Pemprov Kalsel Launching Program Inovasi Gelar Darling
2 min readBANJARBARU – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3A-KB) Provinsi Kalsel meluncurkan program inovasi Gerakan Pelajar, Remaja Sadar dan Peduli Stunting (Gelar Darling), bertempat di Gedung KH. Idham Khalid di Banjarbaru, Rabu (22/5).
Program inovasi tersebut sebagai upaya meningkatkan peran serta pelajar dan remaja dalam pencegahan dan percepatan penurunan stunting di Kalimantan Selatan, dimana launching itu dibuka langsung oleh Ketua TP PKK Provinsi Kalsel, Raudatul Jannah
Dalam sambutannya Acil Odah (sapaan akrabnya) mengatakan program inovasi Gelar Darling menunjukkan perhatian serius Pemprov Kalsel terhadap penanganan permasalahan gizi pada kelompok usia sekolah dan remaja.
“Kami berkomitmen untuk mendukung kegiatan-kegiatan dalam mencegah terjadinya stunting dan gizi buruk di Kalimantan Selatan,” ucapnya.
Acil Odah menyampaikan berdasarkan survey Indonesia terkait stunting, masyarakat yang mengalami stunting dengan jumlah sekitar 30,4 persen untuk usia 13-15 tahun, 28 persen untuk usia 16-18 tahun dan 11,1 persen untuk usia 19-22 tahun, dimana rata-rata karena kekurangan gizi anak.
“Peluncuran program inovasi Gelar Darling ini menjadi salah satu solusi untuk mengurangi beban masalah gizi, dengan cara menumbuhkan kesadaran kelompok usia sekolah dan remaja, diiringi dengan aksi-aksi strategis yang bersifat pencegahan dan membiasakan pola hidup sehat,” katanya.
Ia juga mengapresiasi atas terselenggaranya program inovasi tersebut sehingga diharapkan kegiatan seperti ini terus berlanjut dan inovasi program mengenai pencegahan dan penurunan stunting terus berkembang.
“Sehingga, gerakan ini perlu didukung bersama-sama, sesuai kapasitas dan sumber daya yang dimiliki, setiap program idealnya membutuhkan keterlibatan multisektor agar berjalan maksimal dan mencapai hasil yang diharapkan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Acil Odah juga mendorong masyarakat agar melakukan pencegahan dari pada penanganan sehingga anak Kalimantan Selatan menjadi generasi emas kedepannya.
“Melalui Gelar Darling ini budaya bersih dan sehat harus lebih ditingkatkan dan didorong, dimana perubahan perilaku untuk mewujudkan kebiasaan hidup yang baik sejak dini,” tutupnya.
Untuk diketahui, kegiatan ini melibatkan 300 peserta para pelajar dari berbagai satuan tingkat pendidikan dan remaja umum serta berbagai pihak lainnya, pada kegiatan ini juga dilakukan penandatanganan komitmen bersama stakeholder terkait mengenai pencegahan stunting di Banua. (BDR/RDM/RH)