Pemprov Kalsel Gelar Lomba Panahan Piala Paman Birin

KANDANGAN – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora)nya menggelar lomba Panahan Piala Paman Birin Tahun 2023 di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS). Dibuka secara resmi oleh Pj Bupati Kabupaten HSS Hermansyah, Senin (20/11).

Pj Bupati Kab HSS Hermansyah

Herman mengatakan, Pemerintah Provinsi Kalsel tentunya, mengapresiasi setinggi tingginya terhadap, Pemkab HSS yang bersedia menyelenggarakan lomba panahan tingkat Provinsi Kalsel tersebut.

“Lomba ini digelar, dalam rangka memeriahkan hari jadi Kabupaten HSS ke 73,” ungkapnya.

Dipilihnya, lanjut Herman, cabang olahraga panahan ini, karena pahanan termasuk cabang olahraga yang masuk dalam prioritas Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) dan Desain Besar Olahraga Daerah.

“Panahan ini masuk dalam DBON dan DBOD, sehingga olahraga ini sering dipertandingkan,” ucapnya.

Herman berharap, melalui kegiatan ini nantinya mampu mencetak bibit pemanah yang memiliki talenta muda Banua agar membawa nama harum Kalsel khususnya Kabupaten Hulu Sungai Selatan kedepannya.

“Kami berharap lomba ini dapat menghasilkan atlet atlet yang handal,” ucap Herman.

Peserta yang mengikuti Lomba ini, sebanyak 229 peserta terdiri atas 132 Putra dan 97 Putri. Kategori yang dipertandingkan mencakup berbagai tingkatan keahlian, sehingga menciptakan persaingan yang sehat dan meriah. (DISPORA.KALSEL/SRI/RDM/APR)

Panen dan Tanam Padi di HSS, Paman Birin: Insya Allah Kalsel Terus Menjadi Penyangga Pangan Nasional

Hulu Sungai Selatan– Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor melakukan syukuran panen raya sekaligus tanam padi ulang, di area persawahan milik Kelompok Tani Bina Baru di desa Siang Gantang, Kecamatan Daha Barat, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, pada Selasa (10/10) pagi.

Kegiatan tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah dalam mendukung Gerakan Nasional Antisipasi Dampak Iklim El-Nino yang sedang melanda di berbagai wilayah di Indonesia, termasuk di Kalimantan Selatan.

Acara tersebut turut dihadiri Pj. Bupati Hulu Sungai Selatan, Hermansyah, Dandim 1003 HSS Letkol Infanteri Bayu Oktavianto Sudibyo, Kapolres HSS AKBP Leo Martin Pasaribu, Kadis Pertanian dan Ketahananan Pangan HSS M. Noor, dan puluhan anggota Gapoktan Bina Baru.

Setiba pukul 11.00 WITA di desa Siang Gantang, Paman Birin langsung melakukan panen raya, dilanjutkan tanam padi ulang dan penyerahan bantuan ABPD Provinsi Kalimantan Selatan untuk kabupaten Hulu Sungai Selatan Rp860 juta, dan bantuan ABPN Kementerian Pertanian RI untuk Kabupaten Hulu Sungai Selatan tahun 2023 Rp3,1 milyar.

Dalam sambutannya, Paman Birin memberikan apresiasi kepada masyarakat, khususnya yang ada di desa Tiang Gantang yang meski pun saat ini kemarau panjang, masih saja bisa panen padi.

“Ini adalah bukti bahwa Banua kita diciptakan Allah begitu luar biasa kayanya. Saat ini kita memanen lalu menanaminya lagi. Artinya ini tidak pernah putus dalam menanam padi,” ujar Paman Birin.

Lebih-lebih, menurut Paman Birin, saat ini Indonesia tengah menghadapi dampak iklim El-Nino dan kemarau yang begitu panjang. Sebagimana arahan dari Presiden, bahwa setiap daerah harus bersiap menghadapi ancaman tersebut.

“Alhamdulillah kemarin kita menerima penghargaan dari kementerian pertanian, dan tentu penghargaan ini adalah hasil atas kerja para petani kita, sehingga Banua kita mendapat apresiasi dari pemerintah pusat. Tentu saja penghargaan ini kita persembahkan untuk para petani kita, lebih khususnya para petani kita yang ada di desa Siang Gantang,” tambah Paman.

Menurutnya, saat ini pemerintah pusat tengah melakukan program penanaman padi 500 ribu hektar tiap provinsi yang ada di Indonesia dalam menghadapi El-Nino, termasuk Provinsi Kalimantan Selatan.

“Dalam rangka gerakan nasional, ulun tidak ragu-ragu lagi dan ulun menyanggupi program tersebut, dan berharap nantinya padi-padi yang kita tanam bisa surplus, dan Insya Allah Kalsel terus dapat menjadi penyangga pangan nasional,” harapnya.

Gubernur Kalsel saat memberikan sambutan sebelum memanen dan tanam ulang padi di HSS

Sementara itu, Pj. Bupati Hulu Sungai Selatan, Hermansyah dalam sambutannya mengatakan, untuk saat ini luas tanam dari April hingga September 2023 di kabupaten Hulu Sungai Selatan seluas 16.513 hektar.

“Dari target Gerakan Nasional Antisipasi El Nino seluas 13.609 hektar, Alhamdulillah kita bisa tanam seluas 13.620 hektar. Artinya, kabupaten HSS adalah satu-satunya kabupaten di Kalsel yang surplus luas tanam seluas 17 hektar,” ujar Hermasyah.

