Minta Kejelasan Transfer Dana Desa, Komisi I DPRD Kalsel Sambangi Kemendes PDTT

JAKARTA – Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), meminta kejelasan terkait keterlambatan transfer dana desa yang hingga awal November masih menjadi keluhan banyak pemerintah desa di daerah.

Permintaan tersebut disampaikan langsung  jajaran Komisi I, saat melakukan kunjungan kerja ke Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), yang dipimpin Wakil Ketua Komisi I DPRD Kalsel, Habib Hamid Bahasyim,  Kamis (6/11)

Dalam pertemuan tersebut, Habib Hamid menyampaikan, bahwa pihaknya menerima banyak aspirasi dari pemerintah desa di Kalimantan Selatan yang mengeluhkan lambatnya pencairan dana transfer dari pemerintah pusat.

suasana pertemuan

“Tujuan kami datang ke Kementerian Desa ini adalah untuk menanyakan perihal transfer keuangan daerah yang sampai saat ini desa-desa mengaku resah. Kami menerima banyak sekali aspirasi tentang keterlambatan pencairan ini,” ujarnya

Hamid menambahkan, keterlambatan tersebut dikhawatirkan berdampak pada pelaksanaan berbagai program pembangunan di desa, sekaligus berpotensi menimbulkan Silpa (Sisa Lebih Perhitungan Anggaran), karena dana tidak dapat dibelanjakan sesuai waktu yang telah ditentukan.

Dari hasil pertemuan, Komisi I memperoleh penjelasan, bahwa keterlambatan penyaluran dana desa terjadi karena pemerintah pusat masih menyelesaikan petunjuk teknis (juknis), terkait mekanisme pencairan. Kondisi ini menyebabkan sebagian besar desa di Kalimantan Selatan belum menerima dana tersebut, kecuali beberapa desa di kabupaten tertentu.

Foto bersama : sumber Humas DPRD Kalsel

“Setelah kami ketahui, memang belum dikucurkan karena belum ada penjelasan lebih lanjut mengenai juknisnya. Hanya sejumlah desa di beberapa kabupaten yang sudah menerima dana transfer, sementara lainnya masih menunggu,” jelasnya.

Sementara itu, Direktur Advokasi dan Kerjasama Desa dan Perdesaan, Ditjen PDP Kemendes PDTT, Dwi Rudi Hartoyo menjelaskan, bahwa proses pencairan dana desa kemungkinan besar dapat dilakukan pada pertengahan November 2025, setelah juknis resmi diterbitkan.

Melalui kunjungan ini, Komisi I DPRD Kalsel berharap pemerintah pusat dapat segera mempercepat proses pencairan.

“Kita ingin seluruh desa di Kalimantan Selatan, dapat menjalankan program pembangunan dan pelayanan masyarakat tanpa hambatan. (ADV-NHF/RIW/EYN)

Sisa Dua Hari, Atlet Pelajar Kalsel Berkesempatan Raih Kemenangan di POPNAS dan PEPARPENAS 2025

JAKARTA – Di sisa pelaksanaan Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS) dan Pekan Paralimpik Pelajar Nasional (PEPARPENAS) Tahun 2025 di Jakarta, Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Kalsel Pebriadin Hapiz, meminta kepada seluruh atlet Pelajar Kalsel, agar memanfaatkan waktu tersisa, untuk meraih kemenangan.

Kadispora Kalsel, Pebriadin Hapiz.

“Tersisa waktu 2 hari lagi, untuk adik adik pelajar agar dapat berjuang, masih ada kesempatan, tunjukkan yang terbaik,” ungkap Pebriadin, usai mengunjungi pertandingan cabor panjat tebing POPNAS Tahun 2025 di Jakarta, Jumat (7/11).

Seperti pesan Gubernur Kalsel Muhidin pada saat pelepasan, lanjutnya, semangat sampai akhir pertandingan, dengan semboyan Pantang Manyarah Waja Sampai Kaputing, harus terus bergelora dalam diri para atlet.

