Kakap Putih Kalsel Jadi Incaran Pembudidaya dan Pemasok ke Luar Negeri
1 min readKOTABARU – Perikanan Budidaya Air Payau dan Laut Kotabaru tengah mendongkrak pengembangan komoditi kakap putih. Selain bisa bertahan di air asin dan payau, nilai ekonomi dari komoditi ini ternyata cukup menjanjikan bagi pembudidaya.
Terang saja, potensi pengembangan dari kakap putih untuk dibudayakan justru mulai diminati tak hanya Bumi Saijaan, Kotabaru saja. Melainkan, turut dikembangkan di daerah lain.
Kepala Perikanan Budidaya Air Payau dan Laut Kotabaru, Akhmad Baihaki, mengakui jika daerah lain mulai menggeluti sektor ini. Dari 13 kabupaten/kota di Kalsel, Tanah Bumbu, Tanah Laut dan Barito Kuala mulai tertarik untuk pengembangan.
“Dengan adanya keberadaan dari balai ini tentu sudah banyak permintaan dari pembudidaya terutama dari tiga daerah yang disebutkan tadi,” ujarnya, kepada Abdi Persada FM, belum lama tadi.
Saking bernilai tinggi, Baihaki menerangkan, komoditi kakap putih ini digemari oleh sejumlah negara luar. Sehingga bibitnya pun mulai di ekspor.
“Tahun ini saja, sebelum memulai perbenihan sudah ada yang melakukan pemesan kakap putih. Bahkan, bisa dibilang pangsa pasarnya cukup bagus,” terangnya.
Dari pengalaman, ada beberapa pembudidaya yang berhasil mengembangkan ini. Beruntungnya lagi, komoditi tersebut langsung dikirim mereka.
“Peminatnya dari luar negeri makanya langsung di ekspor ke sana,” paparnya.
Selain itu, ia melanjutkan, khusus di Kabupaten Kotabaru harga ikan kakap per kilogramnya saja sudah mampu menyentuh Rp40 – Rp50 ribu.
“Namun, apabila sudah didistribusikan ke Banjarmasin harganya pun dapat mencapai Rp60 – Rp70 ribu per kilogramnya,” tutupnya. (RHS/RDM/RH)