Dua Tahun Ini, Banjarmasin Alami Gagal Panen Beras
1 min readBANJARMASIN – Kota Banjarmasin masuk sebagai daerah di Provinsi Kalimantan Selatan yang mengalami gagal panen beras, dan ini sudah berlangsung selama dua tahun.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan Kota Banjarmasin Makhmud mengatakan, gagal panen tersebut, dikarenakan kondisi alam yang terjadi. Bukan, disebabkan kendala teknis.
“Kita sudah mengalami gagal panen beras lokal dalam 2 tahun terakhir ini,” ungkapnya, kepada sejumlah wartawan, baru baru tadi.
Gagal panen tersebut, lanjut Makhmud, bukan dikarenakan masih teknik. Namun, terjadi karena faktor alam, seperti hujan terus menerus, banjir, serta terserang hama.
“Sistem pertanian di Kota Banjarmasin sampai saat ini, masih menggunakan teknik tadah hujan. Dengan hasil panen satu kali dalam setahun,” ujarnya.
Oleh karena itu, tambah Makhmud, untuk kedepannya sistem pertanian di Kota Banjarmasin, akan diubah, dengan sistem dapat melakukan panen dua kali dalam setahun.
“Nantinya petani dapat melakukan penanam padi unggul selama 6 bulan, kemudian 6 bulan berikutnya ditanam padi lokal,” jelasnya.
Dengan sistem seperti itu, maka pada saat melakukan penanaman bibit padi tidak lagi menunggu sistem tadah hujan tersebut.
*Sedangkan untuk ketersediaan bibit padi, Kota Banjarmasin mendapatkan bantuan dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan,” ungkap Makhmud lebih lanjut.
Makhmud menjelaskan, diberikannya bantuan bibit padi tersebut, merupakan bentuk keperdulian dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan terhadap Kota Banjarmasin.
Bantuan bibit tersebut, digunakan untuk perubahan sistem pertanian di Kota Banjarmasin, dengan hasil panen dua kali dalam setahun tersebut.
“Bantuan bibit padi diberikan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, untuk lahan pertanian sebanyak 10 hektar di Kota Banjarmasin. Terdiri dari jenis bibit padi unggul serta lokal,” ucap Makhmud. (SRI/RDM/RH)