17 Mei 2024

LPPL Radio Abdi Persada 104,7 FM

Bergerak Untuk Banua

Pemprov Kalsel Gelar Hari Disabilitas Internasional 2023

2 min read

BANJARBARU – Bertempat di SLB – C Negeri Pembina Provinsi Kalsel, pada Kamis (4/12) Pemerintah Provinsi Kalsel menggelar peringatan hari Disabilitas Internasional (HDI) tahun 2023, dengan mengangkat tema “Bersama Memantapkan Pola Asah, Asih, Asuh, Bagi Anak Berkebutuhan Khusus Untuk Menjadikan Pribadi Mereka Lebih Kreatif dan Terdepan”.

Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Setdaprov Kalsel Husnul Khatimah menyampaikan, Pemerintah Provinsi Kalsel akan selalu ada bersama penyandang disabilitas, untuk memberikan perlindungan dan pemenuhan hak-hak disabilitas, yang telah diakui secara Hukum Internasional dan di Negara Republik Indonesia.

“Bagi kami, tidak ada perbedaan penyandang disabilitas dengan manusia lainnya, karena kita diciptakan dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Karena itu, penyandang disabilitas tidak boleh patah semangat, terus optimis dan pantang menyerah dalam mengarungi kehidupan,” ucap Husnul, usai menghadiri peringatan hari disabilitas Internasional, Senin (4/12).

Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Setdaprov Kalsel Husnul Khatimah

Sebagai komitmen dalam perlindungan dan pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas, Provinsi Kalimantan Selatan, telah menetapkan Peraturan Daerah dan Peraturan Gubernur, yang mengatur tentang perlindungan dan pemenuhan hak penyandang disabilitas. Hal ini bertujuan agar penyandang disabilitas mendapat akses yang sama, baik akses pendidikan, akses ekonomi, akses lapangan pekerjaan, akses olahraga dan akses apapun yang berhubungan dengan kehidupan mereka.

“peringatan hari disabilitas internasional ini, kita selenggarakan sebagai bentuk nyata perhatian, dan kepedulian masyarakat dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, terhadap penyandang disabilitas,” Lanjut Husnul.

Sementara itu, Kepala Sekolah SBC C Pembina Provinsi Kalsel Rosita Sari menyampaikan, untuk memberikan pendidikan terbaik terhadap 239 murid SLB C, pihaknya mengarahkan sebanyak 105 orang Tenaga pengajar, sehingga 1 orang tenaga pengajar dapat menangani 2 murid SLB C.

“Tenaga guru SLB lebih banyak dibandingkan guru umum karena kami memiliki sertifikasi, yakni 1 guru hanya bisa mengajar 2 murid autism,” ungkap Rosita.

Ia melanjutkan, untuk membentuk bakat murid-murid autism di SLB C, pihaknya membentuk divisi khusus untuk membina murid – murid autism, sehingga talenta mereka dapat terasah. (MRF/RDM/APR)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Abdi Persada | Newsphere by AF themes.