba para peserta didik ini terlebih dahulu diberikan materi disampaikan Narasumber sekaligus sebagai Juri yaitu Wajidi tentang Sejarah Revolusi Fisik, Budi Kurniawan Jurnalistik dan Sejarah di Zaman yang berubah, serta M Syahriel M Noor Majalah Dinding 3 Dimensi.

“Dengan lomba ini akan terus menumbuhkan semangat, apresiasi dan minat dalam upaya mengenal kembali, sejarah perjuangan oleh para pejuang di Kalimantan Selatan,” pinta Arry.

Sementara itu, salah satu juri M Syahril M Noor menambahkan, lomba ini memberikan edukasi mengenai sejarah perjuangan di Kalsel, khususnya para generasi muda yang menjadi penerus bangsa. Mengingat secara tidak langsung belajar mengimplementasikan dengan cara membuat mading 3 Dimensi.

“Sistem penjurian, kreativitas, keunikan, isi kesesuaian dengan tema, tata bahasa, kebersihan, kerapihan dan keindahan, serta presentasi dari perwakilan masing-masing kelompok,” tutupnya

Foto bersama : Kasi Cagar Budaya dan Permuseuman Disdikbud Kalsel, Juri dan para pemenang Lomba Mading 3D

Untuk diketahui, pemenang Lomba Edukatif Kultural Museum Mading 3D, Juara I SMA Don Bosco, disusul Juara II SMAN 7 dan Juara III SMA Kanaan. Sedangkan Harapan I SMA 1, Harapan II SMA 2 dan Harapan III SMA Muhammadiyah Martapura Kabupaten Banjar. Para pemenang mendapatkan uang pembinaan serta sertifikat, Juara I Rp 7 juta, Juara II Rp6 juta, Juara III Rp5 juta. Kemudian Juara Harapan I Rp4 juta, Juara Harapan II Rp3 juta dan Juara Harapan III Rp2 juta. (NHF/RDM/RH)

UPT Balai Benih TPH Kalsel Gelar Rakoor Perbenihan Tanaman Pangan

BANJARBARU – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (PKP) Provinsi Kalimantan Selatan, melalui UPT Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura, menggelar rapat koordinasi perbenihan tanaman pangan, yang bertempat disalah satu hotel berbintang di Kota Banjarbaru, Rabu (13/11). Kegiatan ini dibuka oleh Plh Kepala Dinas PKP Provinsi Kalsel, Imam Subarkah.

Dalam sambutannya Imam menyampaikan, tahun 2025 Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan menganggarkan kegiatan pengembangan kawasan padi seluas kurang lebih 7.850 Ha, kawasan kedelai seluas 10 Ha, dan kawasan kacang tanah seluas 500 Ha, yang memerlukan kebutuhan benih yang sekitar kurang lebih 200 Ton benih bersertifikat bermutu.

“Tahun 2025, UPT Balai Benih TPH mengalokasikan perbanyakkan benih padi seluas 20 Ha, kedelai seluas 8 Ha dan kacang tanah seluas 10 Ha,” ungkap Imam.

Ia pun melanjutkan, peningkatan produktivitas, kualitas, dan produksi petani tanaman pangan diawali dengan Penggunaan Benih Bersertifikat. Dalam pemanfaatannya, benih tersebut harus terjamin mutunya, baik genetik, fisik, maupun fisiologis, tepat waktu dan lokasi, serta varietas yang digunakan sesuai dengan lapangan. Oleh karena itu ketersediaan benih varietas unggul bersertifikat perlu diupayakan agar dapat memenuhi kebutuhan di lapangan dan mudah diakses petani.

“Salah satu institusi yang bertanggungjawab di dalam penyediaan benih bermutu bersertifikat di Kalimantan Selatan adalah UPT Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura yang dibentuk sejak Tahun 2002 berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) No. 20 Tahun 2001 tanggal 8 Nopember 2001,” tutup Imam.

Sementara itu, Kepala Balai Benih Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Kalimantan Selatan, Sigid Sarsanto, menyampaikan bahwa melalui Rakoor ini ppula, diharapkan dapat bertukar informasi dan sharing tentang inovasi/ terobosan teknologi, dalam pengelolaan perbenihan tanaman pangan, sehingga dapat merumuskan sistem pengelolaan perbenihan yang efektif dan efisien, memenuhi prinsip 6 tepat, yaitu tepat varietas, mutu, jumlah, waktu, harga, dan lokasi, sehingga dapat mendukung peningkatan produktivitas tanaman pangan untuk mencapai Kemandirian pangan nasional.

“rakoor ini dalam rangka untuk menyamakan persepsi diantara UPT – UPT Dinas PKP Kalsel, dalam hal memperbanyak benih,” ungkap Sigid.

Ia menambahkan, UPT Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura, memberikan kontribusi kebutuhan benih dari program Dinas PKP Provinsi Kalsel, sehingga dalam hal ini pihaknya selalu menyediakan benih sumber yang akan diproduksi kembali untuk disebarkan kepada para petani.

“Kita menyediakan benih sumber dalam rangka kebutuhan ketersediaan benih – benih,” tutup Sigid. (MRF/RDM/RH)

Exit mobile version