17 Mei 2024

LPPL Radio Abdi Persada 104,7 FM

Bergerak Untuk Banua

Dua Negara Asal Timur Tengah Lirik Kopi di Kalsel

2 min read

Foto : Kopi robusta yang dapat tumbuh di dataran rendah

BANJARBARU – Sejumlah pengusaha mulai bergerak menanamkan modal pasca pandemi COVID-19. Di Kalimantan Selatan (Kalsel), sektor pertanian menjadi salah satu tujuan.

Setelah sebelumnya pengusaha dari negara Oman melihat peluang investasi kilang minyak di Kotabaru, belakangan ini ada dua pengusaha dari Qatar dan Yaman yang tertarik menanamkan modalnya di provinsi ini.

Bedanya, kedua negara itu berencana berinvestasi di sektor pertanian yakni biji kopi.

Ditemui di ruang kerjanya baru-baru tadi, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kalsel, Endri mengatakan, meski kondisi geografis Kalsel didominasi oleh dataran rendah, peluang untuk memaksimalkan potensi biji kopi di provinsi ini masih sangat tinggi.

Kepala DPMPTSP Kalsel, Endri

“Kan ada dua jenis kopi yakni robusta dan arabica, kalau arabica ya kita tidak bisa, tapi untuk robusta bisa, karna masih bisa ditanam di dataran rendah,” ungkapnya.

Endri menyebut, saat ini pihaknya masih proses peninjauan lahan untuk para investor Timur Tengah ini. Ia juga meminta kepada Pemkab/ko menyiapkan lahan pertanian serta merincikan potensi bibit yang cocok untuk ditanam.

“Karena investasi itu sifatnya berkelanjutan, makanya yang saat ini harus dipastikan adalah ketersediaan lahannya,” ucapnya.

Tak hanya dari negara asing, minat berinvestasi sektor pertanian kopi di Kalsel juga diminati oleh Aceh. Endri menyebut, pengusaha asal Aceh itu ingin membangun usaha “wisata kopi” di Banua ini.

“Calon investor itu sebelumnya juga sudah punya usaha serupa di tempat asalnya (Aceh),” bebernya.

Dirincikannya, wisata kopi itu berupa lahan pertanian kopi yang didalamnya disediakan berbagai fasilitas, mulai dari penginapan hingga pengalaman meminum kopi hasil racikan sendiri bagi wisatawan.

“Ini potensi yang sangat besar, karena dari penghasilan penginapan saja itu mencapai Rp300 juta perbulan,” bebernya.

Diharapkan, ketertarikan pengusaha untuk menanamkan modalnya di provinsi ini terus mengalami peningkatan. Apalagi Kalsel sendiri akan menjadi provinsi yang bertetangga langsung dengan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Penajam, Kaltim.

“Kita akan sangat terbuka dengan calon investor, kita juga tengah menyusun potensi investasi di seluruh wilayah Kalsel,” tutupnya. (SYA/RDM/RH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Abdi Persada | Newsphere by AF themes.