Menurutnya, perkiraan panen hingga Desember 2023 seluas 29.950 hektar atau 99 persen dari luas tanam. Sehingga perkiraan panen di kabupaten HSS sebanyak 114.592 ton gabah kering dan setara beras sebanyak 72.192 ton.

“Sehingga perlu saya sampaikan Pak Gubernur, bahwa jumlah konsumsi beras masyarakat dari jumlah penduduk 233.153 jiwa di kabupaten HSS pertahun sebanyak 24.108 ton. Dari kondisi tersebut, kabupaten HSS hingga Desember tahun 2023 mengalami surplus beras sebanyak 4.885 ton,” paparnya.

Untuk itu, Ia berharap dukungan dari pemerintah daerah maupun pemerintah pusat dapat memberikan dampak yang luar biasa bagi petani yang ada di kabupaten HSS, sehingga HSS tidak hanya siap menjadi penyangga pangan di kabupaten lain yang ada di Kalsel, tetapi dapat menjadi pangan nasional nantinya, terlebih sebentar lagi Kalsel menjadi gerbang Ibu Kota Negara.

Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Bina Baru Siang Gantang, Maran (63) mengatakan, hingga saat ini kelompoknya terus melakukan penanaman padi. Bahkan, menurutnya kelompok tani dari 2 desa tersebut, tidak hanya berfokus pada tanaman padi.

“Alhamdulillah, masyarakat kita urusan beras tidak ada yang menukar (membeli), rata-rata punya sendiri. Bahkan dari tahun 1970, masyarakat petani yang ada di desa Siang Gantang atau pun sekitar sini cuma gagal panen 3 kali saja,” ujar Maran saat diwawancara.

Gubernur Kalsel saat menanam ulang padi di HSS

Petani desa Siang Gantang tidak hanya mengandalkan tanaman padi semata, selain memakan waktu yang cukup panjang dalam sekali panen, masyarakat juga menanam terong, tomat, lombok dan sayuran lainnya.

“Bahkan terong yang ada di pasaran dan bahkan di Banjar itu mengambil disini. Terong disini dalam sehari bisa panen sebanyak 20 ton,” tambahnya lagi.

Untuk itu, Maran berharap bantuan dari pemerintah daerah, baik itu bantuan alat tani atau pun pupuk, dapat meringankan masyarakat tani. Terlebih kelompok tani yang Ia pimpin memiliki anggota kurang lebih 50 kepala keluarga yang sudah bergabung.

“Kita berharap pemberdayaan kelompok tani ini kedepannya dapat terus diperhatikan,” imbuhnya.

Sementara Ali (70) yang juga hadir dalam acara tersebut mengaku bahwa tidak pernah seorang g/Gubernur datang mengunjungi desanya.

“Paling kada ya Bupati, itu pun jarang banar. Dan Alhamdulillah hari ini Paman Birin bisa datang kesini dan ulun bisa melihat secata langsung,” ujar Ali.

Lebih bahagianya lagi, Ali merupakan salah satu orang yang dipanggil maju Paman Birin, dirinya hanya ditanyai apakah masyarakat di desanya memerlukan pupuk ketika bertani apa tidak.

“Ada pupuk bagus, kadada pupuk juga bagus Pak Gub,” ujar Ali.

Karena menjawab, Ali beserta tiga orang lainnya mendapat hadiah dari Paman Birin sebanyak Rp500 ribu

“Bersyukur banar bisa lihat sidin langsung, himung banar, Alhamdulillah sidin liwar baiknya,” ujar Ali. (Biroadpim-RIW/RDM/APR)

Paman Birin Syukuran Panen Padi Apung di Desa Hamayung, Hulu Sungai Selatan

HULU SUNGAI SELATAN – Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor menghadiri syukuran dan panen bersama para petani budidaya padi apung di Desa Hamayung Kecamatan Daha Utara, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, pada Selasa (4/4).

Di lingkungan kondisi air yang selalu tergenang, serta mengoptimalkan produksi padi di atas luasan lahan 0,6 hektar, ada sebanyak 1.500 styrofoam padi apung menguning.

Paman Birin (sapaan khas Gubernur) mengatakan, lahan padi apung Kelompok Tani Cinta Maju Desa Hamayung, Kecamatan Daha Utara, Kabupaten Hulu Sungai Selatan ini seperti hujan di musim kemarau.

Gubernur Kalsel saat memberikan arahan

“Karena disaat kita sedang berupaya memenuhi kebutuhan pokok masyarakat kita, khususnya beras lokal, kita dapat melaksanakan panen padi hari ini,” katanya.

Paman Birin menuturkan, padi apung ini merupakan sebuah terobosan atau inovasi luar biasa dan dapat berjalan dengan sukses, sehingga ke depan dapat terus dikembangkan lebih banyak lagi, terlebih di daerah-daerah rawa.

“Potensi lahan rawa di banua kita sangat luar biasa, dimana luas baku lahan rawa, mencapai lebih dari 290 ribu hektar. Sementara hanya sebagaian kecil saja yang dapat dimanfaatkan secara terus menerus, dikarenakan berbagai hal, seperti banjir misalnya. Maka dari itu, program padi apung yang telah sukses kita laksanakan hingga hari ini, dapat menjadi contoh, untuk dikembangkan di lahan-lahan berair lainnya, yang belum dapat kita manfaatkan secara maksimal,” ungkap Paman Birin.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan, Syamsir Rahman menyampaikan, padi apung ini dalam rangka mengelola lingkungan lahan yang kondisi airnya selalu dalam atau tergenang agar tetap menghasilkan produksi padi yang optimal, dan memberikan keuntungan secara ekonomi bagi petani, serta memberikan contoh dan memotivasi petani untuk menerapkan budidaya padi apung.

