Jelujur Massal Kain Sasirangan Pecahkan Rekor LEPRID
2 min readBANJARMASIN – Kota Banjarmasin kembali menorehkan prestasi membanggakan lewat rangkaian peringatan Banjarmasin Sasirangan Festival ke-7 yakni pada agenda menjelujur massal kain Sasirangan di Siring Menara Pandang, Minggu (10/3).
Prestasi tersebut yakni Pemecahan Rekor Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (LEPRID) dengan menampilkan 1000 orang menjelujur secara bersamaan terdiri dari Kader TP-PKK Kota Banjarmasin, PKK Kecamatan, tenaga pendidik serta peserta didik di sejumlah Sekolah Menengah Pertama Kota Banjarmasin. Kegiatan pemecahan rekor dari LEPRID tersebut dibuka langsung oleh Wakil Walikota Banjarmasin Arifin Noor.
Arifin mengucapkan, terimakasih tak terhingga kepada seluruh stakeholder yang berperan dalam penyelenggaraan Rekor tersebut, Ia mengakui hasil itu berkat kolaborasi seluruh lapisan, mulai dari Pemerintah, para Guru, hingga peserta didik dan masyarakat pada umumnya.
“Tidak lupa saya ingin berterimakasih kepada para Panitia yang sudah bekerja keras untuk suksesnya acara ini, semoga dengan pemecahan rekor ini, bisa lebih memperkenalkan lagi Sasirangan sampai ke luar daerah dan luar negeri,” ungkap Arifin.
Sementara itu, Staf Ahli Bidang Reformasi Birokrasi dan Regulasi Kemenparekraf Raden Kurleni Ukar mengatakan, sudah tiga hari berada si Kota Banjarmasin, dan ia banyak mendapatkan ilmu serta pelajaran khususnya dalam pembuatan kain Sasirangan.
“Ya disini saya banyak sekali belajar Sasirangan dan ini memang karya yang membanggakan bagi Banjarmasin perlu dilestarikan dan perlu diberikan nilai tambah untuk bisa menjadikan ini pariwisata,” ujarnya.
Kain Sasirangan banyak sejarahnya dan akan dikemas menjadi story nomik, bagi pariwisata, sehingga bisa membedakan, unik untuk wisatawan baik manca negara maupun wisatawan lokal.
Sedangkan Direktur LEPRID Paulus Pangka SH mengungkapkan, Kota Banjarmasin dalam pemecahan rekor tersebut hanya butuh persiapan waktu sehari.
“Hari ini kami diundang, sehari yang lalu dan saya tidak percaya biasanya kalo buat rekor itu 3 bulan sebelumnya mengajukan permohonan, hanya kota Banjarmasin yang satu hari menyampaikan dan ternyata hari ini kita saksikan bersama bagaimana adik-adik kita, bapak dan ibu guru semua memberikan pendidikan edukasi kepada kita,” katanya.
Paulus Pangka turut bangga dengan para pendidik, dimana semuanya memberikan edukasi untuk terus mewariskan leluhurnya, termasuk melalui Sasirangan yang sangat luar biasa tersebut.
Rekor baru dengan nama menjelujur kain Sasirangan dengan peserta terbanyak berdasarkan perhitungan 1000 lebih, yang telah berhasil menciptakan sejarah baru dalam peradaban bangsa Indonesia. (ADV/SRI/RDM/RH)