Webinar Litdig Kotabaru : Lindungi Ancaman dari Dunia Maya

KOTABARU – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI bekerjasama dengan Siberkreasi menggelar webinar literasi digital bertema “Lindungi Ancaman Dari Dunia Maya “untuk wilayah Kotabaru, Jumat ( 22/10/21) sore.

Salah satu narasumber Setio Budi Hendro Utomo dalam materinya “Keamanan Digital”menjelaskan bahwa kita harus berhati – hati ketika kita masuk pada sebuah sistem website, harus verifikasi, dipastikan dulu, cek sumbernya jangan sampai info yang kita terima adalah Hoax.

” Jangan menyebarluaskan langsung info tanpa kita cek dulu kebenaran data dan sumbernya, ini harus kita cermati betul-betul, pastikan kita selalu punya waktu dalam melakukan cek ini, sama halnya jika ingin belanja online maka cek dulu histori toko penjualnya”ungkap Setio Budi.

“Banyak sekali saat ini website di penjualan online dan pastikan kita bisa mencek apakah itu resmi ataupun tidak, contoh jika ada sebuah penjualan online menawarkan produk dengan harga sangat murah dibawah standar harga kebiasaan ini harus hati2 karena bisa berpotensi modus penipuan” pesan Setia Budi.

Ditambahkannya” cek no rekening toko online apakah itu betul miliknya atau bukan, kemudian untuk pasword untuk media sosial dan akun kita juga baiknya dibuat dengan kode nama dan gabungkan huruf acak namun harus tetap bisa kita ingat, jangan membuat pasword dengan tanggal lahir, nama pendek atau nama kucing peliharaan kita misalnya, karena akan sangat mudah ditembus atau di Hack oleh orang lain.

Sementara itu Didiek Risnu Wardhana dengan materi “Kecakapan Digital” menggaris bawahi tentang berita Hoax itu apa? yang mempunyai definisi adalah suatu berita yang tidak benar tetapi dibuat seolah-olah benar adanya, hal ini tidak seperti rumor atau berita palsu atau April Mop.

“Hoax sendiri sengaja dibuat agar masyarakat kebingungan dimana pada saat itu masyarakat akan mengambil akan mengambil keputusan yang tidak meyakinkan bahkan salah”Didiek.

Webinar Literasi Digital ini menghadirkan KEYNOTE SPEECH
Semuel Abrijani Pangerapan Direktur Jendral Aplikasi Informatika, Moderator Satria Pamungkas TV Host & Master of Ceremony, Key Opinion Lead Chika Audhika Co-Founder & CMO of Bicara Project
NARASUMBER Setio Budi Hendro Utimo Kaprodi Ilmu Komunikasi Atmajaya
Didiek Risnu Wardhana J Co founder Neuchance
Muhamad Bagas SilitongaCo founder Basicre. (RILIS)

Webinar Literasi Digital Kabupaten Kotabaru; Masyarakat Indonesia Cerdas Bermedia Sosial

KOTABARU – Acara dibuka oleh Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Semuel Abrijani Pangerapan, B Sc ini menampilkan sejumlah pembicara kompeten.

Dalam diskusi ini dipandu oleh moderator Ronald Andretti yang menghadirkan narasumber pertama yaitu Dr Fiska Suratmono yang menyampaikan materi tentang “Internet Addition, How Much Is Too Much?”.

“Dalam berinternet terdapat dampak positif internet yaitu, membantu anak belajar mengeksplorasi, melatih kognitif, meredakan ketegangan atau memberi hiburan, dan berafiliasi dengan teman sebaya,” tuturnya.

Selain dampak positif, Fiska melanjutkan, terdapat dampak negatif yang dapat terjadi ketika menggunakan internet berlebihan adalah mengganggu kehidupan keluarga, pekerjaan, pendidikan, tidur, hobi, dan hubungan sosial.

Adapun, cara mengatasi kecanduan internet yakni:

1. Sadar bahwa penggunaan internet secara berlebihan merupakan masalah

2. Mengakui bahwa kita memang menderita kecanduan internet

3. Secara perlahan membatasi penggunaan internet.

4. Meminta bantuan seorang ahli untuk mendapatkan perawatan yang tepat

5. Perbanyak aktivitas fisik untuk meningkatkan kadar serotonin dan dopamin

6. Orang tua mengaktifkan fitur parental lock

Narasumber kedua, Cici Asmawatiy yang menyampaikan materi tentang “Peran Orang Tua dalam Memberikan Ajaran tentang Keamanan Internet untuk Anak”.