“Di Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2022 melalui Anggaran Perubahan mengalokasikan kegiatan Padi Apung sebanyak 3.500 Styrofoam yang terdapat di Kabupaten Hulu Sungai Selatan 2.000 styrofoam, Barito Kuala 500 styrofoam, Balangan 1.000 Styrofoam,” pungkasnya.

Sedangkan Basran, selaku Ketua Kelompok Tani Cinta Maju Desa Mahayung, merasa terbantu dengan adanya inovasi padi apung tersebut. Selain perawatan yang lebih mudah, metode yang digunakan juga membuat hasil panen meningkat, hal tersebut dikarenakan padi yang dipanen tidak terpengaruh dengan keadaan lahan yang sering terdampak banjir, serta terhindar dari hama tikus dan juga rumput liar.

“Sebelumnya sudah dilakukan uji coba penanaman sebanyak 3 styrofoam dengan jumlah per styrofoam 21 rumpun padi, dengan jenis inpari 32, siam madu, dan sertani,” terang Basran.

Basran menambahkan, dengan metode penanaman sebelumnya, dengan cakupan lahan seluas 80 hektar hanya 30% yang dapat ditanami, hal tersebut dikarenakan debit air yang terlalu tinggi, sehingga padi tidak dapat tumbuh. Akan tetapi dengan metode padi apung, 100 persen lahan dapat ditanami.

“Alhamdulillah, dengan adanya inovasi padi apung ini, lahan seluas 80 hektar dapat ditanami padi 100%, nantinya penanaman akan dilakukan secara bertahap, oleh kelompok tani sekitar,” pungkasnya.

Basran berharap dengan adanya inovasi tersebut, dapat membantu meningkatkan perekonomian dan mensejahterakan petani.

Pada kesempatan tersebut, untuk meningkatkan dan menunjang petani, Pemprov Kalsel Pada tahun anggaran 2023 memberikan bantuan kepada sejumlah kelompok tani di Hulu Sungai Selatan.

Gubernur Kalsel saat menyerahkan bantuan

Diantaranya bantuan Padi Inbrida 100 hektar (Rp182.750.000), Biofortifkasi 250 hektar (Rp392.500.000), Padi Rawa 500 hektar (Rp1.022.500.000), Padi Apung 500 Styrofoam (Rp114.105.000), Benih padi inbrida 500 hektar (Rp137. 500.000). Kemudian bantuan insektisida dan rodentisida (Rp30.000.000), bantuan kegiatan pemberdayaan penangkar benih padi sawah kelas BP 50 hektar (Rp63.750.000), BR pasca bencana alam 270 hektar (Rp87.760.000), Asin 3 unit Power Threser (Rp39.000.000), 2 unit fasilitasi pompa air (Rp60.000.000), dan 1 unit husker polisher (Rp120.000.000). (BIROADPIM-RIW/RDM/RH)

Vaksin Bergerak Di HSS, Paman Birin Minta Pertahankan Tren Penurunan Kasus COVID-19

Hulu Sungai Selatan – Gubernur Kalimantan Selatan H Sahbirin Noor meminta kepada Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan, untuk menjaga tren penularan COVID-19 yang terus melandai.

Hal ini dikemukakan Gubernur Kalsel saat mengunjungi vaksinasi di Lapangan Lambung Mangkurat, Kandangan, pada Rabu (3/11) sore.

“Mendengar laporan Bupati Hulu Sungai Selatan tadi kasus COVID-19 hanya 2 kasus saja, saya minta ini terus dipertahankan,” sebutnya.

Disampaikan Paman Birin, terus melandainya kasus terkonfirmasi COVID-19 dikarenakan terus bergeraknya vaksinasi di Banua.

Meski terus melandai, Paman Birin berpesan kepada masyarakat di Hulu Sungai Selatan untuk terus menerapkan protokol kesehatan, seperti memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.

Gubernur Kalsel memberikan sertifikat vaksin kepada salah seorang peserta Vaksinasi Bergerak

Sementara itu, Bupati Hulu Sungai Selatan Akhmad Fikry melaporkan, hingga hari ini kasus terkonfirmasi COVID-19 tersisa 2 kasus.

Sementara untuk capaian vaksinasi di Kabupaten Hulu Sungai Selatan untuk dosis pertama sebanyak  37 persen dan dosis kedua 33 persen.

Gubernur Kalsel memberikan sertifikat vaksin kepada salah seorang peserta Vaksinasi Bergerak

Bupati Hulu Sungai Selatan berharap, capaian tersebut dapat meningkat 50 persen di bulan November dan 70 persen di bulan Desember.

Turut hadir pada monitoring Vaksinasi Bergerak di HSS, Sekda Prov Kalsel Roy Rizali Anwar, dan  Sejumlah Kepala SKPD lingkup Pemprov Kalsel. (BIROADPIM-RIW/RDM/HDR)

Webinar Literasi Digital Kabupaten Hulu Sungai Selatan; Menjadi Masyarakat Cerdas dan Cakap Digital

HULU SUNGAI SELATAN – Kementerian Komunikasi dan Informatika mengadakan webinar dengan tema “Menjadi Masyarakat Cerdas dan Cakap Digital” di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Selasa (02/11/2021) pukul 10.00 WITA.

