PLTB Tanah Laut Jadi Pemasok Listrik Cadangan IKN Nusantara
2 min readBANJARBARU – Proyek masa depan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) yang bakal dibangun di Tanah Laut, Kalsel, telah dilirik perusahaan. Mereka adalah PT Adaro Power dan PT Pembangkit Listrik Jawa Bali Investasi milik PLN Persero.
Kepala Dinas ESDM Kalsel, Isharwanto, melalui Kabid Energi, Nazaruddin Al Haidar, mengungkapkan, dua perusahaan itu menyatakan siap membeli cadangan listrik hasil tenaga kincir angin raksasa ini.
“Dari informasi yang kami dapatkan dari Kementerian ESDM untuk Adaro itu sebesar 60 Mw dan PLN sekitar 40 Mw (Megawatt),” ujarnya, baru-baru tadi.
Ia membeberkan, besaran volume listrik keseluruhan dari hasil olah kincir raksasa itu diperkirakan mampu mengumpulkan hingga 312 Megawatt.
“Ini cukup besar dan cukup untuk pasokan listrik cadangan kita. Sementara kalau investasi tentu ada nantinya melalui pendatangan kesepahaman (MoU) antara pemerintah dan pihak yang terlibat dalam pemanfaatan listrik dari PLTB,” ucapnya.
Dari hasil survey sebelumnya, kata dia, strategisnya berada di pegunungan Meratus. Setelah dilakukan studi kelayakan (FS) potensial untuk dapat menghasilkan tenaga listrik ternyata lebih dominan di kawasan pantai lepas di Tanah Laut.
“Kami mulai melakukan survey awal itu 23 Maret 2023 dan desain PLTBnya juga sudah ada. Nanti bakal dimasukkan ke dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Kalsel sekaligus menyesuaikan peraturan menteri dari 12 mil laut karena rencananya dibuat di tepian pantai dan ditanam. Hasil survey ternyata angin kencang itu di laut,” bebernya.
Ia mengungkapkan, pembangunan ini dipastikan tetap berlanjut. Apalagi, PLTB yang dibangun di Tanah Laut itu bakal diproyeksikan untuk kebutuhan pasokan listrik di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur.
“Artinya, suplai listrik dari kita di Kalsel melalui PLTB di Tanah Laut,” ungkapnya.
Energi Baru Terbarukan (EBT) yang menjadi bagian dari proyek strategis nasional itu, ungkap Nazaruddin, sesuai dengan hasil diskusi dengan Kementerian ESDM sementara hanya akan ada satu pancang tiang yang dipasang untuk kebutuhan listrik.
“Kincir angin listrik (PLTB) ini akan beroperasi pada 2045 mendatang. Proyeknya juga melibatkan Pemprov Kalsel, Pemkab Tala,” tutupnya. (RHS/RDM/RH)