“Manfaat internet yaitu untuk sarana konektivitas dan komunikasi, untuk akses informasi pengetahuan dan edukasi, alamat dan pemetaan, kemudahan bisnis dan sarana hiburan,” tutur Cici.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan durasi ideal belajar online di rumah yakni, untuk usia 6 sampai 12 tahun 90 menit atau 1,5 jam setiap harinya, sedangkan usia 12 hingga 18 tahun tidak lebih dari 2 jam setiap harinya.

Keamanan anak di dunia maya penting untuk dilindungi oleh orang tua seperti:

1. Batasi waktu berinternet

2. Manfaatkan fitur perlindungan teknologi

3. Beritahu anak berinternet yang aman

4. Jaga data pribadi anak di internet

5.Berkomunikasi dengan terbuka

6. Dampingi anak berinternet

7. Berikan anak ruang untuk berekreasi

Narasumber ketiga yaitu Chintya Febiola yang sekaligus Key Opinion Leader dalam acara ini menjelaskan materi tentang “Digital Skill”.

“Di masa pandemi saat ini media sosial menjadi bahan utama bagi masyarakat Indonesia, mereka menampilkan skill khusus dengan bermedia sosial, ada yang menyalurkan bakatnya, sebagai media promosi, maupun hiburan,” tuturnya.

“Namun dibalik kecanggihan teknologi sekarang, kita harus berhati-hati dalam menggunakannya, banyak dampak-dampak negatif pada internet. Contohnya kecanduan. Masyarakat terkadang lupa waktu untuk melakukan kegiatan yang lebih penting akibat kecanduan dengan internet,” pungkasnya.

Terakhir, ada narasumber M Yusuf, S Pd SD yang menyampaikan materi tentang “Minat Baca Siswa di Era Literasi Digital”.

“Kini kita mengadapi dunia yang berubah cepat. Generasi baru telah lahir menggantikan peran generasi baby boomer dan generasi x. Cara belajar generasi baru ini pun telah berubah, daya literasi yang mereka separ juga berbeda dari generasi sebelumnya” ujarnya.

“Fenomena di era digital saat ini hampir semua masyarakat menggunakan media sosial aktif, mereka hanya bisa hidup tanpa ponsel paling lama hanya tujuh menit saja. Kemudian, mereka menggunakan ponselnya kembali dengan mengakses internet dengan rata-rata delapan jam perharinya. Maka dari itu berdampak pada minta baca masyarakat yang semakin menurun,” pungkasnya. (RILIS)

KASAL Yudo Margono, Bangga Kekompakan Kalsel Atasi COVID-19

KOTABARU – Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono mengungkapkan bangga atas kekompakan Kalsel dalam mengatasi pandemi COVID-19.

Menurut KASAL, kebersamaan itu salah satu faktor utamanya tidak lepas dari  semangat kolaborasi yang digelorakan Gubernur H Sahbirin Noor dalam memberikan semangat dan dukungan.

Didampingi Gubernur Kalsel (sasirangan, kiri) dan Kepala BNPB, KASAL mendapat kalungan sasirangan saat tiba di Kotabaru

Penghargaan Yudo Margono tersebut disampaikan Kepala Staf TNI Angkatan Laut saat meninjau kegiatan  vaksinasi di Kecamatan Kelumpang Hiir, Kabupaten Kotabaru, Jum’at (17/9) siang.

“Saya mengapresiasi semangat Pak Gubernur Kalsel, H. Sahbirin Noor dalam menggelorakan gotong royong untuk mengatasi pandemi,” sebutnya.

Disebutkanya, semangat Gubernur Kalsel tercermin dari kekompakan  segenap komponen masyarakat dalam upaya percepatan penanganan COVID-19.

“Saya sangat terkesan dengan orasi Pak Gubernur yang menekankan pentingnya kolaborasi atau gotong royong yang digelorakan Paman Birin sapaan akrab Gubernur Kalsel dalam menghadapi pandemi COVID-19” ucapnya .