Acara dibuka oleh Bupati Hulu Sungai Selatan, H Achmad Fikry dan Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Semuel Abrijani Pangerapan B Sc ini menampilkan sejumlah pembicara kompeten.

Dalam diskusi ini dipandu oleh moderator Ovi Darin yang menghadirkan narasumber

Narasumber pertama yakni, Prihatin Kusdini dengan materi tentang “Mengenal Lebih Jauh tentang UU ITE Terkait Perlindungan Data Pribadi”.

Mengapa data pribadi perlu perlindungan?

Ia memaparkan, tersimpan di dalam data center terdiri dari data biografi, foto profil, total pengikut, pengaturan lokasi dan alamat jika ini terekspos maka hal ini adalah pelanggaran. Menjadi pengguna media sosial harus ada persyaratan layanan saat mengisi data akun agar tetap terjaga kerahasiaannya.

Narasumber kedua, Dr Taufik Hidayat yang membahas materi tentang “Kesehatan Mental dan Teknologi Informasi di Masa Adaptasi”

“Canggihnya teknologi di era saat ini membuat para penggunanya harus bisa beradaptasi dan menjaga kesehatan mentalnya karena banyak kasus seperti bullying yang terjadi mengakibatkan mental seseorang menjadi tidak sehat serta menimbulkan trauma pada orang tersebut. Cara mencegahnya kurangi mengeskpos diri sendiri ke media sosial agar kesehatan mental tetap terjaga,” pungkasnya

Narasumber ketiga yaitu Bella Putri yang sekaligus Key Opinion Leader dalam acara ini menjelaskan materi tentang “Kecakapan Digital”

“Ada lima basic dalam digital skill, yakni writing, reseaeching, SEO copywritring, photographing and video graphing, editing. Kita bisa melakukan keguatan positif di media sosial dengan membuat konten yang bermanfaat bagi para pengikut media sosial kita. Agar orang tertarik dengan akun kita. maka buatlah sesuatu yang menarik serta buat highlight di instagram dan selalu aktif dalam membuat konten,” jelasnya

Terakhir, narasumber Hikmah yang meyampaikan materi tentang “Dampak Penyebaran Berita Hoax”

“Hoax merupakan berita bohong, ciri-cirinya seperti sumber berita yang didapat tidak jelas. Hal ini dapat berdampak pada kesehatan mental, kepanikan publik, adanya manipulasi, dan mengganggu perekonomian. Kita dapat menangkal berita hoax dengan itropeksi, lakukan cek dan ricek sebelum menyebarkan berita,” pungkasnya. (RILIS)

Webinar Literasi Digital Kabupaten Hulu Sungai Selatan; Aman dan Nyaman di Ruang Digital Bersama Literasi

HSS –  Kementerian Komunikasi dan Informatika mengadakan webinar dengan tema “Aman dan Nyaman di Ruang Digital Bersama Literasi” di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kamis (28/10) pukul 14.00 WITA.

Acara dibuka oleh Bupati Hulu Sungai Selatan, H Achmad Fikry dan Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Semuel Abrijani Pangerapan B Sc ini menampilkan sejumlah pembicara kompeten.

Dalam diskusi ini dipandu oleh moderator Aulia Mawardika yang menghadirkan narasumber pertama yakni, dr Fiska Suratmono dengan materi tentang “Keamanan Digital”.

“Dalam berinternet terdapat dampak positif internet yaitu, membantu anak belajar mengeksplorasi, melatih kognitif, meredakan ketegangan atau memberi hiburan, dan berafiliasi dengan teman sebaya,” tuturnya.

Selain dampak positif. Fiska melanjutkan, terdapat dampak negatif yang dapat terjadi ketika menggunakan internet berlebihan adalah mengganggu kehidupan keluarga, pekerjaan, pendidikan, tidur, hobi, dan hubungan sosial.

Narasumber kedua, Amalia Permata Rizky yang membahas materi tentang “Etika Digital”

“Media sosial memiliki banyak fungsi saat ini, seperti sumber berbagi informasi, membagikan aktivitas pribadi, membagikan reputasi yang kita miliki, memiliki suatu grup dengan teman-teman media sosial, serta banyak lagi yang dapat kita lakukan di media sosial” Pungkasnya

Narasumber ketiga yaitu Khusmul Prasetyo yang sekaligus Key Opinion Leader dalam acara ini menjelaskan materi tentang “Kecakapan Digital”

“Sejarah multikulturalisme bangsa terjadi karena adanya kondisi geografis yang memengaruhi keberagaman dan sejarah di masa silam serta perenggutan nilai-nilai luhur dan budaya bangsa di era pandemi,” tuturnya

“Tantangan multikulturalisme yang kerap terjadi di ruang digital biasanya faktor tingkat literasi, pemecah belah bangsa, dan ujaran kebencian,” pungkasnya

Terakhir, narasumber Syahrial Shaddiq yang meyampaikan materi tentang “Budaya Digital”

Berkenalan dengan Artificial Intelligence (AI), sebuah kecerdasan buatan yakni kecerdasan yang ditambahkan kepada suatu sistem yang bisa diatur dalam konteks ilmiah.

