Presiden RI Resmikan SPAM Tahap II Regional Banjarbakula
2 min readBANJARBARU – Presiden RI, Joko Widodo, meresmikan Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) tahap II berkapasitas 500 liter perdetik di Balai Penyedia Air Minum (BPAM) regional Banjarbakula, Banjarbaru, Jumat (17/3).
Selain berkapasitas 500 liter perdetik, di BPAM Banjarbakula juga terdapat SPAM tahap I berkapasitas 250 liter perdetik.
Total biaya yang diperlukan untuk membangun keduanya mencapai Rp 787 miliar.
Presiden mengungkapkan dengan kedua bangunan itu, saat ini ada sekitar 60.000 Sambungan Rumah (SR) yang sudah tersalurkan air minum.
“Ini airnya langsung diambil dari sungai Riam Kanan, kira-kira 20 kilometer dari sini (BPAM Banjarbakula), diolah dari sini dan di suplai ke rumah-rumah,” ungkap Joko Widodo.
SPAM regional Banjarbakula menjadi yang pertama di Kalimantan yang mampu menyalurkan ke lima Kabupaten/Kota sekaligus, yakni Kota Banjarmasin, Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Kabupaten Tanah Laut dan Kabupaten Barito Kuala.
Direktorat Jenderal Cipra Karya Kementrian PUPR, Diana Kusumastuti mengatakan, dengan total kapasitas 750 liter perdetik, SPAM regional Banjarbakula kini dapat mencukupi kebutuhan air minum hingga ke pelosok.
“Contohnya seperti di Kabupaten Tanah Laut, masyarakatnya kini sudah bisa mendapatkan air, mudah-mudahan bisa dimanfaatkan semuanya,” ucap Diana.
Diana mengungkapkan, meski sudah mencukupi untuk 60.353 SR, namun masih terdapat 14.000 liter air yang belum dimanfaatkan (idle capacity) dari hasil pengolahan. Idle itu diakuinya, akan dialirkan ke daerah sekitar bandara Syamsuddin Noor dan Kabupaten Tanah Laut.
“Tadi (kabupaten) Tanah Laut masih membutuhkan,” bebernya.
Di tempat yang sama, Bupati Kabupaten Tanah Laut, Sukamta menuturkan, jaringan air dari SPAM itu sudah menjangkau ke sejumlah Kecamatan.
“Jaringannya pun sudah saya bangun hingga ke Desa-Desa. Seperti di Desa Tungkaran dan Desa Panjaratan misalnya,” tuturnya.
Sukamta membeberkan, sampai sekarang sudah ada sekitar 3.000 SR yang menikmati air dari SPAM Banjarbakula.
Jumlah itu, diakuianya, akan terus ditambah dalam waktu dekat, terutama diperuntukkan ke perusahaan industri agar meminimalisir eksploitasi air bawah tanah.
“Jadi nanti perusahaan industri yang memuat air bawah tanah akan kita batasi hanya 50 persen saja, 50 persen lainnya akan menggunakan air dari SPAM Banjarbakula,” tutupnya.
Dalam kesempatan itu, Presiden juga memberikan hadiah sepeda kepada siswa yang berhasil menjawab pertanyaan seputar BPAM Banjarbakula dan yang hafal Pancasila. (SYA/RDM/RH)