Pemerintah daerah tidak bisa bekerja sendiri, harus melibatkan banyak pihak untuk membantu pengendalian COVID-19.

Dikatakan KASAL, serbuan vaksin kali ini penuh dengan nuasa sinergitas untuk mendukung Indonesia keluar dari pandemi COVID-19 sekaligus pemulihan ekonomi nasional.

Menurut KASAL, serbuan vaksinasi berlangsung selama 5 hari dengan target sebanyak 10 ribu orang.

Sebelumnya, Gubernur Kalimantan Selatan H Sahbirin Noor mengatakan, Pemprov Kalsel bersama jajaran TNI Polri dan pihak swasta terus bersinergi dan kolaborasi untuk menanggulangi COVID-19 di Banua.

“Kepedulian dunia usaha, organisasi masyarakat untuk ikut program vaksinasi, membuat secercah harapan untuk keluar dari pandemi,” katanya.

Di kesempatan itu, Paman Birin mengajak masyarakat untuk memanfaatkan momentum serbuan vaksin ini sehingga Kalsel bisa menjadi zona hijau.

“Ayo kita gelorakan vaksinasi, berbondong bondong ikut vaksin, Indonesia merdeka karena gotong royong,” kata Paman Birin.

Sementara itu, Kepala BNPB Letjen TNI Ganip Warsito meyakini dengan semangat Gubernur Kalsel maka pandemi COVID-19  akan jauh lebih bisa dikendalikan.

Kepala BNPB mengibaratkan, vaksin dan COVID-19 sama dengan payung dan hujan.

 “Masker bisa menjaga dari keterpaparan, vaksin bisa menjaga kelemahan kita, vaksin bisa menurunkan fatality rate sedangkan payung bisa melindungi kita dari hujan.

Usai meninjau vaksinasi, Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono, Kepala BNPB Kepala BNPB Letjen TNI Ganip Warsito, Gubernur Kalimantan Selatan H Sahbirin Noor menanam perdana peremajaan sawit rakyat KUD Gajah Mada mitra binaan PT Sinar Kencana Inti Perkasa.  (BIROADPIM-RIW/RDM/EYN)

Ikuti Webinar Literasi Digital, Indonesia Makin Cakap Digital

Salam Literasi!
Halo Sobat Milenial ✋🏻
.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) meluncurkan program Literasi Digital Nasional dengan tema “Gerakan Nasional Literasi Digital 2021”
.
Yuk! Ikuti webinar Literasi Digital bersama Kominfo RI dengan Topik-topik asik dan narasumber yang seru pastinya. Untuk besok, topik pembahasannya: Masyarakat Indonesia Cerdas Bermedia Sosial
.
🗣️ KEYNOTE SPEECH Semuel Abrijani Pangerapan, B.Sc – Dirjen Aplikasi Informatika

🗣️ MODERATOR Ronald Andretti

🗣️ KEY OPINION LEADER Chintya Febiola – Putri Indonesia Lingkungan Hidup 2016

🗣️ NARASUMBER:
.
1. Cici Asmawatiy, S.E., M.IP.
■ Dosen & Wakil Ketua II STIA Bina Banua Banjarmasin
.
2. dr. Fiska Suratmono
■ Medical Doctor & Enterpreneur – Owner @the_crown_clinic
.
3. M. Yusuf, S.Pd.SD.
■ Pendidik SDN Betung, Fasilitator Literasi Regional Kalimantan
.
📝 SAVE THE DATE
📅 Senin, 20 September 2021
⏰ 10.00 WITA / 09.00 WIB – Selesai
📱 Via Zoom Meeting
.
Fasilitas yang didapatkan :
📄 E-Sertifikat
💸 E – money untuk 10 Peserta Terpilih
🤝 Relasi baru
💡 Ilmu bermanfaat
.
LINK_ PENDAFTARAN
https://s.id/litdigKOBAR2009

Webinar Literasi Digital Kotabaru; Masyarakat Cerdas di Era Digital

KOTABARU – Kementerian Komunikasi dan Informatika mengadakan webinar bertema “Masyarakat Cerdas di Era Digital” di Kabupaten Kotabaru, Selasa (14/9) pukul 10.00 WITA. Acara dibuka oleh Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Semuel Abrijani Pangerapan, B.Sc ini menampilkan sejumlah pembicara kompeten.

