Mengenal Kuntau, Jadi Penutup Gebyar Museum Lambung Mangkurat 2025

BANJARBARU – Museum Lambung Mangkurat menutup rangkaian kegiatan Gebyar Museum 2025 dengan gelaran belajar bersama seni bela diri tradisional Kuntau, Minggu (21/9).

Suasana belajar bersama Mengenal Kuntau di Museum Lambung Mangkurat

Kegiatan ini menghadirkan suasana berbeda karena peserta tak hanya diajak mengenal sejarah Kuntau, tetapi juga mempraktikkannya secara langsung.

Kepala Sub Bagian Tata Usaha Museum Lambung Mangkurat, Agus Antasari, menyampaikan pemilihan Kuntau sebagai penutup gebyar tahun ini merupakan bentuk komitmen museum dalam melestarikan warisan budaya takbenda Kalimantan Selatan.

“Kuntau bukan hanya keterampilan bela diri, tetapi juga sarat dengan nilai-nilai luhur seperti disiplin, keberanian, penghormatan, dan kebersamaan,” ujarnya.

Agus menambahkan, museum ingin menghadirkan ruang belajar alternatif yang kreatif dan interaktif. Anak-anak maupun generasi muda diharapkan tak sekadar mengenal Kuntau dari koleksi dan cerita, tetapi juga bisa merasakan langsung pengalaman berlatih bersama para pelatih.

“Dengan demikian, museum bukan hanya tempat menyimpan benda, melainkan juga ruang hidup budaya yang dekat dengan masyarakat,” jelasnya.

Kegiatan belajar bersama ini diikuti 100 peserta yang terdiri dari lima perguruan Kuntau se-Kalsel, komunitas Artpedia ULM, serta siswa-siswi dari SMKN 3 Banjarbaru, SMPN 3 Banjarbaru, dan SMAN 1 Martapura.

Pamong Budaya Muda Museum Lambung Mangkurat, Raudatul Aflahah menilai, kehadiran para peserta menjadi bukti nyata semangat bersama dalam menjaga dan melestarikan budaya bangsa.

“Dengan adanya ruang terbuka dan interaktif di museum, generasi muda bisa lebih dekat dengan sejarah sekaligus lebih kreatif dalam melestarikan kebudayaan daerah,” katanya.

Raudatul berharap ke depan Museum Lambung Mangkurat dapat menjadi wadah bagi komunitas pecinta seni dan budaya. Menurutnya, museum bisa difungsikan sebagai tempat belajar bersama, ruang pameran karya, hingga ajang pertemuan komunitas.

“Kami siap menjalin kerja sama dengan sekolah, perguruan tinggi, maupun komunitas, demi menjaga kelestarian seni, budaya dan sejarah,” pungkasnya. (SYA/RIW/RH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Exit mobile version