Walaupun AI memiliki konotasi fiksi ilmiah yang kuat, AI membentuk cabang yang sangat penting pada ilmu komputer, berhubungan dengan perilaku, pembelajaran dan adaptasi yang cerdas dalam sebuah mesin.

Pembuatan mesin dan program komputer untuk melakukan otomatisasi tugas-tugas yang membutuhkan perilaku cerdas.

“Termasuk contohnya adalah pengendalian, perencanaan dan penjadwalan, kemampuan untuk menjawab diagnosa dan pertanyaan pelanggan, serta pengenalan tulisan tangan, suara dan wajah,” ujarnya

“Tidak ada definisi yang memuaskan untuk kecerdasan, seperti kemampuan untuk memperoleh pengetahuan dan menggunakannya atau kecerdasan yaitu apa yang diukur oleh sebuah tes Kecerdasan,” tuturnya. (RILIS)

Webinar Literasi Digital Hulu Sungai Selatan; Aman dan Nyaman di Ruang Digital Bersama Literasi

HULU SUNGAI SELATAN – Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) meluncurkan program Literasi Digital Nasional dengan tema ” Aman dan Nyaman di Ruang Digital Bersama Lirerasi “untuk wilayah Hulu Sungai Selatan, Kalsel, Kamis (28/10/21) siang.

Salah satu narasumber Fiska Suratmono menjelaskan Literasi Digital sangatlah penting karena anak – anak sekarang memiliki keunikan yang berhubungan dengan dunia digital artinya anak sekarang harus melek beliterasi yang mana nantinya akan menunjang karier si anak itu sendiri.

“Sebagai orang tua yang bijaksana mendampingi putra putrinya ketika berada di dunia digital, kita sebagai orang tua yang harus beradaptasi dalam mengeluarkan potensi anak – anak ketika berselancar di dunia digital, ungkap Fiska.

“Saat ini ternyata dari survei paling kuat internet adalah kecanduan internet dan sebagai orang tua bisa melakukan literasi misal jika dia belum mencapai batas usia yang ditentukan maka jangan diberikan gadget kepada si anak, ketika dia akan mengakses internet maka dia harus meminta ijin kepada orang tuanya dan disitu nanti akan tercipta sebuah diskusi, kemudian yang kedua memberikan pembatasan dari segi usia juga batas durasi penggunaan digital tadi, ketiga mendampingi anak apa yang dilihat anak di dunia maya, disini peran berperan sebagai kontrol dan bisa mendekatkan orang tuan dan anak, yang keempat buatkan jadwal aktifitas si anak di luar apa saja dan digali ekstrakurikulernya sehingga semuanya terstruktural, “ujar Fiska.

Sementara itu Amalia Permata Rizky menjelaskan Sosial Media memiliki tiga bagian yaitu mulai memproduksi, kemudian menyebarkan dan membentuk gagasan pikiran yang disebarluaskan sesuai dengan kebutuhan baik dari penggunanya maupun dari pembuat pesan kepada audiensnya.

Webinar Literasi Digital bersama Kominfo RI ini menghadirkan
KEYNOTE SPEECH H. Achmad Fikry,Bupati HSS dengan Moderator Aulia Mawardika Key Opinion Leader Khusnul Prasetyo Influencer & Duta Supporter Asian Games 2018.
Narasumber Amalia Permata Rizky
Manager Kerjasama dan Pengembangan Usaha Kreatif UB Medcom Group , Fiska Suratmono
Medical Doctor & Enterpreneur Owner @the_crown_clinic, Syahrial Shaddiq Akademisi Program S1, S2 & S3 Pj. Dekan Fakultas Hukum & Bisnis yoUCB. (RILIS)

Webinar Literasi Digital Kabupaten Hulu Sungai Selatan; Hujan Cuan Bersama Literasi Digital

HSS – Kementerian Komunikasi dan Informatika mengadakan webinar bertema “Hujan Cuan Bersama Literasi Digital” di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Selasa (5/10/2021) pukul 10.00 WITA.

Acara dibuka oleh Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Semuel Abrijani Pangerapan B Sc dan Bupati Hulu Sungai Selatan, Drs H Achmad Fikry ini menampilkan sejumlah pembicara kompeten.

Dalam diskusi ini dipandu oleh moderator Amal Bastian yang menghadirkan narasumber pertama yakni, Dr Fiska Suratmono yang menyampaikan materi tentang “Keamanan Digital”

Dalam diskusinya dokter Fiska menjelaskan, sekarang negara kita menjadi pasar utama pengguna internet, pengguna internet di Indonesia ada sebanyak 132,7 Juta.

“Peringkat pertama diduduki oleh Komputer dan mobile sebesar 67,2 Juta lalu mobile sebesar 63,1 juta dan komputer 2,2 juta,” jelasnya.

Terlebih lagi media sosial sekarang ada pada angka 129,2 juta, hiburan 128,4 juta, berita 127,9 juta yang disusul oleh pendidikan yang sekarang kini beralih pada digital ada 124,4 juta, kemudian komersil 123,5 juta dan layanan publik 121,5 juta.

Maka dalam hal ini, sangat diperlukan sekali peran orang tua dalam menjaga keamanan Internet pada anaknya. Hal ini diakibatkan dari Revolusi Digital yakni perubahan dari teknologi mekanik dan elektronik analog ke teknologi digital (1980).