Dalam diskusi ini dipandu oleh moderator Amal Bastian yang menghadirkan narasumber pertama yaitu Reza Nangin yang menyampaikan materi tentang “Etika Digital”

“Sekarang kalau kita lihat-lihat media sosial ini merupakan bagian dari pekerjaan kita sendiri, namun terkadang penggunanya kurang bisa membagi waktu, sering share hal-hal yang seharusnya tidak dibagikan, dan ada beberapa yang tidak menjaga etikanya ketika bermedsos” tuturnya

“Netizen Indonesia menurut saya ibaratmya seperti sampah, terkadang suka membuang sampah sembarangan, seperti meninggalkan sampah (komentar negatif) di lapak orang lain, harusnya buanglah sampahnya di sebuah buku catatan pribadi untuk meluapkan kekesalan, jangan di lapak komentar postingan orang lain” tegasnya

“Pesan saya buanglah sampah (komentar negatif) tersebut pada tempatnya, karena jejak buruk yang kita tinggalkan dapat berdampak buruk bagi kita sendiri seperti dipenjara enam tahun serta membayar denda satu miliar, lebih baik kita simpan saja sesuatu hal yang seharusnya tidak kita bagikan untuk asumsi publik” pungkasnya

Narasumber kedua, Syahrida Susanti, S.Pd yang menyampaikan materi tentang “Pentingnya Digital Skill pada Masa Pandemi Covid-19”

Apa itu Digital Skill?

Digital skill merupakan kemampuan individu dalam mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat digital serta sistem operasinya dalam kehidupan sehari-hari.

Adapun keuntungan menguasai digital skill yang telah disampaikan oleh Syahrida, yaitu;

1. Kita dapat membuat konten kreatif dan dapat memberi peluang untuk dijadikan sumber pendapatan;

2. Dapat membuat toko online sehingga prose jual beli lebih mudah;

3. Segala aplikasi online dapat mempermudah jual beli dan menghemat waktu.

Narasumber ketiga yaitu Cyntia Ardilla yang sekaligus Key Opinion Leader dalam acara ini menjelaskan materi tentang “Keamanan Digital: Rekam Jejak Digital di Ranah Pendidikan”

“Di era saat ini kita telah banyak mengalami transformasi digital, seperti perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah terjadi sangat pesat di era digital sekarang ini.” Pungkasnya

Beverapa potensi resiko terbesar yang dapat terjadi di sektor pendidikan secara dari menurut perusahaan keamanan siber kespersky, yaitu;

1. Berkembangnya Learning Management System (LMS);

2. Konten video pendidikan semakin banyak;

3. Penggunaan platform media sosial dalam proses pendidikan;

4. Gamifikasi proses pendidikan.

Terakhir ada narasumber Ika Rozy Septya Dewi, S.Pd yang meyampaikan materi tentang “Budaya Digital”.

Era digital yang telah berkembang membawa kita ke dalam fitur yang serba online, salah satunya fitur marketplace untuk tempat berbelanja online, namun belanja online memiliki keuntungan dan kelemahan.

Keuntungan dalam berbelanja online, yaitu pembeli tidak perlu mengunjungi tempat penjualan tersebut, pemilihan barang bisa dilakukan dirumah, serta pembeli dapat membandingkan produk. Adapun kelemahan yang didapat, yaitu kualitas barang yang diinginkan kadang-kadang berbeda kualitasnya, rentan aksi penipuan, dan barang rentan rusak maupun pecah. (RILIS)

Ikuti Webinar Literasi Digital, Indonesia Makin Cakap Digital

Salam Literasi!
Halo Sobat Milenial ✋🏻
.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) meluncurkan program Literasi Digital Nasional dengan tema “Gerakan Nasional Literasi Digital 2021”
.
Yuk! Ikuti webinar Literasi Digital bersama Kominfo RI dengan Topik-topik asik dan narasumber yang seru pastinya. Untuk besok, topik pembahasannya: Masyarakat Cerdas di Era Digital
.
🗣️ KEYNOTE SPEECH Semuel Abrijani Pangerapan, B.Sc – Direktur Jenderal Aplikasi Informatika

