LSPR Institute Of Communication Business dan Mikom UNISKA Muhammad Arsyad Al Banjari Gelar Pelatihan Literasi Medsos dan Pariwisata Di Lok Baintan
3 min readBanjar – Dalam sebuah kolaborasi yang bertujuan untuk memperkuat pariwisata pasar terapung Lok Baintan di Kalimantan Selatan, LSPR Institute of Communication & Business bersama dengan Magister ilmu Komunikasi Universitas Islam Kalimantan (UNISKA) Muhammad Arsyad Al-Banjari Banjarmasin mengadakan kegiatan pelatihan literasi media sosial dan pariwisata. Inisiatif ini merupakan bagian dari realisasi tiga pilar pendidikan tinggi: Pengajaran, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat. Kegiatan ini juga didukung oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.
Sebagai daerah yang dialiri oleh banyak sungai, Pasar Terapung menjadi sebuah ciri khas bergeraknya perekonomian di Lok Baintan khususnya, dan daerah Banjar pada umumnya. Para Acil atau wanita yang mendominasi area perdagangan di sungai, setiap hari hilir mudik berjualan dengan menggunakan jukung atau perahu yang juga menjadi ciri khas daerah Banjar.
Seiring berjalannya waktu, ditambah dengan bencana banjir dan pandemi COVID-19 yang baru-baru ini terjadi, keberadaan Pasar Terapung terancam surut dan menghilang. Padahal, Lok Baintan memiliki potensi sebagai daerah wisata yang tak kalah menarik dibandingkan daerah lain.
Hal ini juga disampaikan oleh Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga, dan Pariwisata Kabupaten Banjar, Irwan Jaya.
“Bencana banjir dan pandemi memang menyebabkan kondisi ekonomi masyarakat di Lok Baintan menjadi menurun secara signifikan, padahal sebagian besar pendapatan mereka diperoleh dari hasil kebun,” kata Irwan Jaya.
Menurutnya, masyarakat di Lok Baintan, khususnya yang berdagang di Pasar Terapung Lok Baintan perlu didukung dan dibina, agar daerah ini bisa tumbuh menjadi lokasi wisata yang dicari oleh para wisatawan. Adanya kegiatan pelatihan literasi media sosial dan pariwisata ini bisa menjadi upaya baik yang patut diapresiasi, karena bertujuan memotivasi para pedagang di pasar terapung untuk berpikir lebih kreatif dan inovatif.
“Kegiatan yang sifatnya memberdayakan masyarakat, jika dikelola dengan baik, diorganisir secara konsisten, pasti dapat menjadi inspirasi dan mendorong rasa percaya diri masyarakat, sehingga meningkatkan daya saing dengan daerah wisata yang lain,” tambahnya.
Bagi LSPR Institute of Communication dan Business, kemitraan dengan MIKOM Uniska ini lebih dari sekadar kolaborasi strategis; ini merupakan contoh dedikasi institusi terhadap Tri Darma Perguruan Tinggi (tiga tanggung jawab utama perguruan tinggi). Kolaborasi ini selaras dengan komitmen LSPR terhadap pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, di mana LSPR mengambil peran aktif dalam menumbuhkan literasi digital di kalangan masyarakat, juga memperkuat edukasi mengenai pariwisata dan pelayanan.
Bagi MIKOM UNISKA, Pengabdian kepada Masyarakat merupakan kewajiban bagi dosen dan mahasiswanya untuk berkontribusi kepada negara, khususnya untuk menumbuhkan minat terhadap literasi digital dikalangan masyarakat. Memberikan edukasi bagaimana bermedia sosial dengan baik. Selain proses belajar mengajar, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat merupaka elemen dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Selain itu sasaran kagiatan Pengabdian Masyarakat ini adalah ibu-ibu (acil-acil) yang berprofesi sebagai pedagang dengan menggunakan perahu Jukung di kawasan Lok Baintan. Acil-acil Jukung mendapat pengarahan dari Abdul Khair dibantu Yulia Dewi Wulan Sari Mahasiswa Pasca Sarjana Magister ilmu Komunikasi UNISKA MAB Banjarmasin, dengan tema yang berjudul ”Pembekalan Mengenai Pariwisata dan Literasi Digital bagi Penjual Pasar Terapung Lok Baintan” yang digelar pada 6-7 Februari 2024.
“Kolaborasi dengan LSPR, Uniska, dan Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Banjar ini merupakan bukti keseriusan dan komitmen kami dalam turut membantu penguatan daerah pariwisata. Kegiatan ini dilaksanakan di kediaman salah satu tokoh masyarakat setempat yang juga merupakan Kepala Puskesmas II Sungai Tabuk, Yusdie Shopiyani. Adapun para dosen yang turut terlibat dalam kegiatan ini di antaranya Latifa Ramonita, Ayu R. Tiara Hamdani dan Yesi Pandu Pratama Wibowo DC dari LSPR. Sedangkan yang terlibat dari MIKOM UNISKA dalam kegiatan ini adalah Ketua Prodi Magister ilmu Komunikasi UNISKA MAB Banjarmasin Marhaeni Fajar Kurniawati.
Dewi Rachmawati yang menjadi Ketua dalam kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat dan dosen di LSPR Institute menambahkan, pihaknya percaya kekuatan transformatif dari pendidikan dan tanggung jawab pihaknya emban untuk masyarakat.
“Kegiatan ini memungkinkan kami untuk berkontribusi pada pemberdayaan kepada masyarakat agar para Acil di Lok Baintan lebih terasah lagi dalam memanfaatkan media sosial sebagai media promosi yang kuat, juga turut melestarikan budaya lokal,” ujarnya.
Selanjutnya, Kaprodi MIKOM Marhaeni Fajar Kurniawati yang juga hadir dalam kegiatan ini mengharapkan para Acil jukung di Lok Baintan sebagai corong terdepan bagi pariwisata di Lok Baintan hendaknya dapat menjadi duta bagi kemajuan pariwisata di lokasi wisata, juga dapat memberikan kenyamanan dan keamanan bagi turis domestik dan mancanegara saat berkunjung ke Pasar Terapung. (RILIS-RDM/APR)