Wujudkan Ketahanan Pangan, PT Bangun Banua Jalin Kerja Sama Dengan ULM
2 min readBANJARMASIN – PT Bangun Banua Provinsi Kalimantan Selatan telah melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Universitas Lambung Mangkurat (ULM) di Banjarmasin, Rabu (1/5).
Penandatanganan tersebut langsung dilakukan oleh Direktur PT Bangun Banua Kalsel, Bayu Budjang bersama Rektor ULM, Ahmad Alim Bachri dan disaksikan oleh Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor yang diwakili Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik, Adi Santoso serta jajaran direksi PT Bangun Banua Provinsi Kalsel.
Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Pemprov Kalsel, Adi Santoso mengatakan Pemprov Kalsel menyambut baik dan memberikan apresiasi atas terlaksananya penandatanganan MoU dan PKS tersebut.
“Hal ini menunjukkan komitmen, kolaborasi dan kerjasama nyata dalam membangun Banua, khususnya di bidang ketahanan pangan,” jelasnya.
Adi berharap penelitian dapat berjalan dengan baik dan lancar serta dapat menghasilkan kajian yang dapat memberikan banyak manfaat sehingga ketahanan pangan khususnya kebutuhan beras di Kalsel dapat terus terjaga.
“Serta dapat memperkuat posisi Kalsel sebagai salah satu daerah penyangga pangan nasional serta sebagai gerbang ibukota Nusantara (IKN),” harapnya.
Melalui kesempatan ini, Adi ingin mengajak semua pihak untuk berkomitmen memajukan dan mewujudkan kesejahteraan masyarakat termasuk didalamnya mewujudkan ketahanan pangan khususnya beras.
Sementara itu, Direktur PT Bangun Banua Kalsel, Bayu Budjang menjelaskan penandatanganan MoU dan PKS ini dalam rangka pelaksanaan penelitian ketahanan pangan melalui ketersediaan dan kebutuhan beras di Kalsel.
Bayu menjelaskan ada empat daerah yang menjadi fokus pengembangan tanaman pangan yaitu kabupaten Tanah Laut, Barito Kuala, Kabupaten Banjar dan Hulu Sungai Tengah (HST).
“ULM akan menjadi mitra PT Bangun Banua dalam mengembangkan usaha, termasuk ketersediaan beras di Kalsel,” terangnya.
Hal senada juga disampaikan, Rektor ULM, Prof. Ahmad Alim Bachri. Ia berharap kerjasama yang terjalin antara kedua belah pihak ini dapat berkontribusi dalam membangun Kalsel dan dapat mensejahterakan masyarakat dengan menjadi penghasil ekspor yang bersumber dari hasil pertanian.
“Potensi lahan kita secara internal sangat memungkinkan, tinggal bagaimana kita untuk dapat menjadi daerah swasembada daging, dimana selama ini kebutuhan daging masih disuplai oleh daerah luar Kalsel,” ungkapnya.
Menurut Ahmad, saat ini Kalsel sudah mulai bangkit dengan program yang telah dilakukan oleh Pemprov Kalsel yaitu program Swasembada Sapi dan Sawit (SISKA KUINTIP) dan ini adalah program strategis yang bisa diintegrasikan dengan komoditas lainnya seperti jantung, kopi, pertania dan lainnya.
“Mudahan dengan kerja sama ini, Provinsi Kalsel akan lebih maju lagi dan bermartabat dalam hal ketahanan pangan,” pungkasnya. (NRH/RDM/RH)