🗣️ MODERATOR Amal Bastian

🗣️ KEY OPINION LEADER Cyntia Ardilla – Influencer, Entertrainer, CEO CV NORWASITA HUTAMA

🗣️ NARASUMBER:
.
1. Syahrida Susanti, S.Pd
■ Guru Bimbingan Konseling & Sosiologi SMA 1 Tarjun
.
2. Reza Nangin
■ Content Creator
.
3. Ika Rozy Septya Dewi, S.Pd
■ Guru Ekonomi SMAS ITP Tarjun
.
📝 SAVE THE DATE
📅 Selasa, 14 September 2021
⏰ 10.00 WITA / 09.00 WIB – Selesai
📱 Via Zoom Meeting
.
Fasilitas yang didapatkan :
📄 E-Sertifikat
💸 E – money untuk 10 Peserta Terpilih
🤝 Relasi baru
💡 Ilmu bermanfaat
.
LINK_ PENDAFTARAN
https://s.id/litdigKB1409

Webinar Literasi Digital Kotabaru; Bijak dan Cermat di Ranah Digital

KOTABARU – Webinar Literasi Digital kembali digelar di Kabupaten Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan dengan tema “Bijak dan Cermat di Ranah Digital”. Pada Rabu (8/9)

Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI bekerjasama dengan Siberkreasi yang melaksanakan webinar pada hari ini, (8/9/2021) kegiatan ini dibuka oleh Samuel Abrijani Pangerapan serta dipandu Moderator Oyya Sibuea.

Hadir sejumlah narasumber kompeten yakni, Founder Hunky Dory Barbershop dan Milenia Guest House Gilang Alvianto, Guru bimbingan konseling dan sosiologi SMA Negeri 1 Tarjun, Syahrida Susanti, S Pd, Musisi Restu Triandy, dan Guru ekonomi SMAS ITP Tarjun Ika Rozy Septya Dewi, S Pd.

Dalam sesi diskusi panel musisi Restu Triandy atau yang karib disapa Andy rif/memaparkan kepada para peserta webinar bahwa, “kita seharusnya bisa lebih memanfaatkan media digital ini sebagai alat komunikasi yang benar, tepat dan sesuai dengan skill yang dimiliki agar tidak memberikan informasi yang salah,” bebernya.

Kendati begitu, Andy mengatakan dirinya lebih menghindari postingan yang bersifat privasi agar terhindar dari hal-hal yang menjurus ke hal negatif.

Kemudian, dilanjutkan oleh narasumber Gilang Alvianto yang memberikan pemaparan tentang dunia maya dan rekam jejak digital.

Terkait hal ini, Gilang membedakan antara dunia maya dan dunia nyata itu sangat berbeda meski keduanya dijalani secara bersamaan.

“Dunia maya dan dunia nyata adalah dua dunia yang berbeda, namun keduanya kita jalani bersamaan, karena kita hidup seperti di dua dunia, seperti ketika kita bangun pagi yang pertama kita lihat adalah handphone sehingga tanpa sadar kita juga hidup di dunia maya,” ucapnya.

Meski begitu untuk meninggalkan rekam jejak digital ini perlu di waspadai, Gilang memberikan cara untuk meninggalkan rekam jejak digital yang baik yakni ada 3M.

Yang pertama dengan cara mengunggah konten dan komentar positif, lalu memutus tali hoax dan menjaga penyebaran data diri.

Adapun manfaat rekam jejak digital yang baik yaitu, menciptakan branding, memperluas koneksi, dan membuka peluang bisnis. (RILIS)

Ikuti Webinar Literasi Digital, Indonesia Makin Cakap Digital

Salam Literasi!
Halo Sobat Milenial ✋🏻
.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) meluncurkan program Literasi Digital Nasional dengan tema “Gerakan Nasional Literasi Digital 2021”
.
Yuk! Ikuti webinar Literasi Digital bersama Kominfo RI dengan Topik-topik asik dan narasumber yang seru pastinya. Untuk besok, topik pembahasannya: Bijak dan Cermat di Ranah Digital
.
🗣️ KEYNOTE SPEECH Semuel Abrijani Pangerapan, B.Sc – Direktur Jenderal Aplikasi Informatika

🗣️ MODERATOR Ovi Darin

🗣️ KEY OPINION LEADER Gilang Alvianto – Founder Hunky Dory Barbershop & Milenia Guest House