Dimana antara orang tua dan anak tak sinkron, dimana sering dikatakan kudet atau gaptek hal ini dipicu oleh revolusi digital sebagai contoh yang sering diketahui handphone dulu fungsinya hanya sekedar menelpon, membalas, menerima dan mengirim pesan saja.

“Kini berubah menjadi banyaknya fitur dalam hal ini anak-anak ini perlu di awasi agar tak terjerumus dengan hal yang tak seharusnya dilihat,” ucapnya.

Narasumber kedua, Muhammad Suaidi Firdaus yang menyampaikan materi tentang “Budaya Digital”

“Untuk membangun personal branding, perkenalkan diri kita melalui skill yang kita miliki, profesi kita, serta attitude kita” bebernya

“Tujuan personal branding yaitu untuk membangun kepercayaan diri, agar job datang sendiri, dan dapat mempengaruhi orang lain” ungkapnya

“Ide konten untuk personal branding dapat dibangun melalui hobby/passion yang kita miliki, profesi, dan hal yang ingin kita sampaikan” ungkapnya.

Narasumber ketiga yaitu Bella Citra yang sekaligus Key Opinion Leader dalam acara ini menjelaskan materi tentang “Kecakapan Digital”

Ia memaparkan, internet adalah sebuah sistem komunikasi global yang menghubungkan komputer-komputer dan jaringan-jaringan komputer di seluruh dunia.

“Tujuan digital skills salah satunya yaitu membuka wawasan untuk teknologi digital, cakap dalam menggunakan aplikasi digital marketing, cakap menggunakan aplikasi untuk membuat konten kreatif, dan cakap menggunakan aplikasi yang mendukung pembelajaran,” pungkasnya

Terakhir, narasumber Siti Jamilah yang menyampaikan materi tentang “Etika Digital”

“Dari survei 6000 anak yang dilakukan kementrian pendidikan dan keagamaan memparkan sebanyak 95 persen anak dapat mengakses situs pornografi lewat internet, bahkan ada yang diajak live streaming membicarakan hal yang berbau konten pornografi,” bebernya

“Sangat penting menanamkan identitas diri dan pemahaman agama di rentang usia dini. Agar anak mampu berpikir dan belajar bertanggung jawab terhadap semua perbuatannya,” pungkasnya. (RILIS)

Webinar Literasi Digital Kabupaten Hulu Sungai Selatan; Siapkan Diri Hadapi Transformasi Digital

HULU SUNGAI SELATAN – Kementerian Komunikasi dan Informatika mengadakan webinar bertema “Siapkan Diri Hadapi Transformasi Digital.” di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Sabtu (2/10/2021) pukul 14.00 WITA.

Acara dibuka Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Samuel Abrijani Pangerapan dan Bupati HSS, Achmad Fikry, ini menampilkan sejumlah pembicara kompeten.

Dipandu oleh moderator Amal Bastian, yang menghadirkan narasumber pertama Ratyuhono Linggar Putra, dengan materi tentang ‘Mengenal Lebih Jauh Cara Menyuarakan Pendapat di Dunia Digital.’

Ratyuhono menuturkan, pergeseran media berpendapat saat ini berupa teknologi digital menciptakan negara Demokrasi yang partisipatif.

“Kebebasan berpendapat dan berekspresi adalah hak setiap manusia dan diatur dalam UUD 1945 ayat 3,” ucapnya.

Kebebasan berpendapat yang harus diperhatikan sebagai berikut:

1. Opini. Harus berlandaskan fakta atau data dan dapat dipertanggungjawabkan jika tidak maka akan memunculkan hoax.

2. Kritik. Pada dasarnya merupakan suatu hal atau tindakan yang baik, ketika dilakukan dengan tidak menyinggung atau menyakiti perasaan.

3. Fitnah dan ujaran kebencian. Jelas hal yang negatif dapat berujung pada pencemaran nama baik.

Adapun, tips menyatakan pendapat di media digital ialah:

1. Hindari opini provokatif.

2. Mengetahui isu secara detail.

3. Memikirkan kembali pendapat.

4. Menyampaikan dengan sopan dan santun.

5. Perhatikan peraturan pemerintah.

“Ada atau tidak adanya hukum atau aturan maka kita tetap harus menghormati, bijak, dan paham beretika di media sosial,” tuturnya.

Narasumber kedua Junaidy dengan materi tentang ‘Keamanan Digital, jari-mu harimau-mu.’

“Ketika tidak merasa diawasi jadi mau se enak-enaknya saja membuat postingan, semau-maunya saja menuliskan sesuatu yang mungkin itu baik menurutnya namun belum tentu bisa diterima orang secara umum,” tuturnya.

Kata dia, sekarang ini pola lama dengan konsep berbicara secara langsung itu sudah digantikan dengan pola baru seperti komunikasi secara audio maupun secara visual.

“Kita harus bijak bermedia sosial, karena berawal dari pikiran lalu jari-jari adalah penentu akhir, ketika kita merasa benar belum tentu orang lain salah, dan sebaliknya ketika kita merasa salah belum tentu orang lain benar,” ucapnya.

Junaidy menjelaskan, internet sehat adalah cara berperilaku yang beretika saat mengakses suatu informasi dan internet, selain itu juga pengguna internet yang sehat tidak melakukan aktivitas internet yang melanggar hukum seperti pelanggaran hak cipta, hacking dan mengakses konten ilegal.

Tips berinternet sehat seperti, cerdas menggunakan akun, cerdas cek dan ricek kemudian, cerdas mengupdate.

