Kebun Raya Banua Dinilai Berpotensi Baik Terhadap Ekonomi dan Pariwisata
2 min read
Labirin menjadi salah satu destinasi wisata yang dicari di lokasi Kebun Raya Banua. (Dok. Ist/Kebun Raya Banua)
BANJARBARU – Kebun Raya Banua dinilai berperan baik dalam sektor perkembangan kawasan pariwisata dan ekonomi. Apalagi, setelah berhasil menerima penghargaan terbaik ke II dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) tentu profesionalitas dari pengelolannya harus terus ditingkatkan.

Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Kalsel, Muhammad Amin, menyebut, tidak hanya dalam pengelolaannya saja yang sudah menjalankan konsep profesional. Melainkan secara pendapatan pun turut ikut melampui batas penetapan target.

“Kita lihat pada tahun 2022 lalu targetnya kan Rp380 juta. Namun setelah terealisasi ternyata melebihi target yang naik dua kali lipat hampir 800 jutaan,” ucapnya kepada Abdi Persada FM, Kamis (25/5).
Terlebih, kata dia, saat ini Kebun Raya Banua dibawah naungan BRIDA Provinsi Kalimantan Selatan masih menjajaki masa peralihan status dari Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
“Harapan kami, jelas mereka bisa terus melakukan pengembangan potensial agar nantinya Kebun Raya Banua dapat menjadi destinasi wisata yang selalu diminati pengunjung,” harapnya.
Ia juga menyarankan, sebagai tindaklanjut untuk peningkatan kualitas agar sekiranya terus mengalami perkembangan dan dapat berdaya saing. Kebun Raya Banua diperbolehkan untuk studi tiru.
“Silahkan kalau mau mendatangi Kebun Raya Indrokilo Boyolali atau Kebun Raya Bogor yang setidaknya bisa meningkatkan kualitas. Kalau nanti ada penilaian ya target bisa diperingkat pertama, kalau pun idak jangan sampai prestasi menurun,” ungkapnya.
Sebelumnya, Kepala Kebun Raya Banua, Adilla Redha Yanti, menyampaikan, pihaknya terus melakukan pembenahan serta peningkatan fasilitas.
“Kami akan terus berbenah dan bekerja keras agar menjadi lebih baik baik,” tuturnya.
Hasil data penerimaan 2022 lalu menunjukkan jumlah pendapatan mencapai Rp756 juta atau mengalami kenaikan sebesar 202 persen.
“Peningkatannya terjadi karena pada saat ini pandemi COVID-19 telah melandai. Terjadi kenaikan pada triwulan IV,” paparnya.
Sementara dari sektor kedatangan pengunjung ke Kebun Raya Banua, dibeberkannya, turut ikut merangkak naik hingga 662 persen.
“Pengunjung wisatawan di tempat kita tercatat mencapai 180.724 orang itu total keseluruhan pada tahun 2022 lalu,” paparnya. (RHS/RDM/RH)