🗣️ NARASUMBER:
.
1. Syahrida Susanti, S.Pd
■ Guru Bimbingan Konseling & Sosiologi SMA 1 Tarjun
.
2. Restu Triandy (Andy/rif)
■ Musisi, Vokalis Band/rif
.
3. Ika Rozy Septya Dewi, S.Pd
■ Guru Ekonomi SMAS IT Tarjun
.
📝 SAVE THE DATE
📅 Rabu, 08 September 2021
⏰ 10.00 WITA / 09.00 WIB – Selesai
📱 Via Zoom Meeting
.
Fasilitas yang didapatkan :
📄 E-Sertifikat
💸 E – money untuk 10 Peserta Terpilih
🤝 Relasi baru
💡 Ilmu bermanfaat
.
LINK_ PENDAFTARAN
https://s.id/litdigKB0809

Webinar Literasi Kotabaru; Jaga Data Pribadimu di Dunia Digital

KOTABARU – Kementerian Komunikasi dan Informatika mengadakan webinar bertema ‘Jaga Data Pribadimu di Dunia Digital.’ Selasa (31/8/2021) pukul 14.00 Wita. Acara dibuka Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Samuel Abrijani Pangerapan, dengan menghadirkan pembicara berkompeten.

Dalam diskusi ini dipandu moderator Ronald Andretti, yang menghadirkan narasumber pertama yaitu seorang musisi asal Yogyakarta, Pongki Barata.

Pongki mengatakan, berhati-hati dalam membuat suatu postingan, karena bisa saja itu merupakan plagiat atau mengambil hak cipta seseorang.

“Ayo sama-sama kita mawas diri, dan sadar ini konten orang nih kita hati-hati dulu baru kita upload. Kita bisa menjaga supaya kita tidak mendapatkan masalah di kemudian hari kan itu tujuannya, walaupun saya menggunakan konten orang tetapi saya bisa menjaga untuk saya tidak terlibat masalah di kemudian hari,” tuturnya.

Pongki juga bercerita, ada satu oknum yang menjual produk menggunakan lagu miliknya tanpa menyertakan hak cipta atau watermark.

“Kalau cuman bikin konten sama teman-teman satu kelas atau sama teman-teman di tongkrongan nggak masalah, tetapi kalau sudah melibatkan suatu produk itu bahaya apa lagi tidak menyertakan hak milik pencipta lagunya,” pungkas Pongki.

Selanjutnya narasumber kedua Hafiz Anshari dengan materi tentang kecakapan digital.

Hafiz mengatakan, gaya belajar visual dan auditori, belajar jadi lebih mudah jika ada visualisasi atau penjelasan yang didengar.

“Raditya Dika pernah mengatakan. ‘kalau kamu suka baca, mulailah menulis. kalau kamu suka nonton, mulailah buat video. beranilah menjadi pencipta ketimbang hanya menjadi penikmat.’ itu kata Raditya Dika yang bisa menjadi motivasi bagi kita,” ucapnya.

Narasumber ketiga Novi Andriati Salim dengan materi yang tak kalah menarik tentang Etika Digital ‘Saring Dulu Yuk Sebelum Sharing.’

Novi mengatakan, menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) hoaks atau hoax adalah berita bohong atau berita tidak bersumber. hoax adalah informasi yang sesungguhnya tidak benar tetapi dibuat seolah-olah benar adanya.

Adapun ciri-ciri berita hoax yaitu:

1. Mengandung ujaran kebencian.

2. Berita yang disampaikan terkesan tidak netral.

3. Judul dan pengantarnya provokatif.

4. Menampilkan foto yang tidak sesuai atau dimanipulasi.

5. Informasi berasal dari media atau sumber yang tidak kredibel.

Novi menambahkan, yang perlu diperhatikan dalam menghadapi berita hoax yakni:

1. Upaya untuk membaca berita atau artikel, juga menonton video sampai selesai. Baru kemudian menganalisa apakah berita tersebut mengandung ciri-ciri hoax atau tidak.

2. Alamat url situs web yang dituju mencurigakan, atau tidak terkenal, ada indikasi bahwa berita tersebut adalah hoax.

3. Sering sekali isinya bisa dikutip dari media resmi, yang kemudian diubah-ubah. Supaya menimbulkan persepsi sesuai yang dikehendaki dari pembuat berita hoax.