“Jaga nama baik Provinsi Kalimantan Selatan, dengan menunjukkan prestasi yang terbaik,” ucapnya.

Karena, tambah Pebriadin, ajang POPNAS dan PEPARPENAS ini merupakan pembuktian pembinaan selama ini, dapat berjalan dengan baik di Provinsi Kalimantan Selatan.

“Pada kesempatan ini Dispora Kalsel juga berdiskusi dengan pihak pihak berkompeten dari Kemenpora, untuk membandingkan pembinaan dengan daerah lainnya,” ucapnya.

Mengingat, tutur Pebriadin, pembinaan atlet pelajar ini, berjenjang dari usia dini, pelajar,  mahasiswa hingga menjadi atlet senior.

“Dari mereka inilah, dipersiapkan untuk atlet atlet yang dapat bertanding pada Pra Pekan Olahraga Nasional mendatang,” ujarnya.

Sehingga dalam melakukan pembinaan diperlukan pembenahan lebih lanjut.

“Hasil dari POPNAS dan PEPARPENAS ini akan menjadi evaluasi Dispora Kalsel, terhadap pembinaan atlet,” ucapnya.

Pebriadin menilai POPNAS ini menjadi momentum penting, untuk memetakan potensi dan kelemahan, terutama dalam pembinaan usia dini.

“Pembinaan ke depan harus lebih selektif dan berbasis kualitas, bukan sekadar kuantitas atlet yang diberangkatkan dalam kejuaraan, kita fokus pada atlet yang benar benar potensial dan bisa berkembang,” ucap Pebriadin. (SRI/RIW/EYN)

Gandeng TP PKK Kalsel, Dislutkan Gelar Gemarikan di Karang Intan

BANJAR – Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), bersama Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesehatan Keluarga (TP PKK) Kalsel, melaksanakan kegiatan Safari Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan), di Desa Mandiangin Barat, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar, Rabu (5/11).

Kadislutkan Kalsel, Rusdi Hartono.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Selatan Rusdi Hartono mengatakan, Gemarikan ini merupakan arahan Gubernur Kalsel Muhidin, agar melibatkan kolaborasi lintas instansi. Diantaranya, Dinas Perkebunan dan Peternakan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Dinas Perdagangan, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, serta Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan.

“Syukur Alhamdulillah, hari ini kami bersama sejumlah SKPD di lingkup Pemprov Kalsel melaksanakan kegiatan Gemarikan di Kecamatan Karang Intan,” ungkap Rusdi.

Kegiatan Gemarikan, jelasnya, bertujuan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya mengonsumsi ikan, karena mengandung Omega 3 yang sangat dibutuhkan tubuh, terutama pada masa pertumbuhan anak.

Selain itu, Safari Gemarikan ini juga untuk meningkatkan Angka Konsumsi Ikan (AKI) di Kalimantan Selatan. Meski AKI Kalael sudah lebih tinggi dari rata rata nasional.

Saat ini, AKI Kalsel mencapai 65 kilogram per kapita per tahun, sedangkan rata rata nasional berada di angka 56 kilogram per kapita per tahun.

“Meski begitu, Dislutkan Kalsel terus menggelorakan dan memasyarakatkan makan ikan,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua TP PKK Provinsi Kalimantan Selatan, Fathul Jannah menyampaikan, sangat senang dengan antusiasme masyarakat yang hadir mengikuti kegiatan Gemarikan dan berbagai kegiatan sosial lainnya.

“Alhamdulillah TP PKK Kalsel bersama Dislutkan Kalsel serta Posyandu melaksanakan Gemarikan di Kecamatan Karang Intan,” ucapnya.

Dalam kegiatan ini, dilakukan pembagian makanan olahan berbahan dasar ikan kepada anak anak sekolah, produk tersebut olahan dari UMKM binaan Dislutkan Kalsel. (DISLUTKAN.KALSEL/SRI/RIW/EYN)

Exit mobile version