Banjarmasin Kembali Gelar Lomba Ketangkasan Damkar

BANJARMASIN – Pemerintahan Kota Banjarmasin kembali menggelar, lomba ketangkasan pemadam kebakaran (Damkar) Piala Wali Kota Fire Fighter Competition 2025.

foto : net

Pelaksana Lomba, Gusti Taufik Qurrahman menyampaikan, kompetisi ini bukan sekadar adu ketangkasan, tetapi juga menjadi ajang mempererat tali silaturahmi antar relawan pemadam kebakaran di Kota Banjarmasin.

Panitia Lomba Gusti Taufik Qurrahman

“Dilaksanakannya kembali lomba ketangkasan Damkar tersebut, masih dalam rangkaian peringatan Hari Jadi Kota Banjarmasin,” ungkap Taufik, kepada sejumlah wartawan, Rabu (8/10).

Selain itu, lanjutnya, lomba ketangkasan ini merupakan bagian dari visi dan misi Wali Kota Muhammad Yamin dan Wakil Wali Kota Ananda, untuk memperkuat solidaritas relawan pemadam.

“Lomba akan digelar pada Minggu 12 Oktober 2025 di Taman Kamboja,” ucapnya.

Sampai saat ini, tambah Taufik, sebanyak 96 tim putra serta 8 tim putri sudah mendaftar, pada lomba ketangkasan damkar tersebut. Dengan kategori class vacuum serta cylinder, yang menuntut kecepatan, kekompakan, serta teknik tinggi.

“Para peserta akan memperebutkan Piala Wali Kota bergilir dan total hadiah puluhan juta rupiah,” ucapnya.

Dalam kesempatan tersebut, panitia lomba mengingatkan kepada peserta agar dapat menjaga kebersihan area lomba.

“Kami imbau peserta dapat menjaga kebersihan, tidak membuang sampah sembarangan, agar Taman Kamboja tetap bersih,” ujarnya.

Untuk itu, tutur Taufik, panitia akan menyiapkan kantong kantong sampah dijumlah titik, menjaga ketertiban dan keberhasilan selama acara berlangsung.

“Kami berharap pada kegiatan tersebut tidak hanya sukses pelaksanaan tapi dapat menjadi contoh baik dalam menjaga lingkungan,” ucap Taufik.

Untuk diketahui, Fire Fighter Competition adalah sebuah lomba atau kompetisi yang mengadu ketangkasan, kecepatan, dan kekompakan tim pemadam kebakaran dalam berbagai skenario dan tantangan simulasi penanganan kebakaran dan penyelamatan.

Kompetisi ini bertujuan, untuk meningkatkan keterampilan, keberanian, dan kecepatan petugas pemadam kebakaran, serta menjadi ajang silaturahmi dan pembinaan. (SRI/RIW/RH)

Gelar Pepelingasih 2025, Dispora Kalsel Harapkan Pemenang Amanah

BANJARMASIN – Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Provinsi Kalimantan Selatan, melaksanakan seleksi Pemuda Perduli Lingkungan Asri dan Bersih (Pepelingasih) Tingkat Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2025, di salah satu hotel, di Kota Banjarmasin, Rabu (8/10).

Plt Kadispora Kalsel Fitri Hernadi diwakili Sekretaris Fathul Bari menyampaikan, seleksi Pepelingasih ini merupakan wadah generasi muda di Banua, yang memiliki potensi luar biasa, dalam menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan.

“Hari ini kita menyaksikan, pada pemilihan ini, para peserta tidak hanya memperlihatkan pengetahuan dan wawasan, tetapi juga komitmen, kepercayaan, serta gagasan nyata untuk menjaga dan melestarikan lingkungan di Banua,” ungkapnya.

Para peserta, lanjut Fathul, tidak hanya memperlombakan pengetahuan dan wawasannya, tetapi juga komitmen, keperdulian, serta gagasannya nyata untuk menjaga dan melestarikan Bumi ini.

“Sehingga pemilihan Duta Pepelingasih bukanlah sekadar mencapai siapa yang terbaik di atas panggung, melainkan mencari sosok yang mampu menjadi teladan, inspirasi, sekaligus penggerak bagi masyarakat agar semakin sadar dan perduli terhadap lingkungan hidup,” tuturnya.

Maka, tambah Fathul, diharapkan para Duta Pepelingasih yang terpilih akan menjadi Mitra strategis pemerintahan, sekolah, komunitas, maupun masyarakat luas dalam mewujudkan lingkungan yang lebih lestari, sehat, dan berkelanjutan.

“Untuk itu saya mengucapkan selamat kepada para peserta yang terpilih menjadi Duta Pepelingasih terbaik 1 sampai 4 semoga amanah ini dapat dijalankannya dengan penuh tanggung jawab dan keikhlasan,” ucapnya.

