Kolaborasi Dengan Dinas Kebudayaan DI Yogyakarta, Muslam Kalsel Gelar Pameran Temporer Ke-3
2 min read
Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Kalsel Raudati Hildayati (tengah) saat menggunting pita bunga tanda resmi dibukanya pameran temporer ketiga
BANJARBARU – Museum Lambung Mangkurat Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menggelar pameran temporer ke-3 tahun 2023. Pameran kali ini bertajuk “Hibah Koleksi ke Museum” dengan tema Menjaga yang Ada, Merawat yang Tersisa.
Pameran yang diadakan museum dibawah naungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalsel ini, berkolaborasi dengan Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta serta Museum Kotagede, mulai dari tanggal 3 Oktober hingga 6 Oktober 2023.
Kepala Disdikbud Kalsel Muhammadun, melalui Kepala Bidang Kebudayaan Raudati Hildayati, mengatakan sebagai jendela budaya dan sejarah Kalsel, museum dituntut memberikan yang terbaik dalam pelayanan kepada masyarakat.
“Museum merupakan wahana yang memiliki peran strategis terhadap penguatan identitas masyarakat. Para ahli kebudayaan meletakkan museum sebagai bagian dari pranata sosial dan media edukasi, untuk memberikan gambaran tentang perkembangan alam dan budaya manusia kepada publik,” ujarnya.
Melalui pameran itu, ia berharap mampu menggugah kesadaran masyarakat untuk menjaga dan melestarikan budaya. Sehingga masyarakat luas terutama generasi muda dapat mengetahui, mempelajari dan mengembangkannya, baik dari bidang teknologi, ilmu pengetahuan dan kebudayaan.
“Saya harap kegiatan ini juga berdampak positif terhadap pembangunan Kalsel,” tutupnya.

Sementara itu, Kepala Seksi Permuseuman Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta, Soni Saepudin berharap, pameran temporer ini bisa memberikan edukasi kepada masyarakat Kalsel khususnya Kota Banjarbaru. Sekaligus menjadi ajang mempromosikan potensi museum yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta kepada masyarakat.
“Secara khusus mempromosikan potensi museum yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta kepada masyarakat agar lebih mengenal Yogya melalui museum, salah satunya museum Kotagede,” ujar Soni.
Pameran ini juga merupakan bentuk apresiasi pihak museum kepada masyarakat yang telah bersedia menghibahkan barang dan koleksi pribadi mereka.
Keputusan masyarakat menghibahkan barang bersejerah dan memiliki nilai ini sangat membantu pihak museum untuk melestarikan nilai nilai pelestarian budaya dan sejarah agar generasi selanjutnya akan mengingat dan melihat sisa-sisa sejarah yang bisa dijaga.(SYA/RDM/RH)