Investor Mulai Lirik Sektor Perkebunan dan Pertanian Kalsel
2 min readBANJARBARU – Potensi investasi Green Economy (Ekonomi Hijau) terutama sektor pertanian dan perkebunan di Kalimantan Selatan mulai membangkitkan minat investor.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kalsel, Endri, mengungkapkan, cabai hiyung di Kabupaten Tapin menjadi sorotan calon investor, karena dinilai salah satu cabai terpedas di Indonesia.
Hal itu diakui Endri, terungkap saat pihaknya mengundang para investor dalam high level meeting di Jakarta belum lama tadi.
Permintaannya terbilang fantastis. Dalam sepekan, Kalsel ditantang mampu mengirimkan 100 ton cabai hiyung.
“Ini suatu potensi yang sangat menjanjikan. Kami akan mengecek ketersediaan disana (Tapin),” ucap Endri, Rabu (8/3).
Ketertarikan calon investor ini jelas sangat berpotensi bagi perkembangan ekonomi petani serta inflasi Kalsel. Di sisi lain, menurut Endri, Pemda setempat juga harus menyiapkan lahan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan itu.
“Karena sifat investasi ini berkelanjutan, makanya yang kita harus persiapkan mulai saat ini adalah ketersediaan lahan,” ungkapnya.
Ketertarikan investasi green economy juga berlaku di Kabupaten Banjar. Kepala DPMPTSP setempat, Yudi Andrea menyebut, perkebunan karet di kabupaten ini mulai dilirik oleh sejumlah investor.
“Kita tahu perkebunan karet di tempat kita memang menjanjikan, tetapi kita ingin disini dibangun industri hilirisasinya,” ucapnya.
Diketahui, realisasi investasi Kabupaten Banjar tahun 2022 sebesar Rp 2,372 Triliun. Jauh melampaui target sebesar Rp 1,428 Triliun.
Tingginya minat investasi sektor perkebunan di kabupaten Banjar, bahkan menjadikan sektor ini berada pada peringkat pertama penyumbang realisasi investasi terbesar di tahun itu.
“Pertama sektor perkebunan, lalu pertambangan Galian C, dan diurutan ketiga sektor perdagangan dan jasa,” terangnya.
Selain perkebunan, Yudi mengaku, di tahun ini pihaknya juga akan menawarkan investasi di sektor pariwisata.
“Kita punya Riam Kanan yang keindahannya tidak bisa dipungkiri. Kita juga setiap tahun ada haul. Ini peluang investasi yang seharusnya menjadi daya tarik investor,” bebernya. (SYA/RDM/RH)