Sedangkan, bagi yang belum terpilih, untuk tidak berkecil hati, karena seluruh peserta merupakan pemenang. Karena telah berani melangkah, berproses, dan menunjukkan kepercayaan nyata terhadap lingkungan hidup.

“Semoga upaya kecil kita hari ini menjalankan langkah besar bagi terwujudnya lingkungan hidup yang lestarikan untuk generasi mendatang,” ujar Fathul.

Pemilihan Pepelingasih Tingkat Provinsi Tahun 2025, diikuti sebanyak 52 pemuda, perwakilan dari 13 kabupaten kota di Kalimantan Selatan.

Pemenang Pepelingasih Tingkat Provinsi Kalsel 2025

Dengan menghasilkan juara 1 Fajar Arifin dari Kota Banjarmasin, juara 2 Luthfy Razieb dari Kabupaten Hulu Sungai Selatan, juara 3 M Hidayatullah dari Kabupaten Barito Kuala, serta juara 4 Aisha Fitria dari Kabupaten Hulu Sungai Selatan. (SRI/RIW/RH)

Dukung Swasembada Pangan Nasional, Polda Kalsel Laksanakan Penanaman Jagung Kuartal IV 2025

BANJAR – Kepolisian Daerah (Polda) Kalimantan Selatan kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung ketahanan pangan nasional, melalui kegiatan Penanaman Jagung Serentak Kuartal IV Tahun 2025.

Penanaman bibit jagung diatas lahan gambut ini, dilaksanakan di Desa Padang Panjang, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, pada Rabu (8/10).

Kegiatan tersebut dihadiri langsung Gubernur Kalimantan Selatan, Muhidin, Kapolda Kalsel Irjen Pol Rosyanto Yudha Hermawan, serta jajaran Forkopimda Kalsel.

Penanaman dilakukan di lahan rawa bergambut seluas 16 hektare dari total 200 hektare lahan yang akan dikembangkan menjadi kawasan pertanian produktif.

Kapolda Kalsel, Irjen Pol Rosyanto Yudha Hermawan, menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari langkah strategis Polri untuk membantu pemerintah menjaga ketersediaan bahan pangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama di sektor pertanian.

“Kami berupaya mengoptimalkan lahan tidak produktif agar menjadi lahan pertanian bernilai ekonomi. Dulu lahan ini sering terbakar saat kemarau, sekarang bisa ditanami jagung dan memberi manfaat bagi warga,” ujarnya.

Rosyanto menuturkan, kegiatan ini juga menjadi pilot project pemanfaatan lahan rawa di Kalimantan Selatan. Polda Kalsel telah menyiapkan sejumlah infrastruktur penunjang, seperti pembangunan jalan sepanjang 1,2 kilometer, revitalisasi saluran irigasi sejauh 3 kilometer, serta pembuatan tanggul dan pompa air untuk menjaga kadar pirit di musim hujan.

Tak hanya itu, jaringan listrik dari PLN juga telah dipasang guna memastikan aktivitas pertanian berjalan optimal.

“Kami menggandeng berbagai pihak melalui kolaborasi pentahelik agar kegiatan ini berkelanjutan dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat,” tambahnya.

Ia juga menjelaskan berdasarkan data Direktorat Jenderal Lahan Irigasi Kementerian Pertanian, sekitar 71,74 persen wilayah Kalimantan Selatan merupakan lahan basah dengan tingkat keasaman tinggi dan kesuburan rendah. Namun, kondisi tersebut justru menjadi tantangan yang diubah menjadi peluang melalui inovasi pertanian oleh Polda Kalsel.

“Apresiasi dari pimpinan ini menjadi motivasi bagi kami. Produksi jagung terus bertambah, terutama di kuartal keempat ini. Kami berharap hasil panen meningkat dibanding kuartal ketiga, yang mencapai 1.759 ton lebih. Target kami di kuartal empat ini bisa mencapai 3.400 ton,” ujarnya

Sementara itu, Gubernur Kalimantan Selatan Muhidin menyampaikan apresiasi atas inisiatif Polda Kalsel yang dinilai mampu mempercepat langkah Banua menuju swasembada pangan.

“Pemerintah provinsi mendukung sepenuhnya. Saya sudah instruksikan Dinas Pertanian untuk menambah empat unit combine harvester agar petani lebih mudah saat panen,” ujarnya.

Gubernur juga menuturkan bahwa alat pertanian modern tersebut dapat digunakan untuk panen jagung maupun padi. Pemerintah Provinsi Kalsel juga menyiapkan dua unit corn drier berkapasitas 20 dan 40 ton serta dua gudang penyimpanan berkapasitas masing-masing 182 ton.

