Pergelaran Seni Budaya Dayak Bertajuk Borneo in Harmony ke 4, Resmi Digelar di Banjarbaru
2 min read
BANJARBARU – Dalam rangka memperingati hari ulang tahun (HUT) Pemerintah Kota Banjarbaru yang ke – 24, Perkumpulan Dayak Meratus (Kumdatus) menggelar Pergelaran seni budaya Dayak bertajuk Borneo in Harmony ke 4, yang digelar di salah satu Mall terbesar di Kota Banjarbaru, selama 4 hari berturut – turut, dari Kamis (11/5) hingga Minggu (14/5) 2023.

Seni budaya dayak tersebut akan menampilkan berbagai macam perlombaan setiap harinya, salah satunya lomba Basumpit, lomba menggambar, dan lomba Fashion Show busana adat dayak. Pada Kamis (11/5), Pembukaan seni budaya dayak dibuka langsung Walikota Banjarbaru Aditya Mufti Ariffin, dan Staff Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Setdaprov Kalsel Husnul Khatimah, dan dihadiri Kapolres Banjarbaru, Dandim 1006 Banjarbaru, Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kalsel, beserta sejumlah Kepala SKPD lingkup Kota Banjarbaru.

Wali Kota Banjarbaru, M Aditya Mufti Ariffin sangat mengapresiasi pagelaran Borneo in Harmony ke 4 ini, yang sekaligus juga sebagai ajang peringatan Puncak Hari Jadi ke 24 Kota Banjarbaru. Dengan adanya seni adat budaya dayak, Kita bisa mengenalkan budaya daerah, keanekaragaman ras, suku dan agama di Kota Banjarbaru.
“Banyaknya budaya di Kota Banjarbaru, kami ingin juga memperkenalkan budaya kepada generasi muda guna mengetahui kekayaan dan budaya di Indonesia khususnya yang ada di Kota Banjarbaru,” ucap Aditya.
Ia melanjutkan Pergelaran seni budaya Dayak bertajuk Borneo in Harmony termasuk ke dalam kalender of event Kota Banjarbaru.
Sementara itu, Staff Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Setdaprov Kalsel Husnul Khatimah menyampaikan, dengan adanya seni budaya dayak, maka masyarakat dapat mengenal budaya daerah, keanekaragaman ras, suku dan agama di Kalsel.
“Seni budaya adat dayak, merupakan bentuk pelestarian budaya dengan memperkuat nilai nilai budaya, adat istiadat, sebagai peninggalan nenek moyang, ” Ungkap Husnul.
Dilanjutkan Husnul, seni budaya adat dayak meratus dapat berkembang menjadi daya tarik wisata, yang memberikan manfaat bagi daerah dan masyarakat kalsel. Oleh karena itu, pergelaran seni budaya adat dayak meratus, harus terus dilestarikan, dengan cara menngelar seni budaya.
Di tempat yang sama, Ketua Komdatus Kalsel, Benyamin Uhil mengatakan, seni budaya Dayak bertajuk Borneo in Harmony ini diselenggarakan secara mandiri, dan tidak menggunakan dana anggaran pendapatan belanja Daerah (APBD) Kota Banjarbaru. Dan hal ini menjadi salah satu kendala pelaksanaan kegiatan, yang sudah 4 kali diadakan di Kota Banjarbaru.
“Tujuan dilaksanakannya seni budaya Dayak bertajuk Borneo in Harmony untuk pengembangan seni budaya Dayak yang ada di Kalsel dan penunjang pariwisata di Kalsel terutama di Kota Banjarbaru, ” Tutup Benyamin. (MRF/RDM/RH)