17 Mei 2024

LPPL Radio Abdi Persada 104,7 FM

Bergerak Untuk Banua

TPS Terbatas, Pemkab Banjar Gencarkan Edukasi Kelola Sampah ke Masyarakat

2 min read

Kepala DPRPKLH Kabupaten Banjar, Mursal (kanan) saat memberi keterangan kepada wartawan

BANJAR – Permasalahan sampah di Kabupaten Banjar terus menjadi sorotan. Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya membuang sampah ke Tempat Pembuangan Sampah (TPS) mengakibatkan limbah rumah tangga itu menjadi berserakan dimana-mana hingga ke ruas jalan protokol. Dengan jumlah penduduk berkisah 600.000 jiwa, diketahui sampah di Kabupaten ini perharinya mencapai 280.000 Kilogram.

Kepala Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (DPRKPLH) Kabupaten Banjar, Mursal mengatakan, jumlah TPS di Kabupaten Banjar memang terbatas yakni 76 titik ditambah 14 TPS dengan kemampuan mengolah sampah (3R). Keterbatasan jumlah TPS ini, menurutnya, disebabkan oleh protes dari masyarakat yang enggan TPS dibangun di sekitar pemukiman mereka.

“Disatu sisi mereka membuang sampah seenaknya dan tidak mau membuang sampah ke TPS yang agak jauh dari tempat tinggal,” kata Mursal kepada wartawan, Selasa (21/2).

Untuk mengatasi hal itu, Mursal menilai, setiap RT maupun Desa/Kelurahan harus punya petugas pembuang sampah. Dana Desa pun, lanjutnya harus dimanfaatkan untuk memfasilitasi roda tiga maupun alat pengangkut lainnya.

“Jadi tidak perlu masyarakat sendiri (yang membuang). Kalau masyarakat buang sendiri, mereka akan buang ditempat yang mereka lewati dimana saja,” tuturnya.

Pemkab Banjar, diakui Mursal juga tidak tinggal diam. Sosialisasi dan edukasi terus gencar dilakukan terutama di Kecamatan Gambut yang kondisi sampahnya banyak ditemukan di ruas jalan protokol.

“Memang disana (Gambut) yang kita gencarkan, karena kan Pemprov juga mencanangkan program Merdeka Sampah Jalan Protokol,” bebernya.

Tak hanya itu, Mursal mengaku juga akan membentuk bank sampah di wilayah tersebut agar masyarakat bisa mengelola dan memilah sampah langsung dari rumah.

“Itu yang pelan-pelan kita dorong,” imbuhnya.

Mursal juga berencana menjadikan Bank Sampah Sekumpul yang sudah berdiri 12 tahun untuk menjadi pembina bank sampah di 6 Desa lainnya.

“Dan kita juga baru mengajukan kembali bank sampah induk yang ada di TPA. Karena jadi keluhan ketika hasil pilahan mereka (bank sampah) itu susah memasarkan. Nanti akan dibeli oleh bank sampah induk dan akan difasilitasi,” tutupnya. (SYA/NRH/RH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Abdi Persada | Newsphere by AF themes.