“Dengan dukungan teknologi pertanian ini, kita berharap hasil panen meningkat dan petani Banua makin sejahtera. Kalimantan Selatan harus siap menjadi daerah swasembada pangan,” tegasnya. (BDR/RIW/RH)

Siap Cetak Generasi Emas 2045, SMA Banua Kalsel Resmi Jadi SMA Garuda Transformasi

BANJAR – SMA Negeri Banua Kalimantan Selatan (Kalsel) kini resmi menyandang predikat SMA Garuda Transformasi, sebagai bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) yang digagas Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto.

Acara peresmian berlangsung di SMAN Banua Kalsel, Rabu (8/10), dihadiri Menteri Ekonomi Kreatif RI Teuku Riefky Harsya, Gubernur Kalimantan Selatan Muhidin, Wakil Gubernur Hasnuryadi Sulaiman, Inspektur II Kemendiktisaintek Waluyo, serta unsur Forkopimda Kalsel.

Teuku Riefky Harsya menyebut, program SMA Garuda Transformasi sebagai wujud cita-cita Presiden Prabowo, untuk membuka peluang bagi anak-anak berprestasi dari seluruh Indonesia, menembus kampus terbaik dunia.

“Diharapkan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan benar-benar memanfaatkan kesempatan baik ini untuk melahirkan generasi muda unggul yang go internasional dan kembali membangun Banua,” ujarnya.

Ia menjelaskan, SMA Garuda Transformasi akan berfokus pada pembelajaran sains, teknologi, dan inovasi, sebagai pilar penting bagi daya saing global.

“Tujuannya adalah meningkatkan kemampuan siswa, khususnya di bidang sains dan teknologi. Ini berbeda dengan Sekolah Rakyat yang lebih berorientasi pada pemerataan pendidikan,” tambahnya.

Sementara itu, Gubernur Kalsel Muhidin, melalui Wakil Hasnuryadi Sulaiman, menyampaikan apresiasi kepada Presiden Prabowo atas kepercayaan yang diberikan kepada Kalimantan Selatan, sebagai salah satu provinsi pelaksana program tersebut.

Gubernur dan Wakil Gubernur saat menyampaikan sambutan

“Saya berharap para siswa dan guru di SMA Garuda Transformasi dapat bekerja keras dan melahirkan inovasi terbaik bagi kemajuan bangsa dan Banua,” ungkapnya.

Ia menegaskan, Pemerintah Provinsi Kalsel bersama para bupati siap menjadi orang tua asuh sekaligus mendukung penuh pelaksanaan program strategis ini.

“Program SMA Garuda Transformasi diharapkan tidak hanya mencetak insan cerdas dan berdaya saing global, tetapi juga memiliki jiwa kepemimpinan dan semangat pengabdian kepada bangsa,” harapnya.

Selain SMAN Banua Kalsel, pengenalan serentak Sekolah Garuda dilakukan di 11 SMA Garuda Transformasi lainnya dan empat lokasi pembangunan Sekolah Garuda Baru di seluruh Indonesia. (SYA/RIW/RH)

Dari Jalan Pertanian hingga Pemekaran Daerah, DPRD Kalsel Serap Aspirasi Warga Perbatasan

KOTABARU – Dalam rangka kembali turun langsung ke lapangan untuk mendengar suara masyarakat, Wakil Ketua DPRD Kalsel menggelar reses masa sidang III tahun 2025 di Desa Sengayam, Kecamatan Pamukan Barat, dan Desa Bungkukan, Kecamatan Kelumpang Barat, Kabupaten Kotabaru, pada Selasa (7/10)

Suasana Reses di Desa Sengayam, Kecamatan Pamukan Barat, dan Desa Bungkukan, Kecamatan Kelumpang Barat, Kabupaten Kotabaru

Wakil Ketua DPRD Kalsel Alpiya Rahman menjelaskan, reses ini sangat penting untuk memastikan aspirasi warga benar-benar terhubung dengan kebijakan pembangunan daerah dan berkomitmen memperjuangkan aspirasi masyarakat di wilayah perbatasan.

Wakil Ketua DPRD Kalsel Alpiya Rahman

Kegiatan reses tersebut menjadi ruang dialog langsung antara masyarakat dan wakil rakyat, di mana warga dapat menyampaikan berbagai usulan dan keluhan yang mereka hadapi, terutama di kawasan yang berbatasan langsung antara Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur.