Adapun, cara berinternet sehat yaitu:

1. Hindari situs atau forum yang berbahaya.

2. Pasang aplikasi parental control bagi orang tua yang anaknya sudah mengenal dan menggunakan internet.

3. Berikan sosialisasi kepada anak sejak dini soal hal baik dan hal buruk saat menggunakan internet.

4. Gunakan DNS yang memblok situs berbahaya seperti situs judi, situs dewasa dan yang lainnya.

5. Pertebal iman dan agama adalah salah satu firewall utama dalam diri pengguna internet.

Kemudian, Junaidy memberikan cara bermedsos yang sehat:

1. Tidak membagikan Informasi pribadi.

2. Pilih-pilih teman.

3. Hindari akun-akun negatif.

4. Periksa kembali sebelum membagikan konten.

5. Gunakan untuk pengembangan diri.

6. Jadikan sarana personal branding.

Selanjutnya narasumber ketiga Najma Shofia Maharani dengan pemaparan tentang ‘Sopan dan Beradab di Media Sosial.’

Najma mengatakan, dampak digitalisasi media mengubah etika dan sopan santun. “Media digital mengubah masyarakat dalam bersosialisasi, mereka menjadi malas berinteraksi secara langsung,” tuturnya.

Kemudian, digital ethic adalah disiplin yang kompleks karena perilaku individu sulit untuk di pantau atau diukur. Yang bertujuan untuk mendefinisikan tanggung jawab sosial dan membimbing praktisi dalam membuat penilaian yang etis dan sehat.

“Sopan santun adalah cara kita menghormati orang lain hanya saja di media sosial seseorang dapat dimungkinkan untuk tidak menampilkan privasi asli, seperti memakai topeng dan memposting sesuka hatinya,” ucapnya.

Adab bermedia sosial itu ada apa saja sih? yaitu:

1. Tidak menghina orang lain.

2. Pastikan kebenaran berita.

3. Hargai pendapat orang lain.

4. Menjaga komentar.

5. Filter atau saring informasi yang akan dibagikan.

Selanjutnya cyberbullying, yakni perundungan dengan menggunakan teknologi digital. Hal ini dapat terjadi di media sosial, platform chatting, platform bermain game dan ponsel.

Contoh cyberbullying dapat berupa seperti:

1. Menyebarkan kebohongan.

2. Mengirim pesan atau ancaman.

3. Meniru atau mengatasnamakan seseorang.

4. Trolling.

5. Mengucapkan.

6. Membuat situs kebencian.

7. Menghasut.

8. Memberikan suara untuk atau menentang seseorang.

9. Membuat akun palsu membajak atau mencuri.

10. Memaksa anak-anak agar mengirimkan gambar.

Cara mengatasi Cyberbullying yaitu, pahami bahwa tidak semua orang punya kepercayaan dan pandangan yang sama, istirahat dari media sosial atau teknologi, memberi tahu orang tua atau orang dewasa yang terpercaya, dan melaporkan kepada pihak yang berwajib.

Terakhir narasumber Pimpinan Umum Koranbanjar.net, Denny Setiawan, S.Sos dengan materi yang tak kalah menarik tentang ‘Penting. Melawan Konten Negatif Dengan Serbuan Konten Positif.’

Denny bercerita, ada 10 orang yang sedang mengamati satu gelas air berwarna hitam, tanpa mencium dan meminum. Air ini sebetulnya adalah air kopi. Lantas 8 orang dari 10 orang tersebut menyebutkan air whisky karena warna air sama-sama hitam. Sedangkan 2 orang lainnya menyebutkan air kopi.

“Nah, penilaian orang dengan jumlah yang lebih banyak, bisa saja mengubah sebutan air kopi itu menjadi whisky padahal sesungguhnya air tersebut adalah air kopi,” ucapnya.

Kemudian, cerita kedua yang memberikan pandangan tentang bagaimana melawan konten negatif dengan serbuan konten positif.

Cerita kedua mengandung arti, konten-konten negatif memang harus dilawan dengan serbuan konten-konten yang positif, supaya akan membentuk opini yang benar terhadap konten yang beredar di dunia maya melalui internet.

Namun sebaliknya, apabila konten-konten positif akan mendapat serbuan dari konten-konten yang negatif, maka konten positif akan tenggelam sehingga konten negatif yang melekat terhadap mindset atau cara berpikir publik.

Denny mengatakan, masyarakat di tanah air sudah didominasi oleh pengguna internet aktif, baik itu melalui akun media sosial seperti Instagram, Facebook, Tiktok YouTube, Twitter dan lainnya.

“Jadi tak dapat dipungkiri bahwa begitu melek dari tidur masyarakat kita sudah tidak lagi meraba siapa yang berada di samping, melainkan langsung meraba dan mencari handphone atau Android,” tuturnya.

Lalu bagaimana cara kita melawan konten negatif dengan serbuan konten positif?

Denny berujar, kalau kita tidak ingin menjadi bagian perusak moral bangsa yang suka berpikir mesum, bahkan melakukan perbuatan yang dilarang agama, maka kita harus masuk dalam kolom komentar penyebar postingan tersebut dengan tujuan menyebarkan konten-konten positif.

“Setidaknya, postingan positif dalam konten negatif itu akan membuat netizen atau warganet yang menjadi komentator akan risih, lalu pergi,” tuturnya.

