Gelar Sosialisasi dan Penandatanganan Bersama Kepala Daerah, Kalsel Komitmen Terapkan Manajemen Talenta ASN
 
        BANJARBARU – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melaksanakan Sosialisasi dan Penandatanganan Komitmen Bersama Kepala Daerah dalam rangka Akselerasi Pembangunan serta Penerapan Manajemen Talenta se-Kalimantan Selatan, yang digelar di Gedung Idham Chalid Banjarbaru, pada Kamis (28/8).

Penandatanganan komitmen bersama ini dilakukan Gubernur Kalimantan Selatan, Muhidin, Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Republik Indonesia, Zudan Arif Fakrulloh, Deputi Pembinaan Pegawai Manajemen ASN, Herman, Kepala Kantor Regional VIII BKN Banjarmasin, Soni Sultana, serta seluruh kepala daerah se-Kalimantan Selatan.

Dalam sambutannya, Gubernur Muhidin menegaskan, bahwa penerapan manajemen talenta menjadi salah satu instrumen penting untuk memperkuat tata kelola pemerintahan daerah. Ia menyebut, langkah ini sejalan dengan visi pembangunan Kalsel Bekerja.
“Penandatanganan komitmen bersama ini menjadi momentum menyatukan langkah pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota. Kita sudah memulainya dengan regulasi internal, penguatan organisasi, serta pemetaan jabatan kunci. Semua ini menjadi landasan agar penyelenggaraan pemerintahan berjalan lebih terarah dan berkesinambungan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Muhidin menargetkan penerapan manajemen talenta, dapat berjalan serentak di Provinsi Kalimantan Selatan dalam waktu dua bulan ke depan.
“Dengan penerapan sistem ini, kita ingin melahirkan aparatur yang profesional, adaptif, dan siap memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala BKN RI, Zudan Arif Fakrulloh menyampaikan, bahwa manajemen talenta akan menghadirkan percepatan sekaligus efektivitas dalam pengelolaan ASN. Menurutnya, jika sebelumnya promosi maupun mutasi pegawai membutuhkan waktu lama, kini proses dapat diselesaikan dalam hitungan hari.
“Dengan manajemen talenta, di BKN maksimal lima hari sudah selesai. Ini bukan hanya soal percepatan administrasi, tetapi juga tentang pengembangan kompetensi pegawai yang lebih terarah,” jelas Zudan.
Ia menekankan, penerapan manajemen talenta menjadi kunci mencetak ASN yang profesional, berintegritas, inovatif, dan mampu menjawab tantangan pembangunan daerah maupun nasional.
“Tujuan akhirnya adalah mewujudkan birokrasi yang efektif sekaligus mendukung pencapaian Asta Cita Presiden dan visi kepala daerah,” pungkasnya. (BDR/RIW/RH)

 
                         
                 
                 
                