Dorong Iklim Usaha Berdaya Saing Global,Disdag Kalsel Sosialisasikan Kebijakan Perdagangan Luar Negeri
Foto bersama
BANJARMASIN – Dinas Perdagangan (Disdag) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan RI dan Kantor Wilayah Bea dan Cukai Kalimantan Bagian Selatan menggelar Sosialisasi Kebijakan Perdagangan Luar Negeri, bertempat di salah satu hotel berbintang Banjarmasin, Selasa (4/11).

Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan, Ahmad Bagiawan mengatakan, kegiatan ini penting dilaksanakan, sebagai bentuk dukungan pemerintah daerah, menciptakan iklim usaha yang kondusif dan berdaya saing global. Para pelaku usaha perlu arahan, supaya mengetahui bagaimana berusaha dengan nyaman dan tidak terhalang persoalan administratif.

“Kegiatan ini diikuti pelaku usaha ekspor impor, asosiasi dagang, dan instansi teknis terkait,” ungkapnya
Disampaikan Bagiawan, sosialisasi ini bertujuan memberikan pemahaman kepada pelaku usaha, mengenai kebijakan terbaru perdagangan luar negeri, sekaligus menjadi ruang diskusi langsung antara pelaku usaha dengan instansi pembina dan pengawas ekspor-impor.
Karena dinamika global, termasuk perang dagang antara Amerika Serikat dan China, telah memberikan dampak tersendiri bagi perekonomian daerah.
“Situasi ini justru membuka peluang baru bagi Indonesia, termasuk Kalimantan Selatan, untuk menarik investasi dan memperluas pasar ekspor,” jelas Gia (sapaan akrabnya).
Bagiawan menambahkan, saat ini potensi besar sektor ekspor Kalimantan Selatan, masih didominasi batubara, karet, rotan, dan kayu lapis. Berdasarkan data Dinas Perdagangan, nilai ekspor daerah mengalami peningkatan signifikan pada Agustus 2025, dengan kenaikan mencapai 119 persen dibanding bulan sebelumnya.
“Alhamdulillah, nilai ekspor Kalimantan Selatan terus tumbuh. Komoditas utama, batubara, masih menjadi andalan, karet dan rotanpun juga sangat menjanjikan,” ungkapnya.
Lebih lanjut Gia menambahkan, rute penerbangan langsung Banjarmasin – Malaysia yang dibuka pada 20 Oktober 2025 lalu, telah memberikan perkembangan positif dalam konektivitas perdagangan. Yaitu biaya ekspor dapat ditekan. Pelaku usaha yang sebelumnya harus mengirim lewat Surabaya atau Jakarta, kini dapat mengirim langsung dari Banjarmasin.
“Mari bersama-sama mendorong kemajuan perdagangan Kalimantan Selatan. Pemerintah hadir untuk mendampingi dan memastikan usaha dapat berjalan lancar, berdaya saing, dan membawa manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat,” tutupnya. (NHF/RIW/RH)