Ia menambahkan, melawan konten negatif dengan konten positif tidak bisa hanya dilakukan sendiri, membutuhkan kelompok netizen yang memiliki tujuan sama yakni memberikan pemahaman pemahaman yang positif pula. (RILIS)

Webinar Literasi Digital Kabupaten Hulu Sungai Selatan; Jaga Keluarga Dari Kecanduan Digital

HULU SUNGAI SELATAN – Kementerian Komunikasi dan Informatika mengadakan webinar bertema “Jaga Keluarga Dari Kecanduan Digital.” di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Rabu (22/9) pukul 10.00 WITA.

Acara dibuka Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Semuel Abrijani Pangerapan dan Bupati HSU, Achmad Fikry, ini menampilkan sejumlah pembicara kompeten.

Dipandu oleh moderator Rio Brama, yang menghadirkan narasumber pertama Steve Pattinama dengan materi tentang Digital Creator.

Steve mengatakan, semua aktivitas sudah pasti berhubungan dengan internet, jadi kalau misal kecanduan itu sangat berbahaya.

“Ciri-ciri orang kecanduan itu biasanya tidak bisa berhenti menggunakan media sosial serta tidak melihat tempat dan waktu,” ucapnya

“Kalau kita bisa memanfaatkan internet dengan baik pasti akan mendatangkan kebaikan juga,” sambungnya.

Menanggapi komentar negatif, Steve menuturkan, tindakan tersebut bisa dibawa ke ranah hukum karena ada pasalnya.

“Daripada kita menanggung hukuman karena komentar negatif lebih baik kita melakukan hal yang baik di media sosial, dan yang dikomentari juga jangan mudah terpancing,” tuturnya.

Narasumber kedua Arin Swandari menjelaskan tentang Keamanan Digital.

Arin mengatakan, demokrasi bukan selalu soal pemilu atau terkait pemerintahan, tetapi demokrasi itu dapat diartikan menerima selera yang berbeda dan sebagaimana mereka mengekspresikan di medsos, menghargai cara berpakaian orang lain, pilihan warna dan lain-lain.

Sedangkan toleransi bukan hanya seputar agama, keyakinan dan suku, toleransi itu juga tentang inklusivitas dan kesetaraan, tentang panggung yang setara untuk laki-laki perempuan disabilitas atau bukan disabilitas.

Arin menambahkan, konten baik itu yakni, kreatif, tidak merasa paling benar, tidak menyinggung SARA, selalu positif, bahasa yang sopan, saring sebelum sharing, empati karena yang sedang berinteraksi adalah manusia bukan mesin dan mengkritik dengan bahasa yang baik didasari fakta disertai solusi.

Selanjutnya narasumber ketiga Maharani Lulu dengan materi tentang ‘Pentingnya Digital Skills di Masa Pandemi Covid-19.’

Maharani mengatakan, pengguna internet meningkat 15,5 persen atau 27 juta jiwa jika dibandingkan pada Januari 2020. Dewasa ini, pengguna internet telah mencapai 202,6 juta jiwa.

“Hal ini tidak menutup kemungkinan apabila semua kegiatan nantinya akan terdigitalisasi,” ucapnya.

Kata dia, dengan digital skills masyarakat mampu beradaptasi dengan kehidupan yang serba digital dan masyarakat mampu menampilkan konten kreatif mendidik yang menyejukkan dan menyerukan perdamaian.

Narasumber terakhir Hairiyadi dengan materi yang tak kalah menarik tentang ‘Sudah Tahukah Kamu Dampak Penyebaran Berita Hoax?’

“Berita bohong atau hoax adalah informasi yang sesungguhnya tidak benar tetapi dibuat seolah-olah benar adanya,” tuturnya.

Kata dia, ciri-ciri berita hoax yaitu:

1. Berita yang didapatkan menimbulkan kecemasan, kebencian, atau permusuhan antar satu sama lain.

2. Tidak ada sumber berita jelas yang dapat dimintai pertanggungjawaban atau klarifikasi.

3. Informasi bersifat menyerang, berat sebelah, dan tidak netral.

4. Memiliki judul provokatif yang tidak sesuai dengan isi berita.

5. Memaksa untuk membagikan berita tersebut agar viral.

6. Berita yang diluncurkan tidak menyeluruh, ada fakta yang disembunyikan dan memelintir informasi yang diberikan oleh sumber terpercaya.

7. Menggunakan data dan foto fiktif agar berita yang ditulis dapat dipercaya.

8. Memanipulasi fakta yang sebenarnya.

9. Ditulis oleh media yang tidak kredibel.

Adapun dampak dari berita hoax yang ditimbulkan yakni:

1. Menimbulkan perpecahan, berita bohong memicu perpecahan baik antar individu maupun kelompok.

2. Menurunkan reputasi seseorang, seringkali berita hoax akan merugikan satu pihak dan menguntungkan pihak lainnya.

3. Tidak lagi percaya fakta, karena terlalu banyak berita bohong yang beredar, masyarakat jadi sulit membedakan mana informasi palsu dan fakta.

4. Menimbulkan opini negatif, berita hoax sering kali menyasar emosi masyarakat.

5. Merugikan masyarakat, hoax bisa saja merugikan masyarakat secara materi.

Sementara itu, tips menangkal berita bohong yaitu jangan terprovokasi, cek sumber berita pastikan informasi yang didapat sumbernya jelas, perbanyak membaca, bandingkan informasi sumber dengan informasi dari sumber lain, dan juga berbagi informasi. (RILIS)

Exit mobile version