Terakhir narasumber Risa Dwi Ayuni dengan materi tentang Implikasi Budaya Digital.

“Budaya digital adalah hasil peradaban berbagai teknologi internet yang menjadi kebiasaan, norma, dan cara hidup masyarakat. Budaya digital diproduksi, disebarkan, dikonsumsi oleh pengguna dalam jaringan internet,” tutur Risa.

Risa mengatakan, dalam budaya digital kita juga perlu melindungi diri kita agar terhindar dari kejahatan digital yakni dengan:

1. Budaya adalah suatu realita, bukan perihal baik atau buruk. Untuk itu perlu menyaring Budaya apa saja yang memberikan inspirasi positif.

2. Tetap melindungi data pribadi dengan tidak mengekspos informasi penting di media sosial.

3. Mempelajari UU ITE dan etika digital agar mengetahui batasan dalam penggunaan teknologi dan internet. (RILIS)

Ikuti Webinar Literasi Digital, Indonesia Makin Cakap Digital

Salam Literasi!
Halo Sobat Milenial ✋🏻
.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) meluncurkan program Literasi Digital Nasional dengan tema “Gerakan Nasional Literasi Digital 2021”
.
Yuk! Ikuti webinar Literasi Digital bersama Kominfo RI dengan Topik-topik asik dan narasumber yang seru pastinya. Untuk besok, topik pembahasannya: Jaga Data Pribadimu di Dunia Digital
.
🗣️ KEYNOTE SPEECH Semuel Abrijani Pangerapan, B.Sc – Direktur Jenderal Aplikasi Informatika

🗣️ MODERATOR Ronald Andretti

🗣️ KEY OPINION LEADER Novi Andriati Salim – Miss Indonesia Gorontalo 2017

🗣️ NARASUMBER:
.
1. Hafiz Anshari, S.Si., S.Pd
■ Monbukagakusha Scholarship Awardee
.
2. Pongki Barata
■ Musisi/Pencipta Lagu
.
3. Risa Dwi Ayuni, S.I.Kom., M.Si
■ Dosen dan Praktisi Komunikasi
.
📝 SAVE THE DATE
📅 Selasa, 31 Agustus 2021
⏰ 14.00 WITA / 13.00 WIB – Selesai
📱 Via Zoom Meeting
.
Fasilitas yang didapatkan :
📄 E-Sertifikat
💸 E – money untuk 10 Peserta Terpilih
🤝 Relasi baru
💡 Ilmu bermanfaat
.
LINK_ PENDAFTARAN
Salam Literasi!
Halo Sobat Milenial ✋🏻
.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) meluncurkan program Literasi Digital Nasional dengan tema “Gerakan Nasional Literasi Digital 2021”
.
Yuk! Ikuti webinar Literasi Digital bersama Kominfo RI dengan Topik-topik asik dan narasumber yang seru pastinya. Untuk besok, topik pembahasannya: Jaga Data Pribadimu di Dunia Digital
.
🗣️ KEYNOTE SPEECH Semuel Abrijani Pangerapan, B.Sc – Direktur Jenderal Aplikasi Informatika

🗣️ MODERATOR Ronald Andretti

🗣️ KEY OPINION LEADER Novi Andriati Salim – Miss Indonesia Gorontalo 2017

🗣️ NARASUMBER:
.
1. Hafiz Anshari, S.Si., S.Pd
■ Monbukagakusha Scholarship Awardee
.
2. Pongki Barata
■ Musisi/Pencipta Lagu
.
3. Risa Dwi Ayuni, S.I.Kom., M.Si
■ Dosen dan Praktisi Komunikasi
.
📝 SAVE THE DATE
📅 Selasa, 31 Agustus 2021
⏰ 14.00 WITA / 13.00 WIB – Selesai
📱 Via Zoom Meeting
.
Fasilitas yang didapatkan :
📄 E-Sertifikat
💸 E – money untuk 10 Peserta Terpilih
🤝 Relasi baru
💡 Ilmu bermanfaat
.
LINK_ PENDAFTARAN
https://s.id/litdigKB3108

Exit mobile version