“Dalam pertemuan dengan masyarakat, sejumlah isu strategis muncul. Salah satunya mengenai kondisi jembatan di jalur nasional yang kerap terendam banjir saat hujan deras, akibat minimnya saluran pembuangan air di sekitar lokasi, ini harus menjadi perhatian serius, karena hujan sehari saja sudah menimbulkan genangan yang mengganggu aktivitas warga,” tegas Alpiya

Disampaikan Alpiya, masyarakat juga menyoroti perlunya perbaikan infrastruktur jalan, karena jalur penghubung antarwilayah sering rusak dan sulit dilalui kendaraan berat, terutama saat musim hujan. Kondisi ini disebut sangat menghambat mobilitas warga dan distribusi hasil pertanian maupun perkebunan.

“Kami juga menerima banyak usulan dari petani dan peternak terkait kebutuhan bibit perkebunan, mesin pencacah rumput, serta ketersediaan pupuk bersubsidi,” ungkapnya

Lebih lanjut Alpiya menambahkan, aspirasi warga juga mencakup pembangunan penerangan jalan umum (PJU) di beberapa titik rawan kecelakaan di Desa Bungkukan, serta usulan pembuatan zona selamat sekolah (ZoSS) untuk melindungi pelajar di kawasan padat aktivitas pendidikan. Tak hanya itu, masyarakat setempat juga meminta adanya pengadaan kendaraan pengangkut sampah, penyediaan peralatan olahraga seperti bola voli, serta peningkatan layanan kesehatan yang lebih merata hingga ke pelosok desa.

“Warga juga mengharapkan pemekaran Kabupaten Kambatang Lima, yang sudah lama diperjuangkan. Namun, pemerintah pusat masih memberlakukan moratorium pemekaran daerah. Kami akan terus mengupayakan terealisasinya aspirasi tersebut,” pungkasnya. (ADV-NHF/RIW/RH)

Percepat Pembangunan Desa, Pemprov Kalsel Dorong Penguatan Inovasi

BANJARBARU – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD), terus berkomitmen mempercepat pembangunan perdesaan melalui penguatan inovasi dan penerapan sistem pengukuran pembangunan yang lebih menyeluruh. Langkah ini menjadi bagian dari upaya mewujudkan desa yang mandiri, berdaya saing, serta mampu menjadi motor penggerak pembangunan di daerah.

Bimbingan teknis penguatan dan publikasi inovasi desa

Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Provinsi Kalimantan Selatan, Raden Mas Ernato Surya Jaya menjelaskan, bahwa pemerintah daerah saat ini tidak hanya fokus pada pembangunan fisik, namun juga pada peningkatan kualitas tata kelola pemerintahan desa, penguatan ekonomi lokal, serta pemberdayaan masyarakat agar mampu berinovasi sesuai potensi wilayahnya.

“Inovasi desa bukan hanya berupa produk atau hasil kerajinan, tapi juga mencakup sistem tata kelola pemerintahan yang transparan, pelayanan publik yang lebih efektif, hingga partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan,” ucap Surya, baru – baru ini.

Surya melanjutkan, setiap desa di Kalimantan Selatan memiliki potensi dan karakteristik unik yang dapat dikembangkan menjadi inovasi unggulan. Melalui kegiatan penguatan dan publikasi inovasi desa, pemerintah ingin memberikan ruang lebih luas bagi desa-desa untuk menampilkan hasil karya, ide kreatif, serta terobosan yang mampu memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi warganya.

Selain memperkuat inovasi, Pemprov Kalsel juga mulai menerapkan Indeks Desa sebagai alat ukur baru dalam menilai capaian pembangunan desa. Menurut Surya, Indeks Desa memberikan gambaran lebih komprehensif karena tidak hanya menilai aspek fisik, tetapi juga berbagai dimensi penting seperti pelayanan dasar, kondisi ekonomi, sosial budaya, lingkungan hidup, hingga ketahanan masyarakat terhadap perubahan dan bencana.

“Dengan Indeks Desa, kita bisa melihat sejauh mana desa telah berkembang dari berbagai sisi. Data ini sangat penting untuk menyusun kebijakan dan program pemberdayaan yang lebih tepat sasaran,” lanjut Surya.

Surya menambahkan, hasil pengukuran ini juga menjadi dasar bagi pemerintah dalam menentukan arah pembangunan berkelanjutan di wilayah perdesaan. Pemerintah daerah akan terus memperkuat sinergi dengan pemerintah kabupaten/kota, pendamping desa, serta masyarakat untuk memastikan setiap desa mampu beradaptasi dengan perubahan zaman tanpa kehilangan jati dirinya.

“Melalui penguatan inovasi dan penerapan Indeks Desa yang komprehensif, kami berharap seluruh desa di Kalimantan Selatan bisa tumbuh menjadi desa yang mandiri, maju, dan berdaya saing tinggi. Karena kemajuan Banua dimulai dari kemajuan desanya,” tutup Surya. (MRF/RIW/RH)

Exit mobile version